Pembunuhan Sekeluarga di PPU

Kenapa Junaedi yang Masih Pelajar Bisa Begitu saat Sadis Habisi Nyawa 1 Keluarga? Ini Kata Psikolog

Teka-teki kenapa Junaedi yang masih pelajar bisa begitu sadis saat habisi nyawa 1 keluarga di Babulu sepertinya mulai terjawab.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Doan Pardede
IST Facebook/Innem Aja
PEMBUNUHAN SATU KELUARGA - Lima jenazah sekeluarga yang menjadi korban pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur tiba di rumah duka, Selasa (6/2/2024) sore. 

Hal tersebut tergolong tak wajar mengingat usia JND kala menuliskan hobinya di media sosial itu masih di bawah umur.

"Hobi ngewibu sama dengerin musik. Genre favorit: hentai, ecchi, romance, action, psychological," ungkap JND dalam postingan di akun Facebook-nya.

Bahkan JND juga mengungkap film kesukaannya yang ia rekomendasikan untuk khalayak, yakni anime berjudul Boku no pico.

Setelah ditelisik, ternyata anime kesukaan JND itu mengandung unsur pornografi dan penyimpangan seksual.

Selain soal film favorit, sosok JND juga disorot lantaran unggahannya.

JND rupanya pernah menuliskan curhatan tentang kematian.

Bak mendalami hobinya, JND mengaku penasaran dengan kehidupannya setelah meninggal dunia.

"Buat para wibu sejati pernah gak lu pas lagi mandangin langit eh entah setan apa yang masuk tiba-tiba lu kepikiran kayak gini (kalau gue mati gue masuk ke issekai kayak apa yah)," tulis JND di tahun 2020.

Lebih jauh, diketahui jika JND terbukti sebagai pembunuh 5 orang dalam keluarga tersebut setelah penyelidikan dan olah TKP dilakukan oleh Polres Penajam Paser Utara.

Terungkap motif JNS membunuh lima orang dalam satu keluarga.

JND melakukan hal tersebut atas dasar sakit hati dan memiliki masalah peminjaman barang.

Saat itu diketahui jika JNS menjalin hubungan dengan RJ yang merupakan anak pertama dari keluarga yang menjadi korban.

Namun saat itu hubungan keduanya tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.

Selain itu JND juga terlibat permasalahan ayam ataupun karena korban meminjam helm dan tiga hari tidak dikembalikan.

Tak terima dengan itu, tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

"Sementara ini, dendam karena percekcokan antartetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari," ungkap Kapolres PPU, AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Ketika akan melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu mematikan meteran listrik rumah korban.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sedangkan korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.

Baca juga: Viral Potret Junaedi Pojokan, Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga di Babulu Terancam Hukuman Mati

Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

"Luka korban rata-rata di kepala," sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Imbas perbuatannya, JND dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Saat ini diketahui bahwa Kapolres menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Junaedi Dapat Ancaman dari Napi Lainnya di Penjara
Dalam video yang beredar di X, terungkap kondisi terbaru Junaedi yang baru saja mendekam dipenjara karena kasus pembunuhan.

Remaja berumur 16 tahun itu tampak meringkuk sendirian di dalam sel tahanan.

Mengenakan kaos dan celana pendek, Junaedi terlihat duduk di pojokan sel penjara dengan muka memelas.

Terdengar suara dari seorang pria melontarkan makian kepada Junaedi.

Pria tersebut memaki siswa SMK itu dengan kata-kata kasar.

Selain itu, pria dala video itu juga mengharapkan agar remaja kelahiran 2006 itu mati.

"Woi ******, tengok sini, mati kau *****," ucap pria tersebut, dikutip TribunnewsWiki dari akun X @Pai_C1, Kamis, 8 Februari 2024.

Mendengar ancaman itu, Junaedi tampak tak berani melihat ke arah pria yang bersuara itu.

Ia terurs menunduk dan meringkuk.

Netizen pun ikut mengomentari soal kondisi pelajar SMK itu.

Baca: Ini Postingan Terakhir Sri & Risna, Korban Keberingasan Junaedi Siswa SMK di Babulu Laut Kaltim

Banyak dari mereka berharap Junaedi mendapat balasan dari tahanan lainnya.

"Klo penghuni sel ada yg tau dia juga memperkosa korban, bakalan bonyok tu bocil tmpang tua itu," kata warganet.

"Penghuni lapas pun geleng geleng," ujar netizen lainnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved