Pilpres 2024

TKN Buka Pintu Buat Kubu Ganjar dan Anies yang Mau Gabung, Syaratnya Ikuti Aturan Prabowo-Gibran

TKN buka pintu buat kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang mau gabung, syaratnya ikuti aturan Prabowo-Gibran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube/Gibran Rakabuming
Potret Gibran Rakabuming saat pidato di Istora usai quick count Pilpres 2024 Prabowo-Gibran unggul. TKN buka pintu buat kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang mau gabung, syaratnya ikuti aturan Prabowo-Gibran 

TRIBUNKALTIM.CO - Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tampaknya membuka lebar pintu untuk dua rivalnya di Pilpres 2024 bergabung.

Diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dalam sekali putaran.

Sebelumnya, saat masih berkampanye, Prabowo Subianto pernah berjanji akan mengajak rivalnya bergabung jika dirinya memenangkan Pilpres 2024.

Kedua rival tersebut yakni kubu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid memersilakan partai atau kubu yang tidak mau bersanding dengan mereka untuk berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Ganjar Dorong Hak Angket dan Interpelasi Kecurangan Pemilu, AHY Ajak Ganjar dan Anies Move On

Baca juga: Hashim Akhirnya Bongkar Prabowo Sempat Ragu Gandeng Gibran, Penasihat Sebut Suara Bisa Anjlok

"Ini adalah momen komunikasi untuk bersanding, mana yang bisa diajak sanding yuk kita sanding bersama.

Mana yang enggak mau bersanding, ya sudah sana di luar.

Itu politik," ujar Nusron di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Nusron menyampaikan, untuk rival yang memilih bergabung, mereka harus mengikuti aturan main kubu Prabowo.

Dia menegaskan, pihak yang diajak bergabung jangan sampai malah menentukan aturan mainnya sendiri.

"Wong kamu kan diundang masuk ke rumah sini, masa diundang mau mengatur rumah kita? Ya enggak bisa dong.

Jadi kira-kira begitu," ucap dia.

Menurut Nusron, di dunia politik, yang namanya bertanding dan bersanding itu hal biasa.

Dia yakin, pada akhirnya semua akan indah ketika waktunya tiba.

Nusron mengingatkan bahwa momen puasa juga bisa digunakan untuk merangkul mereka yang tidak mendukung Prabowo.

"Ini proses komunikasi silakan diikuti, proses terus, biarkan terus.

Nanti ada buka puasa, habis puasa nanti buka puasa bersama, cipika cipiki.

Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilpres 2024 Terkini, Perolehan Suara Anies Baswedan di KawalPemilu

Baca juga: Anies Menyoal Pemimpin Dunia Ramai-Ramai Ucapkan Selamat ke Prabowo, Berharap PDIP Soal Hak Angket

Kemudian ada halalbihalal, macam-macam nanti. Insya Allah pada bulan Syawal akan indah, pada saatnya," kata Nusron.

Terkait jatah menteri partai pendukung Prabowo berkurang jika partai rival bergabung, Nusron menyebut itu adalah ranah Prabowo.

Lagipula, kata dia, kebersamaan jauh lebih indah daripada berjalan sendiri-sendiri.

"Kebersamaan jauh lebih baik daripada sendiri-sendiri.

Karena kalau shalat berjamaah itu kan pahalanya 27 kali lipat daripada shalat sendirian," kata dia.

Jokowi Bakal Temui Cak Imin?

Usai Surya Paloh, Jokowi kabarnya bakal temui Cak Imin dalam waktu dekat.

Bos PKB, Cak Imin balik tanya mana undangannya kepada awak media yang mengonfirmasi kabar tersebut.

Ya, Cak Imin mengaku belum mendapatkan undangan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbincang usai pemilu 2024, seperti Ketua Umum Partai NasDem yang sudah bertemu dengan Presiden Jokowi pada Minggu (18/2/2024) lalu

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 itu tak ingin berandai-andai menerima undangan pertemuan dengan kepala negara.

Baca juga: Viral, Intel Polisi Kepergok Ikut Rapat Relawan AMIN, Sempat Diintrogasi Warga, Kapolres Minta Maaf

"Belum, belum (diundang)," ujar Ketua Umum PKB itu di Posko Tim Hukum Nasional AMIN di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

"Undangannya mana?" tanya Cak Imin kemudian.

Cak Imin memilih untuk menunggu perhitungan suara resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain itu, ia memastikan masih akan terus berada di garis perubahan.

"Saya terus di jalan perubahan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Pertemuan keduanya berlangsung secara tertutup hampir selama dua jam.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa Presiden Jokowi dan Surya Paloh bertemu untuk bersilaturahmi sekaligus membicarakan agenda agenda kebangsaan.

Topik pembicaraan salah satunya membahas dinamika politik dan Pemilu.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan pemilu," katanya.

Menurut Ari, Presiden pernah menyampaikan bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa dan tokoh politik tersebut sangat penting untuk kebaikan bangsa.

"Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara," pungkasnya.

Ari Dwipayana sebelumnya mengatakan, Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk bertemu Presiden Jokowi.

"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," katanya.

Baca juga: Anies Menyoal Pemimpin Dunia Ramai-Ramai Ucapkan Selamat ke Prabowo, Berharap PDIP Soal Hak Angket

Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Presiden Jokowi kemudian menerima kedatangan Surya Paloh di Istana.

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," katanya.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Istana Kepreisdenan, Jakarta, pada Minggu, (18/2/2024).

Mobil Lexus hitam yang diduga ditumpangi Surya Paloh, tiba sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.

Mobil tersebut kemudian masuk melalui pintu Bali yang berada di samping Masjid Baiturrahim Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Pintu tersebut merupakan akses masuk bagi tamu VVIP Presiden dan hanya bisa diakses secara terbatas.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Awak media hanya bisa memantau dari jauh.

Berdasarkan pantauan, mobil tersebut tampak keluar Istana sekitar pukul 20.02 WIB. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TKN: Yang Enggak Mau Bersanding, Ya Sudah Sana di Luar Pemerintahan Prabowo"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved