Berita Kukar Terkini

Harga Beras di Kutai Kartanegara Terus Naik Jelang Ramadan, Begini Penjelasan Disperindag

Harga beras di Kutai Kartanegara terus naik jelang Ramadan, begini penjelasan Disperindag.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
Ilustrasi beras. Dalam dua pekan terakhir, harga beras di Kabupaten Kutai Kartanegara terus merangkak naik bahkan jauh dari harga normal.  

Satu minggu lalu, harga beras masih berkisar antara Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Namun, kini harganya sudah Rp 16.000 sampai Rp 18.000 per kilogram.

Kondisi itu pun tidak hanya merugikan bagi konsumen atau masyarakat, tetapi juga bagi para pedagang.

Baca juga: Pemuda Kukar Tersesat di Perkebunan Sawit, Hendak Mudik ke Muara Bengkal

Seperti yang diungkapkan oleh Jafar, seorang pedagang beras di Pasar Tangga Arung.

‘’Sudah agak lama naiknya dua mingguan (harga beras). Tapi tiap kali kami ambil, terus naik dikit-dikit. Itupun kalau ada barangnya,’’ ujar Jafar ketika ditemui di kiosnya, Kamis (22/2/2024).

Kepada TribunKaltim.co, dirinya mengeluh lantaran tak bisa mendapatkan untung yang sesuai.

Bahkan dari harga yang tinggi, dirinya hanya mendapatkan untung tak lebih dari Rp 500 per kilogram.

Belum lagi sepinya pembeli membuat dirinya khawatir kondisi ini terus berkelanjutan.

Berdasarkan informasi yang ia terima dari agen, harga beras melambung karena kurangnya produksi beras dari Jawa dan Sulawesi.

Sementara tren kenaikan harga beras ini bahkan diprediksi terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadan pada 10 Maret 2024 mendatang.

Baca juga: Buruh Sawit di Kukar Setubuhi Anak di Bawah Umur, Korban Tetangga Sendiri

Berdasarkan informasi dari agen tempat Jafar memperoleh beras, harga beras pun diperkirakan bakal tembus Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. 

Menurutnya, bila benar beras tembus Rp 20 ribu, itu merupakan harga beras termahal yang pernah dia jual selama melakoni profesinya sebagai pedagang. 

‘’Sekarang pun sudah mahal sekali. Saya juga tidak habis pikir. Biasanya naik paling sebulan normal, ini malah naik terus. Belum lagi mau dekat Ramadan, bisa semakin melonjak," ungkapnya.

Akibat mahalnya harga beras, banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian beras.

Saat ini sangat jarang warga membeli beras dalam ukuran 25 kilogram. Rata-rata membeli dalam ukuran 5 kilogram.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved