Tribun Kaltim Hari Ini

Pemprov Kaltim Bakal Perluas Lahan Pertanian Padi, Data BPS Jadi Sumber Penentu Kebijakan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim memperlihatkan penurunan produksi pertanian di provinsi ini. Tak hanya itu inflasi juga tercatat naik

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy 
Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni saat memberikan tanggapan terkait produksi beras yang menurun serta kondisi inflasi di Bumi Etam. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim memperlihatkan penurunan produksi pertanian di provinsi ini. Tak hanya itu inflasi juga tercatat naik, dengan tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 106,32.

Kemudian terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,51. Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Tiga kelompok penyumbang utama andil inflasi (y-on-y) Februari 2024: kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok transportasi; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Baca juga: Bakal Jadi Lumbung Pangan, Produksi Pertanian di PPU Masih Terkendala Air dan Irigasi

Pada Februari 2024, tingkat inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen. Inflasi m-to-m sebesar 0,27 persen dan inflasi y-on-y sebesar 3,28 persen.

Sementara penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara m-to-m: Kelompok transportasi dengan andil 0,14 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah angkutan udara, sepeda motor, sepeda, ban luar motor, dan pelumas/oli mesin.

Penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang putih, dan ikan layang/ikan benggol.

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menanggapi bahwa apa yang disampaikan BPS bisa menjadi sumber informasi dan penentu kebijakan yang akan ditentukan Pemprov Kaltim.

"Sumber informasi untuk menentukan kebijakan, apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Sehingga, dapat menjadi perhatian bersama, khususnya di enam sektor strategis yang disampaikan datanya," tegas Sri Wahyuni

Baca juga: Bupati Berencana Datangkan 50 Unit Ekscavator Mini, Maksimalkan Produksi Pertanian di Mahakam Ulu

Menurut Sri Wahyuni, rilis data akan menjadi sumber informasi bagi pemerintah kabupaten dan kota maupun Pemprov Kaltim. Sehingga, dapat menyusun kembali rencana strategis dan langkah-langkah strategis membangun daerah.

Diantaranya, data turunnya produksi padi, penyebabnya, faktor cuaca yang berpengaruh terhadap produksi dan pasokan beberapa komoditas. Begitu pun dampak musim kemarau panjang tahun 2023 yang menyebabkan masa panen mengalami kemunduran.

"Sehingga, penurunan pasokan ini pun menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan produksi padi para petani," ujarnya.

Ke depan tentunya, Pemprov Kaltim akan menambah luas lahan petani padi hingga menjaga pasokan air, agar pertumbuhan tanaman padi dapat lebih maksimal. Pemerintah Daerah juga diminta melakukan sikap terhadap turunnya pasokan dengan memediasi pengembangan pertanian padi.

Selain itu, mesti ada hal yang dilakukan untuk menjaga produktivitas padi agar terus meningkat. Kondisi saat ini, memang tidak dipungkiri menyebabkan kenaikan inflasi pada Februari lalu yang dirilis Maret ini.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, DPRD Kukar Dukung Program Karya Bakti Bersama TNI

Inflasi pada Februari (year on year) sebesar 3,28 persen naik dari bulan sebelumnya, Januari sebesar 2,95 persen. "Data inflasi ini menjadi atensi kita bersama untuk terus menekan selama 2024 ini," tukasnya.

Sementara itu, terkait produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk, BPS Kaltim mencatat mencapai 132,02 ribu ton.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved