Berita Kaltim Terkini

Petani di Kaltim Jumlahnya Menurun versi Sensus Pertanian, Siti Farisyah Yana Cari Solusi

Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur menyebut petani di Kalimantan Timur berdasarkan hasil sensus pertanian

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
PETANI DI KALTIM - Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur menyebut petani di Kalimantan Timur berdasarkan hasil sensus pertanian mengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur menyebut petani di Kalimantan Timur berdasarkan hasil sensus pertanian mengalami penurunan dalam sepuluh tahun terakhir.

Alasannya, alih fungsi lahan jadi salah satu penyebabnya, yang kini menjadi ancaman serius.

Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana tak merinci kondisi serta jumlah petani di Kaltim saat ini.

"Petani kita dalam sepuluh tahun terakhir berdasarkan sensus pertanian memang terus menurun, hampir 50 persen," ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (1/3/2024).

Baca juga: 9 Petani di Penajam Dituduh Ancam Pekerja Bandara VVIP IKN, JPKP Minta Penangguhan Penahanan

Disebutnya bahwa ancaman perubahan iklim, faktor non-alam juga masih terus jadi faktor serius pada sektor pertanian Kalimantan Timur

Mungkin karena memang luasan lahan juga sudah mulai menyempit, dengan alih fungsi lahan yang masih terjadi.

ILUSTRASI PETANI - Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim terus mendorong peningkatan hasil pertanian lokal untuk kesejahteraan petani serta bantuan program dan kebutuhan para petani.
ILUSTRASI PETANI - Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim terus mendorong peningkatan hasil pertanian lokal untuk kesejahteraan petani serta bantuan program dan kebutuhan para petani. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

"Petani kita di Kalimantan Timur didominasi sektor perkebunan," imbuhnya.

Kini ia sedang merumuskan agar segera diatasi terkait kondisi tersebut, karena bisa berdampak pada ketahanan pangan Kalimantan Timur

Sektor pertanian masih jadi salah satu mesin penggerak ekonomi, kemudian sektor ini pula termasuk penyerap tenaga terbanyak.

Baca juga: Petani Kesulitan Dapat Benih Jagung Harga Terjangkau di Talisayan Berau

"Persoalan ini akan kita rumuskan benar-benar nanti, supaya ada solusi konkret agar menurunnya jumlah petani ini bisa ditekan," tegas perempuan yang akrab disapa Yana ini.

Diketahui, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik sebelumnya juga sangat konsen menyoroti persoalan ketahanan pangan di wilayah ini.

Menurutnya, persoalan utama Kaltim saat ini adalah pangan, dan tidak pernah ada keinginan untuk mandiri dari sisi pangan.

Lihat saja program-programnya, tidak pernah mendorong untuk ketahanan pangan.

Baca juga: Smart Farming di IKN Nusantara, 14 Hektare Mulai Ditanami untuk Ketahanan Pangan

"Yang ada hanyalah berdagang dan menerima dari daerah lain untuk kebutuhan pokok kita," kata Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Provinsi Kalimantan Timur menurut Dirjen Otda Kemendagri ini sangat bisa mandiri, tetapi menjadi persoalan ketika pola pikir untuk menghadirkan ketahanan pangan tidak ada.

"Memang persoalan di Kaltim ini adalah mindset. Kita terlena dengan anugerah sumber daya alam yang melimpah, tambang," ungkap Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved