Tribun Kaltim Hari Ini
Dinkes Nunukan Masih Membutuhkan 12 Tenaga Dokter, Menawarkan Gaji Bulanan Rp 13 Juta
Kekurangan tenaga dokter, utamanya di wilayah IV Kabupaten Nunukan mendorong Dinkes Nunukan membuka lowongan tenaga dokter
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) akui hingga saat ini masih nihil pendaftar tenaga dokter.
Kekurangan tenaga dokter, utamanya di wilayah IV Kabupaten Nunukan mendorong Dinkes Nunukan membuka lowongan tenaga dokter pada 2023.
"Kami sudah buka lowongan bagi dokter yang mau honor. Tapi sampai sekarang belum ada peminat," kata Kepala Dinkes Nunukan, Miskia kepada TribunKaltara.com, Selasa (12/03/2024), sore.
Baca juga: Tim Kesehatan Gabungan dari Dinkes Nunukan Akan Keliling Periksa Jajanan Takjil di Pasar Ramadhan
Miskia menyebut Kabupaten Nunukan, utamanya wilayah Krayan dan Lumbis masih minim tenaga dokter. Lebih lanjut dia katakan bahwa dari 18 Puskesmas yang ada, Nunukan masih membutuhkan sekira 12 dokter. Jumlah tersebut belum termasuk dokter spesialis.
"Idealnya setiap Puskesmas ada dua dokter umum dan satu orang dokter gigi. Sehingga, ketika satu orang dokter melakukan perjalanan dinas, satu dokter siaga dan tetap membuka pelayanan," ucapnya.
Menurutnya, sepinya pendaftar tenaga dokter untuk mengabdi di wilayah IV Kabupaten Nunukan, lantaran akses wilayah yang cukup jauh.
"Mungkin dipikir (Nunukan) masih seperti hutan, terus memang mereka (dokter) kalau di Puskesmas hanya praktek di Puskesmas.
Pelayanannya ke masyarakat. Tapi kalau mereka di kota, mereka itu bisa praktek di beberapa tempat," ujar Miskia.
Sebagai bahan pertimbangan, pemerintah daerah menawarkan gaji bulanan Rp13 juta ditambah jasa pelayanan untuk wilayah pedalaman terpencil seperti dataran tinggi Krayan dan wilayah Binter.
"Gaji yang ditawarkan dua kali lipat nominalnya dibanding dengan dokter honorer untuk daerah ibu kota Kabupaten Nunukan yang digaji Rp8 juta per bulan," tuturnya.
Selain itu Dinkes Nunukan juga mengajukan permohonan agar wilayah Nunukan menjadi lokus dokter internsip.
Dokter internsip akan bertugas selama satu tahun dan dilakukan pergantian rutin setiap tahun. "Kuota dokter internsip itu sekira 15 dokter. Tugasnya selama satu tahun setelah itu diganti," ungkapnya.
Miskia menyampaikan saat ini ada beberapa putra daerah yang sedang menempuh studi kedokteran melalui Program Afirmasi Kementerian Kesehatan.
Namun kelulusan mereka masih lama, sementara kebutuhan dokter di Nunukan sangat krusial.
"Jadi dokter internsip ini yang menutupi kekurangan tenaga dokter kita. Tapi bagaimana pun, kita butuh dokter yang memang harus segera ditugaskan ke sejumlah wilayah yang minim dokter," imbuhnya.(fbi)
Rekrutmen Dokter di Nunukan
- 12 Dokter umum dan spesialis
- Kuota dokter internship 15 orang
- Pemkan menawarkan gaji bulanan Rp13 juta
- Ditambah jasa pelayanan untuk wilayah pedalaman
Sabu 1 Kg Diselipkan dalam Baju, Residivis Narkoba Dibekuk Saat Tiba di Bandara SAMS Balikpapan |
![]() |
---|
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie Sjamsoeddin, Hadi Tjahjanto, dan Tito Karnavian jadi Sorotan |
![]() |
---|
Donna Faroek Terjerat Suap Tambang, KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Terkait Pemberian IUP |
![]() |
---|
BEM UI Minta Purbaya Dicopot, Baru Sehari Menjabat Menkeu Didemo Mahasiswa |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani Lengser IHSG Langsung Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.