Berita Samarinda Terkini

Kini Bangunan Pasar Pagi Samarinda Dibongkar, 48 Pemilik Ruko Ternyata Tetap Menolak

Meski waktu pembongkaran ini meleset dari target awal, namun rencana revitalisasi bangunan legendaris ini akhirnya berhasil direalisasikan

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
PEMBONGKARAN - Pembongkaran Pasar Pagi Samarinda sudah di mulai. Pemkot Samarinda segera bangun ulang dan targetkan rampung di penghujung tahun 2024.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bangunan Pasar Pagi Samarinda kini sudah rata dengan tanah. Meski waktu pembongkaran ini meleset dari target awal, namun rencana revitalisasi bangunan legendaris ini akhirnya berhasil direalisasikan.

Teranyar, Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda Ridwan Tassa yang juga selaku Ketua Tim Pembangunan Pasar Pagi, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah berfokus mengkebut pembangunan agar rampung sebelum penghujung tahun.

"Kita saat ini lagi konsentrasi untuk pembangunan karena kita mau konsisten agar bulan 12 itu selesai. Sesuai dengan apa yang dijanjikan kontraktornya bahwa dia akan bekerja selama 9 bulan, dan bulan 12 bisa diresmikan," paparnya pada TribunKaltim, Jumat (8/3/2024).

Sebelumnya, rencana pembangunan ini sempat terkendala lantaran bersinggungan dengan deretan ruko di Jalan Tumenggung, tepat di samping kanan Pasar Pagi.

Baca juga: Polemik Pasar Pagi Diduga Ada Kepentingan Politik, Anhar: Silakan Ajukan Hak Interpelasi

Baca juga: DPRD Melihat Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda untuk Kepentingan Warga Bukan Komoditas Politik

Terlebih, pembangunan ulang pasar ini akan berdampak pada ruko-ruko yang memiliki alas hak resmi, yakni Sertifikat Hak Milik (SHM).

Meski sosialisasi dan pendekatan telah dilakukan kepada puluhan pemilik ruko tersebut, diakui Tassa memang belum mencapai kesepakatan.

Namun, mengingat waktu yang terus berjalan pihaknya tetap fokus membangun dan tak henti menggencarkan pendekatan dan negosiasi kepada 48 pemilik SHM.

"Kemudian puluhan ruko itu, sementara kita abaikan dulu karena kami tidak mau proses pembangunannya terhambat, kita konsentrasi pada pembangunan di atas lahan Pemkot dulu. Karena pembangunan ini tidak mungkin kita tunda dan tidak kita laksanakan, karena sudah rata," ujar Tassa.

Meski demikian, Tassa menerangkan bahwa proses pembangunan ini tidak termasuk di area 48 ruko ber-SHM. Pembangunan dimulai dari sisi sungai (Jalan Gadjah Mada) dan sesuai dengan peta yang. Nantinya, puluhan ruko tersebut kemungkinan akan menjadi fasilitas penunjang Pasar Pagi.

"Diharapkan setelah selesai, akan ada perubahan sikap pada saat tempat itu sudah bagus dan ramai. Walaupun ada beberapa yang sudah mendapatkan tempat, kami terus berusaha agar mereka bisa menerima rencana pembangunan ini," kata Tassa.

Baca juga: Pembangunan Pasar Pagi Samarinda Terhambat, DPRD Minta Pemilik Ruko SHM Membuka Diri

Dirinya berharap, pembangunan ini dapat segera rampung dan menjadi ikon baru untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian di Kota Samarinda.

"Tapi yang jelas ini pasti di bangun dan harapannya tanpa merugikan siapapun," pungkasnya. 

Dituduh Ada Kepentingan Politik

Polemik Pasar Pagi Samarinda yang tak kunjung usai kembali memanas.

Kali ini muncul dugaan bahwa kisruh tersebut digiring oleh kepentingan politik tertentu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved