Berita Nasional Terkini
Bambang Soesatyo Bersaing dengan 3 Menteri Jadi Ketua Umum Golkar, Kata Bamsoet soal Peluang Jokowi
Bambang Soesatyo bersaing dengan 3 Menteri di busa Ketua Umum Golkar. Kata Bamsoet soal peluang Jokowi
Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
"Ya kita banyak berdoa agar hasil pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua, presiden dilantik dengan baik, suasana politik kondusif, nah baru kita bicara tentang Munas," katanya.
Sementara mengenai isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dimajukan menjadi calon ketua umum Golkar, Bamsoet meminta hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada Jokowi.
"Kalau Golkar sih terbuka. Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," ujar Bamsoet.
Jokowi Bisa Jadi Ketua Umum Golkar?
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham, bicara peluang Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto di Munas Golkar 2024 ini.
Idrus mengatakan belum ada pembicaraan peluang tersebut di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Ini semua bisa dibicarakan. Pengambil keputusan tertinggi ada di Munas.
Jangankan itu, masalah ketua umum, jangankan itu, AD/ART saja bisa diubah.
Artinya tertinggi betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan, nasibnya ada di Munas sebagai lembaga tertinggi tertentu," kata Idrus saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: Ditanya Kenapa Tumben Pakai Dasi Kuning, Kapolri dan Panglima TNI Senyum-senyum Dengar Jawab Jokowi
Eks Menteri Sosial ini mengatakan seseorang yang berpeluang menjadi ketua umum harus melalui berbagai tahapan di internal Partai Golkar.
Yakni tahapan akhir yang penting adalah Munas Partai Golkar.
Namun dia menyebut saat ini Golkar belum sampai pada pembicaraan mempersiapkan Munas.
Idrus menegaskan komitmen Partai Golkar untuk terbuka kepada siapa saja yang ingin bergabung.
Dia menjelaskan Partai Golkar adalah milik masyarakat dan tidak dimiliki oleh segelintir pihak atau keluarga elite.
"Jadi kalau ada yang mau bergabung dengan Golkar, ya dalam rangka bersama-sama membesarkan Golkar ya ini namanya partai go public, bukan milik keluarga, bukan milik satu kelompok, kan bebas bebas saja," terang dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.