Tribun Kaltim Hari Ini

HET Beras Bulog di Tarakan Rp11.500 per Kg, Bakal Perluas Jaringan Sampai Ritel Modern

Penjualan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) tak boleh melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
BERAS SPHP - Penjualan beras SPHP Bulog bisa ditemukan di sejumlah retail modern di Tarakan Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Penjualan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) tak boleh melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

Apalagi saat ini SPHP sudah bisa ditemukan atau dijangkau di berbagai retail modern. Maksimal HET beras SPHP yang dijualkan adalah Rp57.500 per 5 kg atau per kg Rp11.500.

Ini disampaikan Pimpinan Cabang Perum Bulog Tarakan, Sri Budi Prasetyo. Sebenarnya harga standa Rp56.000 per sak atau isi 5 kg. Untuk per kg dihargai Rp11.500.

Baca juga: Bulog Tarakan Datangkan 100 Ton Gula Pasir Jelang Ramadhan

"Tapi dari Bulog menjual berbeda harga dalam rangka stabilisasi harga. Di pasar kan, pedagang. Kalau kami penugasan, beras 5 kg yang dikemas bisa disalurkan ke masyarakat dengan harga terjangkau, merata," ujarnya.

Dia menyampaikan ke pedagang untuk menjual beras SPHP sebesar Rp57.500 per 5 kg HET.

"Konsekuensinya jika ada menjual di atas HET dicoret dari distributor. Karena sudah diberi tanggung jawab tapi tidak sesuai harga jual. Antusias hari ini masyarakat cukup tinggi," ujar Sri Budi Prasetyo.

Sri menjelaskan beras SPHP medium sangat diminati. Pihaknya juga sudah mulai memperluas jaringan dimana SPHP. Tidak hanya ditemukan saat operasi pasar dan di Rumah Pangan Kita. Tetapi juga di retail modern juga sudah ada.

"Ritel modern seperti Ramayana ada, STB ada juga dengan HET Rp57.500 khusus 5 kg satu kemasan SPHP. Per kg Rp11.500," sebutnya.

Baca juga: Bulog Tarakan Siapkan 250 Ton Beras untuk Natal dan Tahun Baru

Mereka yang menjual SPHP tidak boleh di atas HET. Jika ada warga memperoleh informasi melebihi HET bisa langsung lapor ke Bulog.
"Biar kami melakukan tindakan konsekuensi menjual lebih dari HET," ujarnya.

Selama ini pasaran SPHP ada di pasar dan RPK. Lalu di pasar, dikirim ke warung. Kemudian RPK ada di toko masyarakat sekitar.

"Ke depannya retail modern diisi. Artinya retail modern ini ada. Retail malah ramai di Ramayana misalnya STB dan SR, Setia Budi sangat ramai. Harapannya ke depan ada. Jadi masyarakat bisa dapat beras terjangkau ada di mana-mana," pungkasnya. (andi pausiah)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved