Amalan dan Doa
Apakah Wanita Haid Boleh Ziarah Kubur? Berikut Penjelasan Adab, Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Hukumnya
Berikut adalah penjelesan mengenai apakah wanita haid boleh ziarah kubur? berikut penjelasan adab, bacaan, doa ziarah kubur dan hukumnya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut adalah penjelesan mengenai apakah wanita haid boleh ziarah kubur? berikut penjelasan adab, bacaan, doa ziarah kubur dan hukumnya.
Saat mengalami haid, banyak wanita yang belum mengetahui bagaimana hukum ketika wanita haid melakukan ziarah kubur.
Oleh sebab itu ziarah kubur merupakan ritual yang memiliki berbagai tujuan mulia, salah satunya adalah sebagai pengingat terhadap kematian.
Waktu, tempat, dan kondisi bagaimana seseorang akan meninggal tidak diketahui oleh siapa pun selain Allah SWT.
Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur dan Urutannya, Lengkap Beserta Arti
Baca juga: Apa Hukum Ziarah Kubur dalam Islam Sebelum Masuk Bulan Ramadhan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Sebagai Muslim yang baik penting untuk melakukan introspeksi diri terkait amal ibadah yang merupakan kewajiban umat manusia, terutama bagi umat Islam dan lebih memperhatikan lagi hukum ibadah yang akan dilakukan.
Ziarah kubur seharusnya menjadi sarana untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan meningkatkan kualitas takwa.
Ketika seorang Muslim mengingat kematian tentunya sebagai akhir dari perjalanan hidup, kita berharap bisa kembali kepada Sang Pencipta, Allah SWT.
Selanjutnya, ulama telah memberikan rambu-rambu, hukum atau adab ziarah kubur yang mesti diketahui dan perlu dijaga oleh kita bersama ketika melakukan ziarah kubur.
Berikut adalah penjelasan mengenai hukum apakah wanita haid boleh melakukan ziarah kubur beserta penjelasan mengenai adab, dan doa ziarah kubur.

Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita Haid
Buya Yahya dalam kanal Youtube Al-Bahjah TV 14 November 2017 mengatakan tidak ada larangan untuk wanita haid melakukan ziarah kubur asal menjaga kehormatan dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang.
"Dalam kaitan kita membaca zikir harian kemudian kita haid masih membaca nggak, kemudian kalau misal orang haid boleh tidak ziarah kubur,"tanya seorang audiens.
"Orang haid berziarah kubur bebas, ziarah kubur boleh,. Tentunya yang menjadikan terlarang ziarah kubur adalah bukan karena haidnya yaitu disertai tidak terhormat di kubur tersebut, ada maksiat di sekitar kubur, kemudian jadi fitnah. Tapi kemudian kalau dengan keluarga, dengan mahrom, kerabat ke kubur boleh,"ujar Buya Yahya menjawab audiens.
Sementara dikatakan Buya Yahya menyampaikan bahwa membaca dzikir saat sedang haid tidak ada larangannya, hanya ada beberapa kebaikan yang dilarang saat keadaan haid.
"Sementara untuk masalah wirid, zikir, ketahuilah di dalam mahzab kita Al-Imam Asy-Syafi'i radhiyallahu 'anhu bahwa seorang wanita yang sedang haid tidak diperkenankan membaca Al Quran dengan mengeluarkan suara, kecuali ayat Al Quran tersebut yang digunakan untuk berzikir, ayat menjaga diri, selagi niatnya untuk zikir maka di dalam mahzab Al-Imam Asy-Syafi'i radhiyallahu 'anhu diperkenankan selagi untuk zikir atau menjaga diri dari godaan syaitan. Yang tidak boleh adalah niat membaca Al Quran untuk Al Quran bukan untuk berzikir," ucap beliau dalam penjelasannya.
"Selagi yang anda baca untuk zikir maka itu boleh-boleh saja," ungkapnya
Adab Ziarah Kubur
1. Membacakan Doa dan Ayat-ayat Al-Qur'an untuk Orang yang Meninggal Dunia
- Melibatkan diri dalam membaca doa dan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi orang yang telah meninggal.
Doa ini juga diharapkan dapat memberikan keberkahan dan ampunan bagi arwahnya.
2. Menjaga Perilaku yang Baik
- Memastikan perilaku yang baik saat mengunjungi kuburan, termasuk berbicara dengan tenang dan sopan, serta menjauhi segala bentuk perilaku yang tidak sesuai norma dan nilai-nilai agama.
3. Menghadirkan Hati dengan Harapan Dijauhkan dari Keburukan atau Maksiat
- Membawa hati yang penuh harapan untuk dijauhkan dari segala bentuk keburukan dan maksiat, serta berupaya untuk memperbaiki diri setelah mengunjungi kuburan.
4. Tidak Duduk di Atas Kuburan atau Makam
- Menunjukkan tata krama dan rasa hormat terhadap tempat peristirahatan terakhir orang yang telah meninggal dengan menghindari duduk di atas kuburan atau makam.
5. Mengucapkan Salam 'Assalamu Alaika Dara Qaumi Mu’minin, Wa Inna Insya Allah Bikum LaHiqun
- Mengucapkan salam khusus sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para mukmin yang telah meninggal, serta menyampaikan keyakinan bahwa kelak akan bertemu kembali di akhirat jika Allah menghendaki.
6. Mengucapkan Salam dengan Menyebut Nama Mayat yang Dikenal
- Menyapa mayat dengan menyebutkan namanya sebagai tanda pengenalan dan sebagai bentuk penghormatan terhadap individu yang telah meninggal.
7. Mendatangi Mayat yang Dikenal dari Arah Wajahnya
- Berusaha mendatangi mayat dari arah wajahnya sebagai wujud rasa hormat dan penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.
8. Merenungkan Keadaan Orang-orang yang Telah Dikubur
- Merenungkan kondisi dan keadaan orang-orang yang telah dikubur sebagai pengingat akan hakikat kehidupan dan kematian, serta sebagai bahan introspeksi diri.
9. Merenungkan Keadaan Teman atau Sahabat yang Sudah Meninggal
- Merenungkan kondisi teman atau sahabat yang sudah meninggal, mengingat momen-momen bersama, serta memahami bahwa mungkin tidak lagi dapat mengejar mimpi-mimpi bersama.
10. Menghadirkan Kesadaran bahwa pada Waktunya Akan Merasakan Kematian
- Menghadirkan kesadaran pribadi bahwa kematian adalah kepastian yang akan dirasakan oleh setiap individu, dan sebagai pengingat untuk senantiasa bersiap diri menghadapi akhir hayat dengan amal perbuatan yang baik.
Baca juga: Doa Ziarah Kubur dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya Lengkap Hukum Melaksanakan
Doa Ziarah Kubur
Doa Ziarah Kubur Singkat
Dalam buku "Pintar Doa untuk Anak" karya Abu Ezza terdapat penjelasan mengenai doa dan adab yang harus diikuti saat melakukan ziarah kubur.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية
Bacaan latin:
Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah
Artinya:
Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua. (HR Ibnu Majah)
Doa Ziarah Kubur Panjang
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Bacaan latin:
Allahummaghfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.
Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya:
Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya.
Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun.
Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya.
Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka.
Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim).
Ziarah kubur memiliki tujuan utama sebagai pengingat bagi mereka yang masih hidup tentang hakikat kehidupan akhirat dan pentingnya melakukan perbuatan baik.
Melalui kunjungan ke makam, kita dapat mengingat untuk terus menerapkan kebajikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kemudian diharapkan ketika ziarah kubur kita meluruskan niat dan murni untuk melakukan ziarah, tanpa melakukan hal lain yang dapat menyebabkan penyimpangan amalan atau niat awal. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.