Berita Nasional Terkini
Wacana Jokowi Bakal Gabung, Wakil Ketua Umum Golkar sebut Menanti PDIP, Perlu Pernyataan Tegas
Wacana Jokowi bakal bergabung, Wakil Ketua Umum Golkar tunggu PDIP. Menurut Ahmad Doli Kurnia Tandjung, harus ada pernyataan tegas
Apalagi, saat ini berkembang isu bahwa Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka bakal masuk sebagai kader Golkar dan mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum pada munas tersebut.
“Makanya, saya kira kalau munas sampai sejauh ini kita belum membicarakan secara detail karena munasnya masih lama dan kemarin saya sampaikan itu kita solid mendukung munas dilaksanakan Desember 2024 sesuai AD/ART dan kemudian menuntaskan periode ini sampai akhir,” tuturnya seperti dilansir Kompas.com.
Doli menyebutkan, masih banyak kader Golkar yang ingin kembali mendukung Airlangga untuk menjadi ketua umum periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan dalam forum Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di Badung, Bali, Jumat (15/3/2024). “Yak (banyak yang mendukung Airlangga),” ucap dia.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena mengungkapkan Airlangga mendapatkan dukungan dari sejumlah politisi senior Golkar seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono.
Ia pun menyiratkan bahwa Jokowi sulit untuk mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum Golkar karena ketentuan AD/ART.
Berdasarkan AD/ART Partai Golkar Pasal 18 Ayat 4, disampaikan salah satu syarat mengikuti kontestasi ketua umum Golkar adalah aktif menjadi kader Golkar minimal selama 5 tahun.
Tidak Lumrah
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sehingga akan terasa tidak lumrah jika di akhir jabatannya justru bergabung ke Partai Golkar.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (16/3/2024).
Baca juga: Peluang Terbuka, Bocoran Aburizal Bakrie Agar Jokowi atau Gibran Bisa jadi Ketum Golkar: Ubah AD/ART
“Yang ingin saya katakan adalah apa pun judulnya, per hari ini Jokowi masih kader PDIP.
Jadi wali kota, jadi gubernur, kemudian jadi presiden dua periode, wajah Pak Jokowi itu adalah wajah PDIP,” jelasnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv.
Jika pada masa akhir kepemimpinannya dan tidak lagi menjadi presiden, Jokowi kemudian bergabung ke Golkar, maka akan ada anggapan bahwa itu sesuatu yang tidak lumrah.
“Kalau di end of the day-nya atau di masa akhir pengurusan Pak Jokowi atau ketika Pak Jokowi di akhir masa kepemimpinannya tak lagi jadi presiden kemudian ke Golkar, orang tentu menganggap ini tentu sesuatu yang tidak lumrah dalam politik kita.”
“Seakan-akan memang ada sesuatu yang serba mudah yang dialami oleh Pak Jokowi, tak lagi di PDIP kemudian ada tempat berlindung namanya beringin,” ujarnya.
Awalnya, dalam dialog tersebut, Adi menjawab pertanyaan apakah ia melihat bahwa Golkar seperti membeli karpet merah kepada Jokowi untuk bisa menjadi ketua umum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.