Berita Nasional Terkini

Terjawab Cuaca Buruk Sampai Kapan? Simak Imbauan BMKG soal Cuaca Ekstrem Semarang dan Daerah Lainnya

Terjawab sudah cuaca buruk sampai kapan dan cuaca ektsrem Semarang kapan berakhir, begini info dan imbauan BMKG.

Editor: Doan Pardede
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Terjawab sudah cuaca buruk sampai kapan dan cuaca ektsrem Semarang kapan berakhir, begini info dan imbauan BMKG. 

Namun, Yoga mengatakan bahwa wilayah yang terdampak bisa jadi akan berubah karena siklon tropis juga berubah posisinya dan sifat hujannya fluktuatif yang hilang timbul.

Penyebab potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gangguan atmosfer berakibat pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Tengah, yaitu:

Baca juga: Sering Banjir, Pemkot Samarinda Bangun Rujab Kajati Kaltim di Perumahan Villa Tamara

- Gelombang Equatorial Rossby

- Gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO)

- Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia dan Bibit Siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia.

"Kondisi ini yang mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah," kata Yoga. Berikut penjelasan gangguan atmosfer yang terjadi:

1. Bibit Siklon Tropis 91S

Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara selatan Jawa.

Selain itu, bibit Siklon Tropis 93P juga terpantau di Teluk Carpentaria bagian timur laut, Australia Utara.

Adapun bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor selatan NTT. Fenomena ini menyebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah khususnya di sekitar wilayah Pantura.

Kondisi tersebut berakibat pada terjadinya peningkatan pembentukan awan cumulonimbus dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan dapat disertai dan didahului angin kencang di wilayah Jawa Tengah.

2. Pertumbuhan awan awan konvektif (cumulonimbus)

Kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas udara yang cukup labil mendukung pertumbuhan awan awan konvektif (cumulonimbus) di wilayah Pantura hingga Jawa Tengah bagian Timur.

Analisis Citra satelit himawari menunjukan adanya awan cumulonimbus mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB dengan suhu puncak awan -60 s/d -100 °C di wilayah Pantura hingga Jawa Tengah bagian Timur.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved