Pilpres 2024
Pengamat Nilai Wajar Anies Ditinggalkan Nasdem, PKB dan PKS, Gagal Bawa Kemenangan di Pilpres 2024
Pengamat nilai wajar Anies Baswedan ditinggalkan Nasdem, PKB dan PKS, gagal bawa kemenangan di Pilpres 2024
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan tampaknya mulai ditinggalkan sendiri usai Pilpres 2024.
3 partai pengusungnya yakni Nasdem, PKB dan PKS dinilai berpotensi meninggalkan capres 01 ini.
Ketua Nasdem Surya Paloh sudah bertemu dengan Prabowo Subianto.
Sementara itu, 2 menteri asal PKB yakni Ida Fauziyah dan Abdul Halim Iskandar yang tak lain kakak Cak Imin sudah menghadap Presiden Jokowi.
Sementara, PKS turut menerima hasil Pilpres 2024 yang ditetapkan KPU.
Baca juga: Cara KPU Hadapi 1.000 Pengacara Timnas AMIN dan 100 Lawyer TPN Ganjar-Mahfud di Mahkamah Konstitusi
Yang paling menonjol tentu pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai ditinggalkan oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, di antaranya Partai NasDem, PKS, dan PKB.
"Saya melihat kalau bicara soal Anies Baswedan dan itu ditinggalkan sendiri oleh partai koalisi perubahan," ucap Ujang, Senin (25/3/2024).
Dia mengatakan wajar bila Anies mulai ditinggalkan oleh parpol pendukungnya karena tidak mampu membawa kemenangan pada kontestasi Pilpres 2024.
"Jadi saya melihat ya, Anies ya kelihatannya ya ditinggalkan, suka tidak suka, senang tidak senang, partai politik sudah selesai, katakanlah menggunakan jasanya Anies dengan tidak menang, dengan kekalahan itu," ucap dia.
Ujang menjelaskan, bila nanti keputusan NasDem, PKS dan PKB bergabung kepada koalisi partai pemerintah selanjutnya yaitu Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo-Gibran harus dihormati Anies.
"Nah dalam konteks itu ya tentu Nasdem, PKS, PKB punya desain sendiri untuk masa depan partainya," kata dia.
Bukan tanpa alasan, Ujang melihat adanya sinyal tersebut terlihat dari pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto di Nasdem Tower, Jumat (22/3) kemarin.
Adapun contoh lainnya, adalah kekompakan Partai NasDem dan PKS yang menerima putusan KPU yang memenangkan Prabowo-Gibran. Serta, intensnya PKB berkomunikasi dengan KIM.
“Itulah politik selalu cepat dinamikanya dan begitu cepat perubahannya,” tutup dia.
Timnas AMIN Percaya NasDem Setia di Koalisi Perubahan
Juru bicara Timnas AMIN Iwan Tarigan memastikan partai NasDem tetap berada di kubu koalisi perubahan meskipun belum lama ini Ketum NasDem Surya Paloh bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Perlu kami sampaikan NasDem sampai saat ini tetap setia di koalisi perubahan mengawal dan mensupport team hukum AMIN di sengketa Pilpres di MK dengan mengirimkan lawyer profesional sebanyak 12 orang," ucap Iwan, Minggu (24/3/2024).
Baca juga: AHY Sindir Koalisi Lama, Sentilan Balik PKB, Nasdem Singgung Tujuan Kursi Menteri dan Puji Anies
Menurut Iwan, NasDem juga siap mendukung hak angket apabila digulirkan oleh PDIP sebagai inisiator.
"Karena keberhasilan hak angket harus disetujui oleh rapat paripurna sebanyak 50 persen anggota DPR + 1. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Sekjen Partai Nasdem," jelasnya.
"Sekali lagi perlu kami sampaikan parpol koalisi 01 Nasdem, PKS dan PKB tetap kompak di koalisi perubahan dan mengawal proses sengketa Pilpres di MK sampai tuntas dan pengajuan hak angket di DPR apabila digulirkan secara resmi," ucapnya.
Pihaknya, kata Iwan, menghormati pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto di NasDem Tower beberapa waktu lalu.
"Timnas AMIN menghormati silaturahmi pertemuan tokoh politik Bapak Surya Paloh dan Bapak Prabowo apalagi dalam suasana Ramadan," ucapnya.
Selain itu secara konstitusi, katanya, partai NasDem pun memiliki hak yang diatur konstitusi untuk melakukan aktivitas apapun.
Tapi, dia meyakini NasDem akan melakukan komunikasi dengan Timnas AMIN untuk pelbagai hal yang sifatnya keputusan penting pasca-Pilpres 2024.
"Partai NasDem punya hak konstitusi melakukan aktivitas apapun," tandasnya.
Baca juga: Minta Gibran Didiskualifikasi, Gugatan Anies dan Ganjar Dinilai Salah Alamat, Yusril: Aneh!
Anies Jawab Isu Tawaran Jadi Menteri
Anies Baswedan jawab isu tawaran jadi menteri dan Nasdem gabung Koalisi Prabowo-Gibran, 'Masih spekulatif'
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.
Isu pun makin terus berkembang, di antaranya ada partai-partai baru yang akan gabung di Koalisi Prabowo-Gibran.
Salah satu yang diisukan bakal gabung pemerintahan adalah Nasdem, partai pengusung capres Anies Baswedan.
Tak hanya itu, ada juga isu tawaran menteri untuk Anies di kabinet Prabowo-Gibran.
Apa reaksi calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan?
Anies buka suara soal isu masuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming RakaAnies tak membantah secara gamblang isu tersebut.
Ia justru meminta awak media kembali mewawancarainya terkait hal itu setelah proses gugatan hasil Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) usai.
Hal itu disampaikan Anies setelah buka bersama Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2024) malam.
"Saya mau tanya, pembentukan kabinet kapan? Masih lama, titip itu disimpan buat doorstop bulan-bulan berikutnya," ujar Anies.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pembentukan kabinet Prabowo-Gibran masih lama.
Selain itu, Anies bersama cawapresnya, Muhaimin Iskandar, serta Timnas AMIN hingga kini masih memperjuangkan gugatan hasil pemilu di MK.
Baca juga: Lampu Merah Hak Angket dari PDIP, Megawati Bangun Hubungan Baik dengan Prabowo, Anies Nyagub Lagi?
Setelah proses-proses itu selesai, Anies baru akan memikirkan langkah ke depan.
Lagi pula, menurut Anies, peluang NasDem bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran masih spekulatif.
Karena itu, Anies enggan berbicara lebih banyak soal peluang dirinya dan NasDem gabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi, apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif, karena siapapun yang nanti terpilih akan dilantik, baru dilantik tanggal 20 Oktober. Dan baru bentuk kabinet sesudah dilantik," imbuhnya.
Terkait sengketa Pemilu 2024 di MK, Anies berharap tahapan itu bisa berjalan dengan baik.
Ia pun menaruh harapan besar kepada hakim MK untuk memutuskan gugatan dengan adil dan tegas.
"Memastikan bahwa proses berjalan dengan baik, dan kita mengharapkan para hakim nanti menjalankan tugas dengan adil, dengan tidak, bisa imparsial, dan menjunjung tinggi nilai kejujuran, kebenaran," tukas Anies. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo, Pengamat Nilai Anies Mulai Ditinggalkan Partai Pendukung
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.