Tribun Kaltim Hari Ini
Satu Lagi Band Lokal Hadir di Balikpapan, Single Perdana Terinspirasi Cinta Monyet Satu Personelnya
Kisah kasih masa-masa sekolah ternyata menjadi inspirasi bagi banyak karya musik dan lagu yang layak diperdengarkan.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
BALIKPAPAN, TRIBUNKALTIM.CO - Kisah kasih masa-masa sekolah ternyata menjadi inspirasi bagi banyak karya musik dan lagu yang layak diperdengarkan.
Setidaknya hal inilah yang dilakukan oleh salah satu grup band lokal Balikpapan, April Against.
Band yang digawangi oleh Fariz (Vokal dan Gitar), Nadia (Vokal), Refan (Bass), Agfa (Drum) ini telah hadir sejak 2021. Bersamaan dengan rilis single pertama mereka yang berjudul "Dzraa".
Baca juga: Band Lokal Balikpapan Cakra Adanu Keluarkan Single Berjudul Kinten, Cerita Pengalaman Sang Gitaris
"Kita buat lagu ini 3 bulan setelah band kita terbentuk," ungkap sang Vokalis, Fariz, Kamis (25/1/2024).
Band bergenre pop punk ini menggabungkan cinta dan perlawanan dalam setiap lagu yang mereka bawakan.
Hal ini juga menjadi filosofi band tersebut. Bahkan nama band yakni 'April' diambil dari bulan lahir mantan kekasih salah satu personel dan 'Against' yang berarti perlawanan.
"April Against bertemakan cinta dan perlawanan. Ada dua unsur itu. Kita juga ingin menyatukan antara pop dan punk. Sesuai genre kita yang meski beda tapi tetap disatukan. April itu ibarat sebagai pop dan Against itu adalah punk," ungkapnya.
Tak ayal, single pertama berjudul Dzraa menggambarkan rasa suka terhadap seseorang. Namun tak ada keberanian untuk menyatakannya.
Baca juga: 3 Band Lokal Konser Bareng Last Child dan Vierratale di Lapangan Tennis Indoor Balikpapan Hari Ini
Fariz membeberkan judul lagu tersebut juga diambil dari nama wanita yang pernah dicintai salah satu personel semasa duduk di bangku SMP.
Meski terbilang cinta monyet, lagu ini menarik untuk diangkat menjadi sebuah lagu. Karena mewakilkan rasa suka dan kagum pada sosok Dzraa.
Tak tanggung-tanggung, April Against juga menghadirkan art work atau karya seni yang menggambarkan lagu tersebut.
Dalam karya itu terlukis seorang lelaki yang memberikan gitar bass kepada teman perempuannya. Namun terdapat setangkai mawar merah yang tersembunyi di belakangnya.
Dalam karya seni tersebut tergambar pula salah satu gedung SMP di kota Balikpapan yang merupakan tempat awal kisah itu dimulai.
Baca juga: Leonara Band Lokal Balikpapan Ibarat Rumah Bagi Para Pemimpi
"Maknanya adalah tak adanya keberanian pada lelaki tersebut untuk menyatakan cintanya, sehingga ia hanya bisa memberikan gitar atau lagu tersebut," tuturnya.
Dzraa dapat didengarkan di berbagai platform musik digital seperti Spotify, Joox, Apple music, hingga YouTube. (ardiana kinan)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
| Presiden Pasang Badan soal Utang Proyek Kereta Whoosh, Prabowo: Saya Tanggung Jawab |
|
|---|
| ASN Bolos Terancam Dipecat, Tak Dapat Tunjangan dan Pensiun |
|
|---|
| Era Baru Projo, Tidak Ada Muka Jokowi di Logo, Nama Juga Berpotensi Diganti |
|
|---|
| Soal Manfaat Kereta Cepat Whoosh untuk Masyarakat, Megawati Sudah Pernah Peringatkan Jokowi |
|
|---|
| Dugaan Penggelembungan Anggaran di Era Jokowi, KPK Turun Tangan Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240126_grup-musik-lokal-Balikpapan-April-Against.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.