Berita Samarinda Terkini

Muara Pegah Kukar, Alur Pelayaran yang Sering Kapal Tenggelam, KSOP Samarinda Minta Lokasi Dihindari

Muara Pegah yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi lokasi yang menakutkan bagi pelayaran

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
TABRAKAN KAPAL - Tangkapan layar kondisi kerusakan MV Spil Renata dan Tongkang Soluna 20 pasca tabrakan di perairan Muara Pegah, buoy 8, Minggu (28/1/2024) malam/Tangkapan layar video milik Crew TB Napoleon 2.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

Memiliki Arus Deras

Proses penyelidikan untuk mengetahui tenggelamnya kapal Landing Craft Tank (LCT) di Perairan Muara Pegah, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Rabu (24/1/2024) lalu masih terus bergulir.

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Kapten Muhammad Ridha mengatakan pihaknya baru selesai memeriksa para crew kapal per Senin (29/1) kemarin.

"Tapi belum kita simpulkan penyebabnya apa. Karena masih proses penyelidikan juga di Polairud Anggana (Kabupaten Kutai Kartanegara)," kata M. Ridha ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/1/2024).

Ia menjelaskan, sebelumnya LCT dengan nama lambung Karya Fortuna itu berlayar dari Balikpapan menuju Muara Berau dengan membawa muatan sejumlah alat berat.

Namun saat tiba dan berlabuh di perairan Muara Berau, LCT dengan 10 anak buah kapal (ABK) tersebut mengalami larat (Anchor Dragging) atau hanyut terdorong arus deras.

Akibatnya kapal tersebut tidak dapat meneruskan perjalanan dan harus berlindung di tepi perairan Muara Berau.

Namun arus yang tak bersahabat terus menerjang pertahanan labuh jangkar kapal dengan International Maritime Organization (IMO) 8738524 tersebut hingga hanyut ke perairan dangkal.

"Jadi diduga saat itu kapal menabrak karang. Karena di Muara Berau banyak yang dangkal dan bawahnya batu. Beda di Sungai Mahakam yang masih aman karena lumpur," bebernya.

Sadar kapal telah mengalami kebocoran, nahkoda LCT Karya Fortuna memilih untuk kembali ke Samarinda.

Nahas kapal yang dibuat di Samarinda pada 2009 lalu tersebut tak mampu bertahan dan karam di cardinal buoy (penanda alur yang aman dilewati kapal) 3, Muara Pegah, Kukar.

Dari keterangan kapten kapal saat itu dipastikan seluruh Crew telah mengenakan life jacket.

Namun nahas bagi Mualim II yang ditemukan meninggal dunia sesaat setelah mereka terjuan ke air.

"Entah life jacketnya terlepas atau bagaimana itu yang masih dalam penyelidikan Polairud," bebernya.

Karena cardinal buoy 3 merupakan alur pelayaran vital, KSOP Samarinda telah menarik LCT Karya Fortuna keluar sehingga aman untuk dilayari kembali. (Rita Lavenia)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved