Pilpres 2024

Reaksi Jokowi Ditanya Yakin Pilpres 2024 1 Putaran atau Tidak Usai Nyoblos, Tak Pantau Quick Count

Reaksi Jokowi ditanya yakin Pilpres 2024 1 putaran atau tidak usai nyoblos, tak pantau quick count

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunJabar/Gani Kurniawan
Presiden Jokowi bagi-bagi kaus kepada warga seusai meresmikan Revitalisasi Terminal Leuwipanjang dan Terminal Banjar, di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).Reaksi Jokowi ditanya yakin Pilpres 2024 1 putaran atau tidak usai nyoblos, tak pantau quick count 

Jelas, kunjungan presiden ke tempat istirahat peserta kampanye 02 sulit dibenarkan.

Dan situasi ini memperburuk kualitas pelaksanaan presiden,” ucap Ray seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv.

“Kita dapat menebak bahwa presiden akan bersikukuh berdalih bahwa kunjungan itu tidak terkait dengan kampanye apapun dan dilakukan tidak di waktu kerja.

Dalih yang terlalu enteng. Tapi dalih hukum ini sekaligus menunjukan minimnya sikap moral sebagai pemilu/pilpres.”

Sebab, kata Ray, tidak patut presiden berkunjung ke tempat istirahat peserta dan panitia kampanye capres/cawapres dengan alasan apapun. 

Baca juga: Link Quick Count, Cek Siapa yang Unggul di Pilpres 2024 via Litbang Kompas dan 8 Lembaga Survei Lain

Alasan mengantar cucu terasa alasan yang terlalu ringan untuk tindakan yang dapat menimbulkan kecurigaan atas netralitas presiden.

“Menggunakan alasan mengantar cucu sebagai sebab berkunjung ke lokasi tempat istirahat peserta dan panitia kampanye paslon 02 amat sangat memiriskan,” ujar Ray.

“Anak sekecil itu sangat tidak pantas dijadikan dan dihadirkan sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang potensial akan menimbulkan kontroversi.

Satu alasan yang tidak menggambarkan perlindungan anak terhadap pelibatan mereka dalam kontroversi.

Sangat tidak bijak dan tidak patut.”

Lebih lanjut, Ray menilai situasi tersebut justru mementahkan kembali ucapan presiden yang tidak akan kampanye dan akan selalu bersikap netral.

“Mendatangi tempat istirahat peserta dan panitia kampanye 02 jelas menimbulkan ketimpangan perlakuan dengan capres lainnya.

Betapapun itu dengan alasan mengantarkan cucu,” tegas Ray.

“Pemandangan ini makin merontokan moralitas, adab atau akhlak demokrasi kita.

Setelah adanya putusan MK, dan DKPP yang menetapkan adanya pelanggaran etik berat dalam putusan yang berhubungan dengan pemilu, keadaban dan moralitas demokrasi makin jauh dari yang semestinya.”

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved