Sejarah

Sejarah 1 Februari: Britania Raya Akui Uni Soviet sebagai Negara dan Jalin Kerja Sama

Inilah penjelasan mengenai sejarah 1 februari yaitu Britania Raya mengakui Uni Soviet sebagai negara dan menjalin kerja sama

|
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Canva.com
BRITANIA RAYA MENGAKUI UNI SOVIET. Inilah penjelasan mengenai sejarah 1 februari yaitu Britania Raya mengakui Uni Soviet sebagai negara dan menjalin kerja sama. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penjelasan mengenai sejarah 1 februari yaitu Britania Raya mengakui Uni Soviet sebagai negara dan menjalin kerja sama.

Sejarah pada 1 februari yaitu Britania Raya mengakui Uni Soviet sebagai negara dan menjalin kerja sama, menjadi catatan penting.

Pasalnya pada tahun 1924, hubungan antara Britania Raya dan Uni Soviet mengalami perubahan penting ketika Britania Raya secara resmi mengakui pemerintahan Soviet.

Britania Raya secara resmi mengakui Uni Soviet pada tanggal 1 Februari 1924.

Pada saat itu, pemerintahan Perdana Menteri Ramsay MacDonald mengambil keputusan tersebut sebagai langkah untuk memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara dan membuka peluang kerjasama ekonomi.

Baca juga: Sejarah 29 Januari: Mengenang 74 Tahun Meninggalnya Jenderal Besar Soedirman

Pengakuan ini muncul setelah periode ketegangan pasca revolusi Rusia tahun 1917, di mana banyak negara Barat enggan atau menolak mengakui pemerintah Bolshevik.

Pada masa itu, Uni Soviet, yang baru saja mengalami perubahan kekuasaan setelah kematian Vladimir Lenin pada tahun 1924, sedang mencari peluang untuk membangun hubungan internasional yang lebih baik. 

Pada saat yang sama, Britania Raya yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ramsay MacDonald dari Partai Buruh, memiliki tujuan untuk meningkatkan perdagangan dan memperkuat ekonominya.

Pengakuan Britania Raya terhadap Uni Soviet sebagian besar didorong oleh kepentingan ekonomi.

Britania Raya melihat Uni Soviet sebagai pasar potensial untuk ekspor produk industri dan teknologi mereka.

Sebaliknya, Uni Soviet dapat memanfaatkan perdagangan dengan Britania Raya untuk memperoleh teknologi dan barang-barang yang diperlukan untuk pembangunan industri mereka.

Pengakuan ini juga membuka pintu bagi pertukaran diplomatik resmi antara kedua negara.

Kedutaan besar mulai dibuka di London dan Moskow, dan hubungan diplomatik formal pun terjalin.

Baca juga: Sejarah 27 Januari: Kisah Michael Jackson Alami Insiden Tragis Saat Syuting, Kepala Terbakar Api

Namun, meskipun terdapat tanda-tanda perbaikan hubungan tetapi berbagai peristiwa dan ketegangan internasional pada masa itu, termasuk isolasi Soviet oleh negara-negara Barat, mempengaruhi dinamika hubungan ini.

Penting untuk dicatat bahwa hubungan antara Britania Raya dan Uni Soviet tidak selalu berjalan mulus.

Konflik dan perbedaan pendapat tetap ada, terutama karena peran Uni Soviet dalam menyebarkan ideologi komunis di berbagai belahan dunia dan dalam Konflik Soviet-Afganistan pada tahun 1979.

Hubungan ini juga dipengaruhi oleh perubahan kepemimpinan di kedua negara.

Pada akhirnya hubungan antara Britania Raya dan Uni Soviet terus berfluktuasi selama berbagai periode sejarah, terutama selama Perang Dunia II dan Perang Dingin hingga runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Proses perubahan nama Uni Soviet menjadi Federasi Rusia atau Rusia terjadi pada tahun 1991, yang sejalan dengan pembubaran Uni Soviet sebagai entitas politik.

Sejumlah republik di dalam Uni Soviet, termasuk Estonia, Latvia, dan Lituania, menyatakan kemerdekaan mereka secara resmi pada tahun 1990-1991, sehingga republik lainnya juga mengikuti jejak serupa.

Pada 25 Desember 1991, pemimpin dari sebelas republik Soviet menandatangani perjanjian pembubaran Uni Soviet di Minsk, Belarus.

Baca juga: Sejarah 27 Januari: Peristiwa Merah Putih di Sangasanga Kalimantan Timur, Kisah Heroik Soekasmo dkk

Hal ini mengakhiri eksistensi Uni Soviet sebagai entitas politik.

Pada hari yang sama, Presiden Rusia Boris Yeltsin mengeluarkan deklarasi kemerdekaan Rusia, yang menyatakan bahwa Rusia adalah penerus hukum Uni Soviet dan negara berdaulat yang merdeka.

Setelah pembubaran Uni Soviet, Rusia diumumkan sebagai negara penerus hukum Uni Soviet.

Pada 26 Desember 1991, Dewan Federasi Rusia memutuskan untuk menerima kembali semua atribut hukum dan keuangan Uni Soviet yang dimiliki oleh Rusia.

Dengan demikian, nama resmi negara ini menjadi Federasi Rusia atau biasa disebut dengan Rusia.

Meskipun sejarah dan tradisi Uni Soviet tetap menjadi bagian dari sejarah Rusia, perubahan nama ini mencerminkan transformasi politik yang besar dan transisi menuju era baru dalam sejarah Rusia modern.

Selanjutnya Britania Raya (United Kingdom, disingkat UK) bukan hanya Inggris (England).

Britania Raya adalah sebuah negara yang terdiri dari empat bangsa atau entitas konstituen, yaitu:

1. Inggris sebagian besar wilayah Britania Raya terletak di Inggris, dan London adalah ibu kota politik dan ekonominya.

2. Skotlandia terletak di bagian utara Pulau Britania, Skotlandia memiliki pemerintahan devolusi dan kebijakan internal yang berbeda dari Inggris.

3. Wales terletak di sebelah barat Inggris, Wales juga memiliki pemerintahan devolusi dengan kebijakan internalnya sendiri.

4. Irlandia Utara terletak di sebelah utara pulau Irlandia, Irlandia Utara adalah bagian dari Britania Raya, Ibu kota Irlandia Utara adalah Belfast.

Jadi, Britania Raya adalah entitas politik yang terdiri dari empat bangsa yang memiliki otonomi dan pemerintahan devolusi masing-masing, namun terikat dalam kerangka politik dan monarki yang sama. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved