Pemilu 2024

Sosok Rahmat Dermawan, Caleg PDI Perjuangan Pejuang Transmigran di Pesisir Kukar

Nama Rahmat Dermawan sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

|
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Nama Rahmat Dermawan sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ia merupakan calon anggota legislatif DPRD Kutai Kartanegara daerah pemilihan IV yang meliputi kawasan Samboja, Muara Jawa, dan Sangasanga. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Nama Rahmat Dermawan sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Laki-laki berusia 32 tahun itu merupakan calon anggota legislatif DPRD Kutai Kartanegara daerah pemilihan IV yang meliputi kawasan Samboja, Muara Jawa, dan Sangasanga.

Kamis, 8 Februari 2024, TribunKaltim.co berkesempatan bertemu dengan pria yang didapuk sebagai penyambung lidah rakyat tersebut.

Baca juga: Program Dialog Sekakmat di Kukar Berakhir, Rahmat Dermawan Tampung Banyak Aspirasi

Rahmat Dermawan, merupakan salah satu tokoh pemuda berpengaruh di Kukar, maju sebagai caleg PDI Perjuangan Nomor Urut 4, Dapil 4 Samboja, Muara Jawa, Sangasanga.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Rahmat Dermawan, merupakan salah satu tokoh pemuda berpengaruh di Kukar, maju sebagai caleg PDI Perjuangan Nomor Urut 4, Dapil 4 Samboja, Muara Jawa, Sangasanga.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI)

Mengenakan kameja kotak dan bawahan jens hitam, Rahmat menceritakan satu persatu runtut kehidupannya hingga menjadi calon legislatif Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Rahmat membuka cerita saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, ia kerap diremehkan sebelah mata. Ayah dan ibunya hanyalah seorang petani dan pedagang yang berjualan di salah satu pasar tradisional di Kecamatan Samboja.

"Saya sering disepelekan. Orangtua saya tidak tamat SD, tapi punya keyakinan bahwa nasib keluarga akan berubah ketika anaknya diwarisi pendidikan yang baik," katanya.

Rahmat merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia lahir di Samboja pada 1991 silam. Pemuda pesisir ini sempat mengenyam pendidikan di SD 004 Samboja, MTS Al Jihad Samboja, MAN Nuruddin Samboja, hingga berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Mulawarman.

Kata Rahmat, kakak dan adiknya wajib merasakan pendidikan sampai bangku perguruan tinggi. Namun, hanya dirinya yang melanjutkan studi untuk menyandang gelar Magister di Samarinda.

Baca juga: Program Sekakmat di Samboja, Nakes dari Kubar Beri Apresiasi untuk Rahmat Dermawan

DIALOG SEKAKMAT BERAKHIR - Program dialog bertajuk Sekakmat yang diprakarsai oleh Rahmat Dermawan di Kukar, berakhir, Rabu (7/2/2024). Kecamatan Samboja menjadi lokasi terakhir digelarnya Sekakmat, setelah sebelumnya digelar di Kecamatan Sanga-sanga dan Kecamatan Muara Jawa, Kukar. 
DIALOG SEKAKMAT BERAKHIR - Program dialog bertajuk Sekakmat yang diprakarsai oleh Rahmat Dermawan di Kukar, berakhir, Rabu (7/2/2024). Kecamatan Samboja menjadi lokasi terakhir digelarnya Sekakmat, setelah sebelumnya digelar di Kecamatan Sanga-sanga dan Kecamatan Muara Jawa, Kukar.  (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA)

"Saya hanya ingin mengangkat derajat orangtua, Meskipun harus berjuang tinggal di mushola selama 1,5 tahun untuk menempuh S2, tapi itu adalah perjuangan saya," terangnya.

Semasa berkuliah, Rahmat Dermawan aktif berorganisasi di dalam atau internal kampus. Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden BEM Fisipol Universitas Mulawarman.

Tak hanya itu, Rahmat juga merupakan penggerak organisasi kedaerahan Himpunan
Mahasiswa Samboja. Pada 2016, ia juga mendirikan organisasi volunteer Rumah Inspirasi Kaltim dan organisasi ilmiah Distrik13 (diskusi tim dan riset) di Samboja.

"Selesai kuliah saya pulang kampung, mengaplikasikan banyak hal. Tapi memang terbatas, ketika jauh dari pusat ibukota provinsi, pembangunan di kampung sangat tertinggal," ucap Rahmat.

"Masyarakat hanya menjadi objek ketika pemilu. Ini yang menampik saya, bahwa kampung harus punya gebrakan mengambil anggaran untuk pembangunan. Oleh karena itu saya putuskan untuk merantau lagi," sambungnya.

Baca juga: Rahmat Dermawan Maju di Pileg 2024, Warga Doakan Jadi Anggota DPRD Kukar

Tumpukan Proposal Petani dan Nelayan

Pada 2019, Rahmat Dermawan bertemu dengan politikus Samboja, Muhammad Samsun. Di situ ia duduk berdialog dan memiliki pandangan yang sama terkait pembangunan daerah. Ia pun diberikan amanah menjadi Tenaga Ahli DPRD Kalimantan Timur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved