Ibu Kota Negara

Dampak IKN Nusantara, Berkah Wisatawan Buat Kalimantan Timur, Selama 2023 Tembus 8,3 Juta Orang

Berikut dampak IKN Nusantara terkini. Berkah wisatawan buat Kalimantan Timur. Tercatat selama 2023 tembus 8,3 juta orang wisatawan kunjungi Kaltim.

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ILUSTRASI Wisatawan di Kaltim - Berikut dampak IKN Nusantara terkini. Berkah wisatawan buat Kalimantan Timur. Tercatat selama 2023 tembus 8,3 juta orang wisatawan kunjungi Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

Tengok dampak IKN Nusantara yang nyata dirasakan Kalimantan Timur.

Ya, berkah kunjungan wisatawan buat Kalimantan Timur mengalami kenaikan 300 persen dari tahun sebelumnya.

Tercatat selama 2023 tembus 8,3 juta orang wisatawan kunjungi Kaltim.

Baca juga: Investasi IKN Nusantara, Luhut Beber Elon Musk Bakal Pasang Jaringan Internet Ibu Kota Negara Baru

Baca juga: Terobosan IKN Nusantara, Taksi Terbang Bukan Khayalan, Segera Trial di Bandara APT Pranoto Samarinda

Baca juga: Fakta IKN Nusantara, Ratusan Pekerja Kebut Pembangunan Istana Negara, Aktif 21 Jam Kerja Sehari

Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, diyakini mampu menjadi daya tarik baru di Provinsi Kalimantan Timur untuk menggaet wisatawan.

Sepanjang tahun 2023, jumlah Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang datang ke Provinsi Kalimantan Timur melebihi target yang ditetapkan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ririn Sari Dewi mengatakan target di tahun 2023 ialah 2,4 juta kunjungan, namun realisasinya mencapai 8,3 juta kunjungan atau naik 363,44 persen.

"Untuk tahun 2024 ini, kita masih fokus pada pasar wisatawan nusantara," ujar Ririn saat ditemui di usai Raker Bidang Pemasaran Pariwisata se-Kaltim di Kyriad Sadurengas Hotel, Kabupaten Paser, Rabu (7/2/2024).

Ia meyakini, kunjungan wisatawan di Kaltim akan terus meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2023.

Sebab, saat ini banyak acara-acara nasional atau pemerintahan, serta bisnis yang berpusat di IKN Nusantara.

"Setelah melakukan berbagai acara di IKN, dapat langsung melanjutkan tujuan ke destinasi wisata yang ada di Kaltim. Ada berbagai macam wisata yang ditawarkan, seperti wisata alam, wisata bahari, eduwisata, dan wisata buatan," urainya.

Dinas Pariwisata Kaltim juga giat melakukan promosi dengan sistem Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

"Ini tentu akan mempengaruhi kunjungan wisata di Kaltim," tambah Ririn.

Selain itu, kehadiran IKN Nusantara juga berdampak positif pada perpindahan penduduk dari luar daerah ke Provinsi Kaltim. Ririn beranggapan, dengan kondisi tersebut, pemerintah dan mitra pariwisata harus pandai melihat peluang yang ada.

Menurutnya, minat wisata di sekitar IKN cukup besar, Hal itu Ia sampaikan setelah bertemu dengan salah satu asosiasi atau mitra kerja yang bergerak di bidang pariwisata.

"Mereka punya paket wisata ke IKN (include) dengan hotel. Kami tanyakan, ternyata permintaannya cukup besar," bebernya.

Baca juga: Keberadaan IKN Nusantara jadi Daya Tarik Baru Bagi Wisatawan di Kaltim

Ririn berharap kerjasama, sinergi, dan koordinasi antara pemerintah pusat hingga daerah serta mitra pelaku pariwisata dapat terus terjalin, karena tujuan utamanya adalah memajukan pariwisata.

Pariwisata menjadi salah satu sektor potensial di masa depan atau lokomotif ekonomi baru di Kaltim.

"Meskipun jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu melebihi target, namun masih ada tugas yang harus diselesaikan oleh pemerintah, khususnya wisata di sekitar IKN Nusantara maupun Kaltim secara keseluruhan," ulasnya.

Hal tersebut dikarenakan, banyak destinasi wisata yang perlu diperbaiki. Diantaranya infrastruktur pendukung dan lain-lain.

"Yang utama adalah aksesibilitasnya, infrastruktur pendukung dan penguatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan Paser perlu membaca peluang yang ada karena sudah ada Gunung Boga yang cukup dikenal oleh masyarakat luas," imbuhnya.

Baca juga: Kominfo Bakal Bangun Pusat Data Nasional di IKN Nusantara, 4 Kali Lebih Besar Dibanding PDN Cikarang

Selain itu, juga perlu dilakukan peningkatan atau pembinaan sumber daya manusia (SDM), terutama pemandu wisata.

Ditambah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk publikasi objek wisata yang ada di daerah.

"Setiap pembinaan atau pelatihan yang diberikan untuk mendukung pariwisata di masa depan kami harapkan itu tersertifikasi, jadi tidak hanya sebagai latihan dan selesai begitu saja," pungkas Ririn. (*)

Ikuti berita menarik lainnya di google news dan saluran whatsapp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved