Berita Nasional Terkini
Usai Insiden Ledakan, KASD Maruli Simanjuntak Pertimbangkan Relokasi Gudang Amunisi
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan akan mempertimbangkan relokasi gudang amunisi Kodam Jaya.
"Ledakan kedua lumayan besar itu setelah adzan Maghrib," kata Marlina.
Setelah itu, keluarga Marlina dilanda kepanikan hebat setelah ledakan keras kembali terdengar hingga menggetarkan rumah.
Ditambah saat mencoba mengecek keluar rumah, dia melihat warga sudah banyak yang panik berusaha menyelamatkan diri setelah ada yang mengarahkan untuk melakukan evakuasi.
"Warga udah keluar rumah, ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis Maghrib," katanya.
Baca juga: KSAD Maruli Tak Tinggal Diam, Respon Mahfud MD yang Sebut Aparat Main Tambang Ilegal, Sekarang Tidak
Setelah terdengar ledakan ketiga Marlina bersama suami, ibunda, adiknya dan dua anak kecil menyelamatkan diri meninggalkan rumah.
Di tengah ledakan beruntun dari lokasi kebakaran gudang amunisi itu, Marlina menyelamatkan diri seperti sedang di tengah wilayah yang terjadi peperangan.
"Ngungsi sama suami, ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," kata Marlina.
Marlina berhasil mengungsi di pengungsian Desa Ciangsana namun dia sulit tidur karena memiliki anak kecil.
Pada Minggu pagi keesokan harinya, Marlina terkejut mengetahui kondisi rumahnya setelah dicek oleh suaminya.
Dia pun dan keluarga sementara tak bisa pulang dari pengungsian karena kondisi tersebut.
"Yang benar-benar rumahnya ketumpuk (serpihan proyektil) belum bisa (pulang), termasuk rumah saya. Tadi suami ngecek ke rumah. Jendela, pintu jebol, genteng jebol, plafon semua ambruk, pokoknya semua rusak," ungkapnya.
Korban selamat lainnya, Irma, menceritakan bahwa rumahnya berjarak kurang dari 50 meter dari Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik TNI itu.
"Rumah saya ambruk, kamar rusak, ruang depan rusak, semuanya rusak, harta yang terbawa kendaraan aja motor," kata Irma, Minggu (31/3/2024).
Irma tak menyangka kejadian ini menimpanya setelah tinggal di dekat gudang amunisi itu selama puluhan tahun.
Suara tembakan yang sebelumnya terkadang terdengar dari sekitar lokasi gudang itu dia anggap sebagai hal yang sudah biasa.
"Baru ada kayak gini, selama 30 tahun tinggal. Tahu di situ ada gudang, awalnya emang gak ada keresahan. Sudah biasa sering ada suara tembakan juga, katanya sih latihan," ungkapnya.
Trauma pun kini dirasakan oleh Irma dan keluarga serta berharap bisa pindah rumah dari lokasi dekat gudang amunisi tersebut.
"Saya dengar ada kali 10 ledakan. Yang kedua aja udah gede, baru asap, tapi ledakan terus-menerus. Harapannya pengen diganti, terus ya diganti dulu, (baru) pindah. Soalnya ketakutan terus," ungkapnya.
TNI Akan Mengganti Kerusakan yang Dialami Warga
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengganti rugi rumah yang terdampak ledakan Gudang Amunisi.
Agus menyampaikan pihaknya sedang mendata rumah yang terdampak ledakan.
Nantinya, TNI berkomitmen mengganti rugi kerusakan yang dialami warga.
"Tentu nanti kita akan data akan sisi oleh aparat teritorial sekarang sedang bekerja nanti apabila ada kerusakan di rumah masyarakat akan kita ganti," ucap Agus saat meninjau lokasi Gudang Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bekasi, Minggu (31/3/2024).
Sejauh ini, Agus menunturkan pihaknya akan mengganti rugi kerusakan rumah warga terdampak berjarak hingga 2 Km dari gudang Kodam Jaya. Anggotanya pun masih melakukan pendataan.
"(Ganti rugi) di seluruh wilayah sekitar Gudmurah Jaya radius 2 Km," ucapnya.
Agus Subiayanto pun mengatakan diduga ledakan dipicu gesekan amunisi kedaluwarsa atau expired.
"Ya masih dicari penyebabnya. Tapi untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan (amunisi expired) karena labil tersebut ya," ucap dia.
Agus mengungkapkan bahwa amunisi yang sudah kedaluwarsa memang relatif lebih labil.
Karena itu, gesekan maupun terpapar panas bisa menjadi pemicu amunisi tersebut meledak.
"Memang kalau sudah expired itu relatif labil. Dia kena gesekan, kena panas pun mudah meledak," ucapnya.
Lebih lanjut, Agus menuturkan bahwa pihaknya memang sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) tersendiri untuk menyimpan amunisi kedaluwarsa tersebut.
"Kita punya SOP penggunannya itu di bawah tanah. Karena labil tersebut sewaktu-waktu bisa meledak. Itu SOP kita penyimpanannya di bawah tanah dan ada tanggul jauh dari pemukiman warga," katanya.
Ia menambahkan amunisi kedaluwarsa itu tidak akan disimpan selamanya di gudang TNI.
Nantinya, amunisi itu seharusnya dilakukan proses disposal usai dilakukan proses verifikasi.
Namun sayang, amunisi kedaluwarsa itu terlebih dahulu meledak sebelum dilakukan disposal.
Menurutnya, hal ini akan menjadi evaluasi agar waktu disposal bisa dipercepat agar kejadian tidak terulang.
"Kita akan secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kita sedang menunggu tahap tahap tadi itu. Tetapi sebelum waktu disposal sudah meledak. Karena tadi itu sensitif itu munisi tersebut," pungkasnya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSAD Bicara Kemungkinan Relokasi Gudang Amunisi Usai Insiden Ledakan: Yang Merapat Itu Perumahan dan Warga Ungkap Fakta Dahsyatnya Ledakan Gudang Amunisi TNI, Rumah Getar Hingga Kepala Nyaris Terluka
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.