Berita Samarinda Terkini

Polresta Samarinda Go to School untuk Cegah Bullying di Kalangan Pelajar

Guna menjalin kedekatan dengan pelajar dan masyarakat, Polresta Samarinda melaksanakan Police Goes to School

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
BULLYING - Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus saat menjadi pembina upacara dan melakukan edukasi stop bullying di salah satu sekolah Kota Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Guna menjalin kedekatan dengan pelajar dan masyarakat, Polresta Samarinda melaksanakan Police Goes to School.

Dalam kegiatan ini baik pejabat utama (PJU) Mapolresta Samarinda hingga Kapolsek di tiap poksek jajaran menjadi Pembina Upacara di sejumlah sekolah.

Kegiatan tersebut berfokus pada sosialisasi memberi pemahaman kepada para pelajar mengenai jenis dan dampak bullying atau perundungan bagi orang lain.

"Sasarannya Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) serta sederajat," sebut Kasat Binmas Polresta Samarinda Kompol Sekar Wijayanti saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Senin (11/3/2024).

Baca juga: Kapolres Berau Ajak Pelajar SMAN 1 Berau Cegah Bullying

Baca juga: Guru Diminta Ciptakan Zona Nyaman Bagi Anak untuk Belajar dan Bermain, Jangan Tutupi Kasus Bullying

Sosialisasi tersebut dimaksudkan agar setiap pelajar di Kota Samarinda dapat mengenali jenis, cara dan dampak yang ditimbulkan bagi para korban bully.

Apalagi Polri menyadari dewasa ini berbagai segala jenis tontonan dapat dengan mudah diakses oleh anak-anak melalui internet.

"Makanya police go to school ini sebagai upaya pencegahan jangan sampai generasi penerus kita dengan mudah mencontoh hal-hal yang tidak baik yang banyak muncul di media sosial," tegas Kompol Sekar.

Ia mengatakan bully tentu berdampak buruk bagi korban dan pelaku itu sendiri.

Ia mengambil contoh kasus bully yang terjadi di Kota Balikpapan beberapa waktu lalu.

Dimana sejumlah remaja menganiaya rekannya.

Ia mengatakan korban mendapat dampak psikis yang tidak main-main. Begitupun para perundung yang apabila tidak dibina secara baik akan terus membawa perilaku buruk hingga dewasa.

"Kita bersyukur di Samarinda tidak ada dan jangan pernah ada kejadian seperti itu. Itulah mengapa kami turun melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah," jelasnya.

Selain Police Go to School pihaknya juga selalu memberikan berbagai edukasi melalui beragam sosialisasi ke setiap sekolah ataupun kegiatan lingkungan warga Kota Samarinda.

Kendati demikian ia menekankan untuk menciptakan lingkungan anak yang bebas dari bulliying diperlukan kolaborasi antara seluruh pihak yang terkait.

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Bullying di SMA Serpong, 4 Siswa Jadi Tersangka, Status Anak Vincent Rompies

Mulai dari pemerintah, Polri, orangtua anak, pihak sekolah dan lingkungan sekitar.

"Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Tentu harus ada kolaborasi. Semua harus sepakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan bebas dari bullying," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved