Tribun Kaltim Hari Ini

Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam, SAR Samarinda Ungkap Sungai di Kota Tepian Tidak Aman

Berkunjung ke rumah nenek dan berenang, bocah laki-laki berusia 9 tahun tewas tenggelam di Anak Sungai Karang Asam Ilir, Jalan Antasari, Gang Karya,

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Lokasi tenggelamnya bocah kelas VI SD setelah diduga terseret arus pada pukul 16.30 Wita, Jumat (24/3/2023). Diduga tenggelam di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berkunjung ke rumah nenek dan berenang, bocah laki-laki berusia 9 tahun tewas tenggelam di Anak Sungai Karang Asam Ilir, Jalan Antasari, Gang Karya, RT 07, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kamis (25/1/2024).

Dari keterangan Aco (48), salah satu warga setempat, kala itu waktu menunjukkan Pukul 14.00 saat dirinya tengah memperbaiki sepeda motor miliknya.

Sama seperti hari-hari biasa, mereka mengetahui sejumlah anak bermain di anak sungai tersebut sambil mencari ikan.

Baca juga: Kronologi 2 Bocah di Samarinda Tenggelam di Sungai Karang Asam, Gelas Berisi Kepiting jadi Petunjuk

Namun tiba-tiba istrinya berteriak histeris mengatakan ada anak tenggelam. Dirinya pun bergegas menuju anak sungai. Di sana terdapat dua bocah laki-laki yang menangis sambil minta tolong dan mengatakan rekannya tenggelam.

Aco masih sempat melihat tangan korban. Dengan cepat ia terjun ke anak sungai yang tengah surut tersebut dan mencoba menggapai pergelangan mungil korban.

"Sempat dapat tangannya. Tapi lepas karena licin banyak lumpur," beber Aco.

Karena air sudah tertutup lumpur, Aco bersama sejumlah warga lainnya tak dapat melihat pergerakan korban. Dengan terus berenang di sekitar lokasi, sekitar 40 menit lamanya mereka akhirnya menemukan tubuh bocah malang itu.

Firman (25), warga lain yang pertama kali menemukan menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam posisi vertikal dengan kepala terbenam di dalam lumpur.

Baca juga: 2 Murid SD di Samarinda Tewas Tenggelam di Sungai, Jasad Ditemukan dalam Posisi Saling Berpegangan

Dengan cepat ia mengangkat tubuh korban ke darat dibantu penduduk lainnya. "Sudah tidak sadar. Hidungnya penuh lumpur," kata Firman.

Bersamaan dengan itu datanglah ambulans bersama para relawan dan tim medis.  Mereka mencoba memberikan pertolongan pertama namun juga tak berhasil menyadarkan korban.

"Akhirnya dibawa ke klinik Islamic Centre," kata Firman lagi. Nahas, pihak klinik menyatakan bocah SD itu telah meninggal dunia pada Pukul 14.33 Wita.

Diketahui bocah malang itu berdomisili di Jalan AW Syahranie Samarinda. Memang dari keterangan warga setempat setiap harinya selalu ada anak kecil dari luar yang datang bermandian di lokasi tersebut.

"Kalau anak-anak sini kami larang mandian. Tapi anak-anak luar yang suka datang. Sudah dimarahi, dilarang, tapi tidak mendengar. Jadi selama itu bukan anak kami, kami biarkan saja sudah," kata Memei, warga lainnya.

Baca juga: ABK yang Tenggelam di Dekat Jembatan Achmad Amins Samarinda Diduga Terpeleset saat Bersihkan Ikan

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Efendy mengatakan pihaknya memantau informasi tersebut.

Namun mereka urung ke lokasi kejadian sebab dalam waktu singkat korban telah ditemukan warga.

Meski begitu Riqi Efendi menegaskan bahwa baik Sungai Mahakam ataupun anak sungai terutama di Samarinda ini tidak ramah untuk tempat berenang.

"Apalagi kalau sedang surut, arusnya justru kencang. Ditambah penuh lumpur, korban yang panik justru bisa tertancap di dasar sungai," jelasnya.

"Oleh sebab itu Basarnas selalu menekankan agar jangan mandi di sungai ataupun banjir sekalipun. Apalagi tidak ada pelampung," tegasnya. (Rita Lavenia)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved