Tribun Kaltim Hari Ini

Disbudpar Berau Dua Kali Ambil Sampel Air Danau Pulau Kakaban akibat Menghilangnya Ubur-ubur

Hasil laboratorium terkait fenomena menghilangnya ubur-ubur tidak menyengat di Pulau Kakaban hingga saat ini masih belum keluar

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Pengambilan sample di Pulau Kakaban untuk kedua kalinya. Hal ini dilakukan untuk uji laboratorium guna meneliti fenomena ubur-ubur menghilang. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Hasil laboratorium terkait fenomena menghilangnya ubur-ubur tidak menyengat di Pulau Kakaban hingga saat ini masih belum keluar.

Setelah gagalnya hasil dari sampel air pertama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Berau mengambil sampel kedua.

Dampaknya, hingga saat ini destinasi wisata unggulan tersebut ditutup sementara.

Baca juga: Teliti Fenomena Hilangnya Ubur-Ubur di Pulau Kakaban, Disbudpar Berau Kembali Ambil Sampel 

Bidang (Kabid) Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Samsiah Nawir menjelaskan, Pulau Kakaban masih ditutup sementara dan tidak menerima pengunjung. Namun, diungkapkannya ubur-ubur masih ada di sana. Hanya saja tidak muncul ke permukaan.

Proses uji laboratorium tersebut tengah diteliti oleh pihak ketiga. Sayangnya, harus menunggu lebih lama lagi. Sebab, pengambilan sampel pertama gagal. Sehingga, harus mengambil sampel kedua yang dilakukan awal Februari lalu.

“Kemungkinan satu bulan setelah pengambilan sampel kedua, kita tunggu saja sama-sama,” ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (19/2/2024).

Berdasarkan pantauannya, masih ada sejumlah ubur-ubur yang ada di pintu masuk Pulau Kakaban. Tapi, jumlahnya sangat sedikit. Di samping itu, pihaknya juga telah menyiapkan jalur pintu masuk baru di Pulau Kakaban tersebut.

Di sana masih banyak ubur-ubur dewasa yang terlihat. Dengan penutupan sementara itu, diharapkan lokasi atau lingkungan di sana dapat memulihkan diri kembali. “Anakan ubur-ubur juga masih banyak, hanya saja tidak terlihat yang dewasanya,” ujarnya.

Baca juga: Kakaban Aquatic Berau akan Dibuka Kembali untuk Umum

Samsiah Nawir meminta, agar wisatawan tidak perlu khawatir secara berlebih. Karena ubur-ubur tidak hilang. Kemungkinan, kata Dia, mereka hanya memulihkan diri saja.

Mengingat masih banyak ubur-ubur di sisi lain danau. Diperkirakan, ubur-ubur merasa terancam karena banyak wisatawan yang berenang sehingga memilih mengasingkan diri.

“Mungkin saja di pintu masuk lama itu ubur-ubur terkontaminasi, akibat kunjungan wisatawan yang membeludak," ungkapnya.

Disbudpar sendiri berencana akan melakukan pembatasan pengunjung di Pulau Kakaban dengan cara memperketat Standart Operating Procedur (SOP) di pintu masuk baru Pulau Kakaban. Seperti, dalam satu hari ada batasan kuota wisatawan yang bisa masuk ke sana. Menghindari padatnya wisatawan yang berenang.

“Jadi kalau kuota hari ini penuh, harus ditutup. Pengunjung bisa masuk kembali esok harinya. Tapi itu akan kami diskusikan untuk dirumuskan bersama," terangnya

Baca juga: Legalitas Pengelolaan Pulau Kakaban Belum Pasti, Camat Minta Pemkab Berau Fasilitasi

Samsiah menambahkan, jalur pintu masuk baru di Pulau Kakaban saat ini jugsa belum diresmikan. Lantaran cuaca dan gelombang di perairan Berau yang masih tinggi. Sehingga, harus ditunda sampai gelombang laut lebih tenang.

Adapun jalur pintu masuk baru tersebut telah selesai sejak tahun lalu, beserta jalur bagi pejalan kaki. Rencana besar lainnya bakal membuka jalan baru menuju danau besar.

“Karena di sana ombaknya juga masih tinggi, bahkan sampai 2 meter. Kondisi cuaca angin utara masih besar sehingga gelombang dari dan menuju Pulau Kakaban juga masih besar. Kami akan tunggu sampai air laut tenang dulu,” katanya.

"Kita harap bersama Destinasi Wisata Pulau Kakaban ini bisa pulih seperti dulu. Kami juga menghimbau kepada pengunjung untuk sama-sama menjaga keasrian alam dan habitat ubur-ubur tidak menyengat itu," ajaknya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendukung pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Maratua.

Baca juga: Kehilangan Potensi PAD Sebesar Rp 600 Juta di Kakaban Aquatic Berau

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni mengatakan hal yang perlu didorong untuk pengembangan wisata Maratua yaitu peningkatan sarana dan prasarana (Sarpras) wisata untuk mendukung operasional wisata.

"Kita pernah memberikan bantuan Sarpras. Misalnya, untuk peningkatan Sarpras di Pulau Kakaban, karena memang Berau ini salah satu destinasi unggulannya Kaltim," ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (26/11).

Menurutnya, selain peningkatan sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM) perlu di manfaatkan seperti melibatkan Pokdarwis, NGO dan penggiat wisata untuk membuat event yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

"Kita akan coba nanti di tahun depan mengadakan pertemuan pegiat ekowisata secara nasional di Maratua, kita akan gabungkan dengan event, seperti Maratua Jazz," ungkapnya.

Sri menjelaskan, ke depan IKN Nusantara memiliki destinasi unggulan yang berasal dari Berau.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tarik, Disbudpar Berau Akan Bersihkan Objek Wisata

"Salah satunya, Pulau Maratua. Karena di Kalimantan sendiri tidak ada yang memiliki Panorama Under Water yang sangat indah seperti Maratua. Tempat lain tidak punya, hanya Kaltim yang punya melalui Berau makanya jadi unggulan," ujarnya.

Terlepas dari itu, kata dia destinasi wisata Kabupaten Berau memiliki daya saing tinggi. "Sehingga harus disertai dengan layanan yang berkualitas agar data saingnya dapat setara dengan destinasi wisata kelas Internasional," bebernya.

Maratua memiliki destinasi wisata panorama under water yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Kalimantan. "Maka dari itu, dirinya akan mendorong sertifikasi kompetensi bagi pelaku usaha wisata agar pelayanan dapat memenuhi standar. Sertifikasi Kompetensi tidak hanya kewenangan Pemerintah Provinsi tapi kewenangan Kabupaten juga," jelasnya.

Kendati demikian, Sri menyampaikan pihaknya akan memberikan dukungan langsung. "Termasuk jalan menuju destinasi di Berau pengerjaannya telah mencapai 90 persen.  Ini merupakan wujud komitmen kita kepada wisata yang ada di Kabupaten Berau," pungkasnya. (rap)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved