Tribun Kaltim Hari Ini

Granat Temuan Warga Palaran Samarinda Statusnya Aktif dengan Radius Ledakan 12 Meter

AKP Ronli Ginting mengatakan granat tersebut diduga merupakan bom militer bekas peninggalan Perang Dunia II.

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
DIEVAKUASI - Personel polisi saat melakukan evaluasi granat aktif di Palaran Samarinda, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Granat nanas aktif yang ditemukan di perkebunan warga Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda pada Kamis (1/2/2024) lalu akan segera dimusnahkan oleh Unit Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda Kaltim.

Kanit Subden Komposit Gegana Satuan Brimob Polda Kaltim AKP Ronli Ginting mengatakan granat tersebut diduga merupakan bom militer bekas peninggalan Perang Dunia II.

Dengan spesifikasi Granat Nanas panjang 9 centimeter dan lebar 7 centimeter.

Baca juga: Pemkab Kukar Gelontorkan Rp 390 Juta untuk Lindungi Petugas KPPS dengan BPJS Ketenagakerjaan

"Statusnya aktif dengan radius ledakan 12 meter. Bom itu akan segera didisposal atau dimusnahkan oleh Unit Jibom kami," singkatnya Senin (5/2).

Diberitakan sebelumnya, warga di Jalan Al Hasani, RT 05, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda dikejutkan dengan penemuan Granat Nanas di salah satu area perkebunan.

Granat Nanas tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik lahan saat sedang menyiangi kebunnya. Awalnya warga bernama Samlan (42) itu mengira benda tersebut hanyalah serpihan besi alat berat. Namun karena dipenuhi keraguan mereka akhirnya menghubungi pihak kepolisian setempat.

Setelah tiba dan melakukan pemeriksaan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Bantuas meyakini benda tersebut merupakan bom genggam sehingga berkoordinasi dengan Gegana Batalyion B Samarinda.

Dugaan tersebut terbukti saat Unit Jibom dari Gegana Sat Brimob Polda Kaltim tiba dan menyatakan bom tersebut merupakan Granat Nanas yang masih berstatus aktif. Ketua RT 05, Mustamat, mengatakan memang beberapa kali warga setempat menemukan benda serupa.

Apalagi area perkebunan warga merupakan bekas markas persembunyian dan perkebunan bangsa Jepang saat Perang Dunia II masih bergulir.(ave)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved