Kisah Rani Ningsih, Guru TPA di Paser yang Sukses Berbisnis Ikan Asin Kering 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Salah satu guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Kabupaten Paser berhasil menjalani usaha ikan asin kering. 

Guru tersebut bernama Rani Ningsih (38), warga asal Desa Rangan.

Dirinya sudah menggeluti usahanya itu sejak setahun terakhir. 

Meskipun usahanya belum lama, produk yang dinamai Esa Masin Paser itu rupanya sudah banyak diminati. 

"Alhamdulillah, omzet saya dari penjualan produk ikan asin ini sudah lumayan banyak," terang Rani, Kamis (28/3/2024). 

Baca juga: PTT di Paser Dipastikan Dapat Gaji 13 dan THR Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah

Produk olahan ikan kering miliknya itu bisa bertahan sampai 8 bulan, tanpa adanya bahan pengawet. 

Selain di Paser, produknya juga telah merambah sampai ke Pulau Jawa, seperti Jember dan Jakarta. 

"Sudah ada yang dikirim ke luar daerah juga, kalau omzet itu tiap bulannya Rp5 juta karena usaha saya ini masih skala kecil," jelasnya. 

Dalam menjalankan usahanya, Rani dibantu oleh tenaga ibu-ibu yang ada di sekitar rumahnya. 

"Kadang satu sampai dua orang dan sifatnya freelance saja, itupun kalau dapat pesanan yang cukup banyak. Untuk harga produk yang saya jual, per pcs-nya hanya Rp20 ribu," tambahnya. 

Baca juga: Pelajar Kabupaten Paser Berkesempatan Cicipi Sekolah Kedinasan Perhubungan Gratis, Jatah 29 Orang

Ia berharap, usahanya ke depan semakin meningkat sehingga akan ada banyak tenaga kerja yang direkrut, khususnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Rangan. 

"Semoga usaha saya ini juga bisa mendapat support dari pemerintah daerah agar lebih berkembang, sebab usaha saya ini satu-satunya di Paser dan telah memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI)," tutup Rani. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya