Pembunuhan Sekeluarga di PPU
Update Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu Penajam Paser Utara, Kades Berharap Situasi Tetap Kondusif
Kepala Desa (Kades) Babulu Laut, Ismail Subli, buka suara soal kasus pembunuhan satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU).
TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Desa (Kades) Babulu Laut, Ismail Subli, buka suara soal kasus pembunuhan satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU).
Ismail Subli mengatakan bahwa situasi terkini di rumah duka yang merupakan kediaman Suwito, ayah dari Waluyo, kepala keluarga yang menjadi korban pembunuhan, relatif aman.
"Kondisi saat ini di rumah duka aman. Linmas, Satpol PP dan polisi masih berjaga di rumah orangtua korban," ujar Ismail Subli.
Ismail juga menuturkan bahwa sejauh ini belum ada reaksi dari keluarga korban, dan dia berharap kondisi seperti tetap bisa dipertahankan agar situasi tetap kondusif.
Baca juga: 5 Jenazah Sekeluarga Korban Pembunuhan Sadis di PPU Dimakamkan Berdampingan, Ini Kesaksian Tetangga
"Korban merupakan keluarga besar, namun sebagian yang datang hanya untuk menonton. Saat ini pihak desa dan tokoh masyarakat memberikan pengertian agar keamanan tetap terjaga pasca terjadinya pembunuhan di Desa Babulu Laut," ujar Ismail.
Korban Dimakamkan
Lima jenazah sekeluarga yang menjadi korban pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur akhirnya dimakamkan, Selasa (6/2/2024) sore.
Lima jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 16:55 dengan diantar lima ambulans.
"Innalillahi wa inna ilaihi raajiun...", "Ya Allah...", "La Ilaha Illallah...", "Allahu Akbar..".
Begitulah lafaz yang terlontar dari mulut warga RT 18, Sekunder 8, Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat menyaksikan kedatangan lima jenazah tersebut.
Dari rekaman video yang dibagikan warga, tampak jenazah diturunkan dari ambulans satu per satu, dibawa oleh polisi dan keluarga korban ke dalam rumah.
Sementara di halaman rumah, tampak ratusan pelayat menyaksikan momen tersebut.
Di antara pelayat terdengar isak tangis.

Haji Sayid, salah seorang tetangga korban, mengabarkan bahwa lima jenazah yang merupakan satu keluarga, korban pembunuhan sadis itu dibawa ke rumah duka kediaman milik Suwito, ayah dari Waluyo (kepala keluarga yang menjadi korban).
Jenazah kemudian disalatkan di Masjid Assidiq, Desa Babulu Laut.
Lima jenazah dijejer di shaf depan masjid untuk disalatkan.
Sore itu juga, usai disalatkan, jenazah korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Babulu Laut.
"Saat pemakaman hampir ribuan orang datang menghadiri, termasuk saat jenazah tiba di rumah duka," kata H Sayid.
Baca juga: Motif Pembunuhan 1 Keluarga di PPU, Cinta Ditolak, Siswa SMK Gelap Mata
Menurut H Sayid, banyaknya pelayat yang datang karena keluarga korban ini memang dikenal orang baik.
"Korban ini memang dikenal oleh tetangga adalah warga yang baik dan menjadi jemaah Masjid Assidiq di RT 18 Desa Babulu Laut," katanya.
H Sayid mengaku terakhir kali bertemu korban (ayah) saat berangkat ke sawah, Senin (5/6/2024) kemarin.
Dibunuh Dini Hari
Diberitakan sebelumnya, lima korban pembunuhan di Penajam Paser Utara (PPU) yang seluruh korbannya masih satu keluarga, terdiri dari suami, istri, dan ketiga anaknya akhirnya terungkap.
Dari data Kartu Keluarga (KK) yang diperoleh TribunKaltim.co, kelima korban tersebut terdiri dari suami atas nama Waluyo kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.
Korban kedua yang merupakan istri diketahui bernama Sri Winarsih kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.
Tiga korban pembunuhan lainnya adalah RJS kelahiran 2009, VDS kelahiran 2013. Dua korban ini berjenis kelamin laki-laki.
Korban terakhir dalam kasus pembunuhan di PPU ini adalah ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.
Satu keluarga dari Desa Babulu Laut ini dilarikan di rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia.
Lima orang yang terdiri dari suami, istri, dan ketiga anak itu tewas setelah menjadi korban pembunuhan.
Laporan awal menyebutkan, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Salah seorang kerabat korban yang ditemui di RSUD PPU membenarkan bahwa, lima jenazah yang menjadi korban pembunuhan itu adalah satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan ketiga anaknya.
"Iya, mereka semua tewas. Itu ada suami, istri, dan ketiga anaknya semua tewas," katanya.
Pelaku Siswa SMK
Keterangan awal yang diperoleh TribunKaltim.co di Polres Penajam Paser Utara (PPU), pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.
Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU ini.
Tidak hanya itu, sumber terpercaya di Polres PPU dan juga informasi awal dari warga, JND terduga pelaku ini juga merupakan tetangga langsung dari korban.
Baca juga: Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Diamankan, Dugaan Motif dan Jumlah Pelaku
Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.
"Iya sebenarnya masih tetangga dekat," kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.
(TribunKaltim.co/Samir, Nita Rahayu)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.