Berita Mahulu Terkini
Kehadiran Komunitas Sapeq Putra Daerah di Mahulu, Berhasil Bangkitkan Semangat Seni Masyarakat
Komunitas Sapeq Putra Daerah adalah sebuah komunitas yang didirikan Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Komunitas Sapeq Putra Daerah adalah sebuah komunitas yang didirikan Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun.
Komunitas ini berdiri pada 15 Juli 2018 lalu, lahir dari semangat lima orang penyapeq di Mahulu.
Ia menyebut semangat lahirnya komunitas ini karena melihat semangat masyarakat untuk melestarikan sapeq sudah mulai berkurang.
Pendiri komunitas, Yohanes Avun mengatakan berkat adanya komunitas tersebut setiap kampung yang memiliki sapeq kini terus melestarikan sapeqnya.
Baca juga: Kisah Wabup Mahakam Ulu Yohanes Avun Bangun Komunitas Sapeq Putra Daerah
Baca juga: Wabup Yohanes Avun Mengingatkan Disdikbud Mahulu, Musik Sapeq Perlu Jadi Muatan Lokal
Bahkan, Ia menyebut dalam beberapa kesempatan komunitas ini sering mengadakan konser sapeq.
"Ia kita juga sering adakan konser, bahkan di kelompok komunitas kita ini kan kalau ada acara kita sering tampil," katanya pada Tribun Kaltim, Rabu (13/3/2024).
Ia menyebut dengan adanya komunitas sapeq semangat generasi muda untuk melestarikannya semakin meningkat.
Hal tersebut nampak dari mulai meningkatnya permintaan masyarakat untuk dibuatkan sapeq pribadi.
"Bahkan orang tuanya meminta kita untuk membina, bahkan mulai dari usia dini ada juga yang meminta untuk dibuatkan Sapeq kecil," ujarnya.
Bahkan anak-anak telah dibekali kemampuan sapeq oleh orang tuanya, sapeq yang digunakan anak-anak ini biasanya yang memiliki dua atau tiga tali.
Ia menyebut adanya sapeq khusus anak ini menjadi motivasi untuk mengajak masyarakat mengenal sapeq sejak dini.
"Ia komunitas itu saya yang dirikan bersama tim, asal mulanya dulu saya dari kecil memang suka nyapeq," sebutnya.
Baca juga: Lomba Sapeq Wujud Dukungan Lestarikan Musik Tradisional di Mahulu
Yohanes Avun berkisah awal mula kesadaran untuk melestarikan sapeq muncul saat Ia pindah sekolah ke kota.
Di area kota itu, Ia mengakui telah jarang melihat masyarakat yang memainkan sapeq.
Padahal semasa kecil, Ia melihat hampir setiap kampung memiliki keseniannya masing-masing termasuk Sapeq.
"Dulu sapeq itu diiringi orang menari, akhir-akhir ini saya melihat di Mahulu budaya itu hilang. Ngak ada lagi kesenian-kesenian begitu," imbuhnya. (*)
Aurelia Selvia Siswi SMA Negeri 1 Long Hubung Jadi Pembawa Baki saat Upacara HUT ke-80 RI di Mahulu |
![]() |
---|
Harga Beras Sempat Tembus Rp1 Juta, Pemkab Mahakam Ulu Gelar Pangan Murah |
![]() |
---|
HUT RI ke-80, Mahakam Ulu Hadirkan Gerakan Pangan Murah untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Terungkap Penyebab Makan Bergizi Gratis Belum Jalan di Mahakam Ulu Kaltim |
![]() |
---|
HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemkab Mahulu Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.