Breaking News

Pilpres 2024

Sudirman Said Bongkar Kondisi Terkini Timnas AMIN Usai Kalah dari Prabowo, Bendera Nasdem Diturunkan

Sudirman Said bongkar kondisi terkini Timnas AMIN usai kalah dari Prabowo Subianto, bendera Nasdem diturunkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Anies Baswedan selepas menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat pada Jumat (25/8/2023) malam. Sudirman Said bongkar kondisi terkini Timnas AMIN usai kalah dari Prabowo Subianto, bendera Nasdem diturunkan 

TRIBUNKALTIM.CO - Pilpres 2024 berakhir.

Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming sudah ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU.

Co-Captain Timnas AMIN, Sudirman Said, membongkar situasi terkini keadaan timnya.

Diketahui, Timnas AMIN gagal membawa kemenangan bagi pasangan calon (paslon) 01 Anies Baswedan -Muhaimin Iskadi Pilpres 2024.

Berkaitan dengan hal itu, kini Timnas AMIN dianggap tak lagi solid seperti sedia kala.

Baca juga: Intip Peluang AMIN dan Ganjar-Mahfud Menangkan Gugatan Pilpres 2024 di MK, Fokus Bongkar Kecurangan

Sudirman pun menepis kabar tersebut.

“Jadi saya ditanya oleh media, bagaimana sikap 01 terhadap berbagai persoalan."

"Saya bilang, Timnas tentu masih bekerja keras, terutama tim hukum, tim IT, dan saksi,” ucap Sudirman, Jumat (22/3/2024)

Ia mengaku memang sebagian besar personel dari Timnas AMIN sudah tidak aktif.

Namun hal itu tidak bisa menjadi patokan bahwa Timnas AMIN tak lagi solid.

Sudirman mejelaskan jumlah personel Timnas AMIN sangat besar bahkan mencapai 700 orang.

Karena kegiatan sudah tidak lagi sebanyak dan sepadat seperti masa kampanye, otomatis banyak personel yang tidak aktif lagi.

“Pasti sebagian (personel) sudah tidak aktif lagi, misalnya tim kampanye sudah enggak (aktif), tim medsos untuk sementara slow karena tidak ada lagi campaign-campaign,” ucap Sudirman.

Sehingga dirinya membantah jika Timnas AMIN dianggap sudah menyerah.

“Jadi saya menjelaskan situasi saja, tapi mungkin di-frame seolah-olah lempar handuk, padahal enggak,” tegas Sudirman.

Baca juga: Prabowo Temui Surya Paloh, Peluk Hangat hingga Karpet Merah dari Nasdem, Timnas AMIN Berjuang di MK

Penurunan Bendera NasDem

Sebelumnya sempat terjadi insiden penurunan Bendera Partai NasDem di Markas Timnas AMIN di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (21/3/2024) sekira pukul 11.15 WIB.

Penurunan bendera salah satu partai pengusung Anies-Muhaimin ini pun memicu munculnya opini publik tentang kesolidan Timnas AMIN.

Belakangan diketahui penyebabnya karena relawan AMIN kecewa terhadap sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang telah menerima hasil rekapitulasi Pilpres 2024.

Bahkan Surya Paloh secara pribadi telah mengucapkan selamat atas kemenangan Paslon 02 Prabowo-Gibran.

Sikap Surya Paloh ini dianggap berlawanan dengan sikap yang diambil Anies, Muhaimin dan tim pemenangannya.

Hingga akhirnya penurunan Bendera Partai NasDem itu dilakukan.

"Karena beliau (Surya Paloh) sudah berkoalisi, berkumpul dengan mereka (Prabowo-Gibran), bergabung gitu kan."

"Menurut berita bahwa NasDem ini sudah istilahnya menerima hasil keputusan dan mengucapkan selamat,” ujar pelaku penurunan Bendera Partai NasDem, Zacky Huda, relawan yang mengaku dari Barisan Anak Kolong (Barak) AMIN.

Surya Paloh Tetap Konsisten

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir memaklumi Surya Paloh punya langkah sendiri sebagai politisi.

Ari Yusuf menyebut Surya Paloh tetap mendukung Timnas AMIN untuk melayangkan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Sebagai politisi, negarawan, sah-sah saja, tapi kalau sikap beliau untuk mendukung kita ke MK dan mendukung untuk hak angket, tetap (dilakukan)."

"Tapi (memang) sebagai politisi dia punya cara-cara sendiri,” ujar Ari Yusuf di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Hingga saat ini, kata Ari Yusuf, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim.

Baca juga: Surya Paloh Mesra Lagi dengan Prabowo, Nasdem Ditawari Masuk Pemerintah oleh Rival Anies di Pilpres

Melalui jalinan komunikasi tersebut, Partai NasDem menyebut Surya Paloh tetap konsisten dengan dukungannya dalam barisan AMIN.

”Saya pikir sah-sah saja karena sampai saat ini bahkan kemarin saat saya dihubungi oleh sekjen Nasdem, (mereka) ikut bergabung dengan kita,” jelas Ari Yusuf.

Resmi Ajukan Gugatan

Kini, Anies-Muhaimin telah mendaftarkan gugatan perkara ke MK.

Keduanya mengajukan gugatan dengan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.

Gugatan itu diterima dengan nomor 01-01/AP3-PRES/Pan.MK/03/2024 tertanggal 21 Maret 2024 pukul 09.02 WIB.

Pendaftaran gugatan itu dipimpin oleh Ari Yusuf Amir dan tim hukum lainnya.

Adapun kedatangannya ke MK disertai dengan membawa tumpukan berkas perkara.

Baca juga: Akhirnya Prabowo Temui Surya Paloh di Nasdem Tower, Pendukung Anies Kecewa? Sahroni: Biasalah Kecewa

Peluang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Menang di MK Kecil

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, menilai peluang Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud menangkan gugatan Pilpres 2024 di MK kecil.

Jamiluddin pun mengungkap alasannya.

Pertama, kata Jamiluddin, MK selama ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena itu, MK kerap disebut mahkamah kalkulator.

Dengan pendekatan seperti itu tentu, menurut Jamiluddin, sangat sulit bahkan impossible bagi pasangan Amin dan Ganjar-Mahfud untuk menunjukkan bukti kecurangan.

Sebab, pasangan Anies-Imin harus bisa membuktikan selisih suaranya dengan Prabowo-Gibran yang hampir 46 juta.

"Sementara pasangan Ganjar-Mahfud harus bisa menunjukan selisih suara dengan Prabowo-Gibran sekitar 69 juta," kata Jamiluddin kepada wartawan Jumat (22/3/2024).

Selain itu, Jamiluddin mengatakan besarnya selisih suara itu tentu sangat menyulitkan bagi dua pasangan capres itu untuk menunjukkan buktinya ke MK.

Tanpa adanya bukti tersebut, MK dengan pendekatan kalkulator tampaknya akan menolak gugatan dua pasangan capres tersebut.

Alasan kedua, upaya menggugat dengan tuduhan adanya kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), tampaknya juga akan ditolak MK.

Sebab, pendekatan ini lebih ke kualitatif, yang tidak sejalan dengan pendekatan kuantitatif yang digunakan MK selama ini.

Meskipun ada upaya menunjukkan pelanggaran TSM, maka peluangnya hanya pada wilayah terjadinya TSM.

Baca juga: Nasib Hak Angket? PKS dan Nasdem Terima Hasil Pilpres 2024, Pendukung Anies-Muhaimin Tersisa PKB

"Kemungkinannya MK hanya memutuskan pemilihan ulang di wilayah yang terjadi pelanggaran TSM. Namun kemungkinan itu sangat kecil dan tidak akan menganulir hasil pilpres yang diumumkan KPU," ucapnya.

"Jadi, peluang untuk menganulir hasil pilpres 2024 tampaknya impossible. Pasangan Prabowo-Gibran tampaknya tinggal menunggu pelantikan pada 20 Oktober 2024," tandasnya. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kondisi Terkini Timnas AMIN Dianggap Menyerah dan Tak Solid Akibat Kalah di Pilpres 2024

 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved