Ramadhan 2024
Apakah Boleh Ziarah Kubur Saat Berpuasa? Penjelasan dan Panduan Melakukan Ziarah
Berikut ialah penjelasan terkait apakah boleh ziarah kubur saat puasa? hukumnya dalam Islam dan panduan melakukan ziarah kubur.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Puasa adalah ibadah yang dijalankan selama bulan Ramadhan, di mana umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa memiliki aturan-aturan yang jelas, dan umat Muslim diperintahkan untuk menjalankannya sesuai dengan tuntunan agama.
Ziarah kubur, di sisi lain, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengunjungi dan mendoakan orang-orang yang telah meninggal, serta sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka.
Meskipun tidak ada larangan khusus dalam agama Islam terkait melakukan ziarah kubur, namun ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Beberapa ulama menyatakan bahwa melakukan ziarah kubur saat puasa dapat mengganggu konsentrasi dan ibadah puasa, terutama jika perjalanan yang diperlukan untuk mencapai kuburan tersebut cukup jauh dan melelahkan.
Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa melakukan ziarah kubur dapat memperbesar kemungkinan terpapar godaan untuk makan atau minum, terutama jika kegiatan ziarah tersebut dilakukan di tengah cuaca panas atau kondisi lingkungan yang sulit.
Berikut ialah penjelasan terkait apakah boleh ziarah kubur saat puasa? hukumnya dalam Islam dan panduan melakukan ziarah kubur.
Hukum Ziarah Kubur Saat Puasa, Apakah Boleh?
Keterangan Rasulullah saw yang bisa kita temukan dalam Sunan Turmudzi no 973
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم :"قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة"رواة الترمذي (3/370)
Artinya, "Hadits dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda “Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat."
Dibolehkannya ziarah kubur dalam hadits di atas dengan illat (alasan) ‘tazdkiratul akhirah’ yaitu mengingatkan kita kepada akhirat.
Oleh karena itu dibenarkan berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang saleh dan para wali.
Selama ziarah itu dapat mengingatkan kita kepada akhirat.
Begitu pula ziarah ke makam para wali dan orang saleh merupakan sebuah kebaikan yang dianjurkan, sebagaimana pendapat Ibnu Hajar al-Haytami dalam kitab ‘al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra’.
Doa Ziarah
1. Doa Pertama Membaca salam
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun
Artinya : "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
2. Doa Kedua Membaca Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi
Artinya : "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
3. Doa Ketiga Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas
5.Doa Kelima Membaca kalimat tahlil
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ
Laailaaha Illallah
Artinya : "Tiada Tuhan selain Allah."
6. Doa Keenam Membaca doa ziarah kubur
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim)
Baca juga: Hukum Boleh atau Tidak Wanita Haid Ziarah Kubur Jelang Lebaran 2023, Simak Penjelasan Buya Yahya
7. Doa Ketujuh, Mendoakan Orang Tua yang Telah Meninggal
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.
Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa 'afihim, wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafa'ata 'ala ahlil quburi min ahli la ilaha illallahu Muhammadun rasulullah.
Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa'at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.
Mendoakan orang tua atau kerabat yang telah tiada, doakanlah mereka semoga selalu Allah beri kemudahan dan dijauhkan dari siksa kubur dan diterima amalan ibadahnya.
Larangan ziarah kubur
Dalam Islam, ziarah kubur adalah tindakan yang diperbolehkan, asalkan dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan tuntunan agama.
Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan ziarah kubur, berikut ialah beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. Bid'ah
Hindari melakukan tindakan atau ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW atau tidak dicontohkan oleh para sahabatnya ataupun ulama.
Ziarah kubur sebaiknya dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam tanpa menambahkan elemen baru yang tidak ada dasarnya dalam agama ataupun sesuatu yang menyimpang dan tidak pernah dikaji oleh ulama.
Baca juga: Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apa Hukum dan Bagaimana Tata Caranya?
2. Syirik
Jangan melakukan tindakan atau doa yang menyerupai praktik-praktik kesyirikan.
Doa seharusnya ditujukan hanya kepada Allah SWT, dan tidak boleh ada unsur penyembahan terhadap makhluk lain.
3. Menghiasi Kubur dengan Berlebihan
Hindari menghiasi kubur dengan berlebihan, seperti memberi banyak ornamen atau benda-benda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Hal ini dilakukan karena Islam mengajarkan kesederhanaan.
4. Berlebihan dalam melakukan ziarah kubur
Meskipun ziarah kubur dianjurkan, namun tindakan seperti memberikan kehormatan berlebihan dapat membawa konsep kesyirikan jika niat saat melakukan ziarah kubur menyimpang dari ajaran agama.
Kuburan seharusnya dihormati, tetapi kehormatan tertinggi hanya untuk Allah SWT.
5. Berbicara atau Berdoa kepada Orang Meninggal
Dalam Islam mendoakan orang yang telah meninggal boleh, namun ketika kita berdoa terhadap orang yang telah meninggal dan meminta sesuatu kepada orang yang mati selain Allah merupakan sesuatu yang menyimpang dan dapat menjadi suatu penyimpangan/syirik saat melakukan ziarah kubur.
Oleh karena itu, berbicara atau berdoa langsung kepada orang mati bukanlah praktik yang dianjurkan, karena niat ketika berdoa dan tempat meminta hanya kepada Allah SWT.
6. Berkumpul di Kuburan dengan Tujuan yang Salah
Hindari berkumpul di kuburan dengan tujuan sosial atau hiburan semata.
Ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengingat Allah SWT dan mendoakan orang yang telah meninggal.
7. Membaca Al-Qur'an dengan Tujuan Perdukunan
Hindari membaca Al-Qur'an di kuburan dengan niat perdukunan atau meminta bantuan dari roh orang yang telah meninggal saat melakukan ziarah kubur.
Membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah SWT.
Selanjutnya, penting untuk memahami bahwa ziarah kubur seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, mengikuti tuntunan agama, dan menjauhi segala bentuk praktik kesyirikan atau bid'ah.
Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting dalam melaksanakan setiap amalan, termasuk ziarah kubur.
Adab Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan
• Berwudhu sebelum memasuki area pemakaman.
• Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi.
• Bersikap tenang dan tidak gaduh.
• Tidak menginjak-injak makam.
• Tidak duduk di atas makam.
• Tidak membeda-bedakan ahli kubur. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.