Berita Kukar Terkini
Pesut Mahakam Ditemukan Mati di Perairan Bukit Jering Kukar, Bernama Four Jenis Jantan
Satu mamalia laut pesut ditemukan mati di Sungai Mahakam, tepatnya di Perairan Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Satu mamalia laut pesut ditemukan mati di Sungai Mahakam, tepatnya di Perairan Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur.
Bangkai pesut tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang berada di sungai dan langsung dievakuasi atas bantuan BPSPL Pontiatak untuk pemeriksaan oleh BKSDA Kaltim, Kamis 22 Februari 2024.
Sukran bersama rekannya Rendra, yang merupakan salah satu saksi mata menyebut, pesut yang mati berukuran besar dengan kondisi kulit yang sudah terkelupas.
"Pesutnya besar dan kulitnya terkelupas," kata dia kepada TribunKaltim.co pada Kamis (22/2/2024).\
Baca juga: 2 Manfaat Bila Ada Perda Konservasi Habitat Pesut Mahakam, Warga Desa Pela Kukar Diuntungkan
Peneliti pesut dari Yayasan Konservasi (YK) Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Danielle Kreb menyebut pesut yang mati merupakan pesut jantan bernama Four.
Pesut ini dikenal melalui foto-identifikasi sirip punggung semenjak studi dimulai dari tahun 1999. Artinya, cukup berusia.

Pesut Diberi Nama Four
Nama Four diberikan kepada pesut tersebut karena, pada awal penelitian YK RASI memberikan nama menggunakan identitas berupa angka.
Namun, sejak 2016, para pesut yang diidentifikasi sudah mulai diberikan nama daripada nomor.
"Selamat berpisah Four, kamu meninggalkan bekas di hati kami karena meski jarang melakukan perilaku heboh kamu selalu tetap bisa diandalkan dan ditemukan di tiap kali kami survei," ujarnya.
Baca juga: Pokdarwis Desa Pela Ingin Perda Konservasi Pesut Mahakam di Kukar Segera Selesai
Dari pemeriksaan sementara, belum diketahui pasti penyebab kematian Four. Pasalnya, Danielle tidak menemukan adanya luka atau jaring di tubuh pesut jantan tersebut.
Untuk itu, YK RASI dan petugas Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim akan memeriksa kematian Four. Lebih lanjut, histopatologi dan analisis toksikologi akan dilakukan di laboratorium.
"Kami berterimakasih atas bantuan semua pihak yang terlibat. Semoga dapat diketahui kematian Four setelah nekropsi dan analisa laboratorium selesai," harapnya.
Desak Terbitkan Perda Konservasi Pesut Mahakam
Sebelumnya, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara menyoroti proses pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.