Pilpres 2024

Giliran Anies Kena Senggol Ahok, Sindir Rumah DP 0 Persen, BTP: Semua Jual Kecap Nomor Satu Kan?

Giliran Anies Baswedan kena senggol Ahok, sindir rumah DP 0 persen, BTP: Semua jual kecap nomor satu kan?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram aniesbaswedan/TribunManado
ANies Baswedan - Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Benarkah Luhut usulkan Ahok dampingi Anies? Pengamat sebut dampak negatif jika Basuki Tjahaja Purnama alias BTP jadi cawapres bagi siapapun capresnya 

TRIBUNKALTIM.CO - Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok tak henti mengeluarkan pernyataan keras usai mundur dari Komisaris Utama Pertamina.

Kali ini, Ahok diduga menyindir capres nomor urut 01 Anies Baswedan.

Sebelumnya, Ahok juga mengeluarkan pernyataan kontroversial yang diduga menyerang Prabowo Subianto soal kesehatan dan mental emosional.

Kali ini, Ahok menyenggol capres penipu dengan menyinggung rumah DP 0 persen dan KJP Tarik Tunai.

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kampanye sekaligus menyapa warga Kupang, Provinsi NTT.

Baca juga: Luhut dan Prabowo Turun Gunung Bela Jokowi yang Disebut Ahok Tak Bisa Kerja, Sindir Kepala dan Otak

Baca juga: Kuasai Jawa Timur dan Jawa Barat, Capres Terkuat Yakin Pilpres 2024 1 Putaran, Cek 7 Survei Terbaru

Dia datang ke Kupang, Rabu, 7 Februari 2024.

Saat bertemu warga di Ballroom Milenium Kupang, Ahok meminta warga memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani karena ini menyangkut masa depan bangsa.

Politikus PDI Perjuangan itu tidak mau ada bias lebih jauh imbas perbedaan politik.

Ahok lalu mengingatkan warga tidak boleh memilih calon pemimpin yang suka menipu.

"Jangan mau pilih yang suka nipu-nipu. Masih ingat di Jakarta dulu kan?

DP nol persen rumah, KJP boleh ditarik tunai. Orang percaya semua kan?" kata Ahok disambut tepuk tangan warga.

Ahok lalu menjelaskan, program itu sembari tertawa.

Ia bilang, bila dengan DP rumah nol persen, semua orang akan mengambil itu, namun cicilan bisa mencapai 100 juta tiap bulan.

Hal itu tentu akan memberatkan.

"Jadi maksud saya, tolong jangan diperdaya oleh orang yang lagi jual kecap.

Semua jual kecap nomor satu kan? Hati-hati," tegasnya.

Baca juga: Lihat Banyak Warga yang Ikut Kampanye Nasional, Ingatkan Anies Waktu Datang ke Kaltim Tahun 1994

Ahok juga mengungkit kembali penerapan Nawacita yang dijalankan Presiden Jokowi selama hampir 10 tahun memimpin bangsa ini.

Menurut dia, Nawacita yang dikerjakan Jokowi selama dua periode ini merupakan susunan dari PDIP.

Sehingga, kata dia, pernyataan mengenai keberlanjutan akan sangat cocok dijalankan oleh Ganjar Pranowo.

"Yang mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDI Perjuangan bos.

Jadi bagi saya kalau mau meneruskan Nawacita yang udah jalan 10 tahun, saya butuh orang yang ngerti Nawacita," kata Ahok, Rabu 7 Februari 2024 di Kupang.

Mantan Komut Pertamina itu merasa aneh ada orang yang ingin mengganti program Nawacita yang sudah dikerjakan 10 tahun belakangan ini. Baginya itu sesuatu bahaya.

Dia berpesan ke masyarakat untuk memberikan hak pilihnya secara jujur berlandaskan asas Pemilu.

Ia tidak mau ada tekanan yang bermuara ke masyarakat.

"Tidak boleh ada tekanan dari siapapun, paksaan dari siapapun," kata dia.

Dia tidak mau masyarakat ditipu dengan gimik yang justru hanya bualan semata.

Ahok lalu menyebut dirinya belum bisa mengikuti kampanye bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD karena tidak masuk dalam tim kampanye nasional.

Baca juga: Di Unmul Samarinda Prof. Aswin Sebut Jokowi Presiden Indonesia, Bukan untuk Anak dan Keluarga

Serang Prabowo, Jokowi dan Gibran

Ahok yang baru saja mundur dari komisaris utama PT Pertamina (Persero) itu fokus mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Politikus PDI Perjuangan tersebut lantas menyenggol Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju di Pilpres 2024 bersama Prabowo Subianto.

"Terus Ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu.

Saya lebih tahu, makanya saya enggak enak ngomong depan umum," ujar Ahok dalam potongan video yang beredar di media sosial TikTok, X, dan Instagram.

Pada kesempatan itu, Ahok menjelaskan tak ingin memilih presiden yang tidak sehat, emosional, dan tak bisa bekerja.

Dia pun khawatir jika nantinya Gibran yang justru naik jabatan.

"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik.

Tapi presiden kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan.

Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?," tanya Ahok.

Selain itu, Ahok juga mengkritik pembangunan IKN yang merupakan salah satu proyek besar Jokowi.

Menurut Ahok, Jokowi sudah melenceng jauh dari cita-cita Soekarno.

Menurut dia, Soekarno jutru ingin ibu kota baru dibangun di Kalimantan Tengah, bukan Kalimantan Timur seperti sekarang.

Ada indikasi kalau pemilihan IKN karena kepentingan beberapa pengusaha besar.

"(Soal) pindah ibu kota, Soekarno maunya Kalimantan Tengah.

Tahu nggak, setiap jengkal tanah yang mau dibangun bayar orang-orang itu siapa, geng-geng semua," kata Ahok.

Baca juga: Civitas Akademika Universitas Mulawarman Berkumpul di Rektorat Nyatakan Sikap Awasi Pemilu 2024

Respons Prabowo

Sejumlah tokoh memberikan tanggapan soal pernyataan kader PDI-P Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut Presiden Jokowi tidak bisa bekerja, salah satunya Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Prabowo mengatakan, selama menjadi menteri di kabinet Jokowi, dia menilai Jokowi merupakan pemimpin pekerja keras.

"Setelah saya bergabung, saya melihat dari dekat, saya menjadi saksi, saya mengatakan, Pak Jokowi orang yang sangat bekerja keras untuk rakyat Indonesia.

Tidak ada capeknya, tidak ada istirahatnya.

Kalau ada yang mengatakan beliau tidak bisa bekerja, itu orangnya ya, otaknya perlu diperiksa itu," ujar Prabowo saat kampanye di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024), dikutip dari tayangan KompasTV.

Prabowo mengakui memang masih ada kekurangan selama 10 tahun Jokowi memerintah.

Untuk itu, dia dan calon wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka, akan melanjutkan serta menyempurnakan program Jokowi.

"Saya tidak ragu-ragu, kami koalisasi Indonesia Maju akan melanjutkan program Pak Jokowi," ujar Prabowo. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok: Jangan Pilih yang Suka Menipu, Singgung DP Rumah Nol Persen dan KJP Tarik Tunai

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved