Berita Kaltim Terkini

4 Anak di Berau Terjangkit Difteri, Dinkes Kaltim Galakkan Vaksinasi sebagai Upaya Pencegahan

4 anak di Berau terjangkit difteri, Dinkes Kaltim galakkan vaksinasi sebagai upaya pencegahan.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy 
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, pihaknya memberikan perhatian lebih setelah penetapan KLB difteri di Kabupaten Berau. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim fokus pada upaya pencegahan penanganan difteri di Kabupaten Berau yang terus meningkat belakangan ini.

Pemerintah Kabupaten Berau sendiri telah menetapkan kasus difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Pasalnya, difteri telah menjangkit 4 anak di beberapa kecamatan.

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Beberapa gejalanya seperti sakit pada tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel.

Baca juga: Pemilu 2024 Catat 245 Petugas KPPS Ditangani Tim Medis, Dinkes Kaltim Sebut tak Ada yang Meninggal

Kepala Dinkes Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan, langkah antisipasi penyebaran difteri.

Pihaknya akan melakukan perawatan dan pengobatan kepada pasien terduga difteri.

"Jika pasien memang positif dan terkonfirmasi, maka akan segera kita lakukan vaksinasi ke seluruh daerah yang terdapat penyakit difteri," sebut Jaya, Senin (25/3/2024).

Di Kabupaten Berau, lanjut Jaya, ia menyebut ada 3 kecamatan yang terjangkit difteri.

Dinkes Kaltim melakukan respon dengan vaksinasi pada usia rentan yakni anak-anak sekolah.

"Karena disana (di Berau) ada 4 kasus dan yang meninggal 3 anak," imbuhnya.

Baca juga: Dinkes Kaltim Vaksinasi DBD di SDIT Al Auliya 2 Balikpapan, jadi Sorotan Pewarta Eropa

Lebih lanjut, pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan vaksinasi kepada masyarakat.

Termasuk yang terduga (terkena difteri) dengan mengambil sampel kemudian mengirimkan ke laboratorium untuk memastikan.

"Jadi kita kirim sample memastikan, apakah yang bersangkutan itu adalah carier atau seperti apa," tegas Jaya.

Sebenarnya, lanjut Jaya, dalam pengobatan difteri sedikit lebih mudah apabila cepat terdiagnosis dan tidak terlambat dalam hal penanganan.

"Obat-obatannya juga cukup dengan antibiotik, penyakit ini kan disebabkan oleh kuman, bukan virus," tandasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved