Tribun Kaltim Hari Ini

UU Antideforestasi Ancam Ekspor Karet dalam Negeri, Kontribusi Mencapai 35 Persen

Tekanan di industri karet pada 2024 berpotensi semakin berat. Seiring dengan ancaman berupa penerapan Undang-Undang Antideforestasi Uni Eropa (EUDR).

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SADAP KARET - Ilustrasi. Presiden Joko Widodo melihat sadapan karet usai Silaturahmi Bersama Petani Karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019). 

Subsektor yang paling terdampak oleh penurunan produksi karet alam di Indonesia adalah pabrik pengolahan karet yang mengolah bahan baku karet dari perkebunan menjadi crumb rubber (SIR).

Saat ini utilisasi pabrik-pabrik crumb rubber telah berkurang hingga di bawah 50 persen.

Dalam catatan Gapkindo, selama 6 tahun terakhir (2018-2023) terdapat 48 pabrik crumb rubber yang gulung tikar. Dari total 152 pabrik di awal periode tersebut, saat ini tinggal 104 pabrik yang beroperasi di Tanah Air.

Baca juga: Mirip Skytrain, Kereta Api Balikpapan-IKN Nusantara Pakai Roda Karet Tanpa Masinis

Penyebab utama penurunan produksi karet nasional dalam beberapa tahun terakhir antara lain terjadinya konversi tanaman karet ke tanaman lain, adanya penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp, kurangnya tenaga penyadap, usia pohon karet yang mayoritas sudah tua, serta harga karet yang relatif rendah.

Berdasarkan situs Trading Economics, harga karet alam di pasar global berada di level US$ 153 sen per kilogram (kg) pada Jumat (26/1), atau turun 0,84 persen dari hari sebelumnya. Belakangan ini harga karet sedang rebound setelah sempat anjlok pada pertengahan tahun lalu.

Berbeda dengan Dekarindo, Gapkindo tetap optomistis produktivitas kebun karet Indonesia akan meningkat pada 2024.

Hal ini sejalan dengan laporan berkurangnya serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp dan ekspektasi berakhirnya laju konversi kebun karet.

Lantas, Gapkindo berharap produksi karet nasional dapat meningkat di atas 2,6 juta ton pada tahun ini. (*)

EKSPOR KARET KE EROPA MENYUSUT
- Tahun 2021: 391.683 ton
- Tahun 2022: 340.066 ton

NEGARA PENGIMPOR KARET DARI INDONESIA
1. Belgia: 54.076 ton
2. Slovenia: 46.536 ton
3. Jerman: 38.515 ton. (Sumber: Laporan Statistik Karet Indonesia 2022)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved