Pilpres 2024

Di Sidang MK, Ekonom UI Bongkar Suara Sesungguhnya Prabowo Tanpa Cawe-Cawe Jokowi dengan Bansosnya

Di sidang Mahkamah Konstitusi, Ekonom UI bongkar suara sesungguhnya Prabowo Subianto tanpa cawe-cawe Jokowi dengan bansosnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mengecek penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024). Di sidang Mahkamah Konstitusi, Ekonom UI bongkar suara sesungguhnya Prabowo Subianto tanpa cawe-cawe Jokowi dengan bansosnya 

TRIBUNKALTIM.CO - Timnas AMIN (Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar) menghadirkan beberapa saksi ahli di sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.

Kali ini, Timnas AMIN menghadirkan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Vid Adrison.

Dalam kesaksiannya, Vid membongkar berapa suara riil Prabowo Subianto tanpa cawe-cawe Presiden Jokowi dengan bansosnya.

Diketahui, Timnas AMIN menuntut Pilpres 2024 diulang dan cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming dicoret dari daftar peserta.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilkada Jabar 2024 Edisi Maret, Elektabilitas Bakal Cagub Terkuat Belum Dominan

Saat bersaksi di Mahkamah Konstitusi, Vid mengatakan, perolehan suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meningkat karena dukungan Presiden Joko Widodo dan program bantuan sosial (bansos) pemerintah Jokowi.

Menurut hitungan Vid, dukungan Jokowi dan pemberian bansos menambah 26.615.945 suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Ini disampaikan Vid di hadapan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang sengketa Pilpres 2024, Senin (1/4/2024).

Vid hadir sebagai ahli dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Saya berusaha untuk mengalkulasi berapa dampaknya dengan memperhitungkan berapa total DPT (daftar pemilih tetap) per provinsi.

Kemudian berapa tambahan suara akibat dukungan presiden dan bansos, maka diestimasi ada tambahan 26 juta suara untuk pasangan 02,” kata Vid dalam persidangan di Gedung MK, Jakarta Pusat.

Menurut Vid, seandainya Prabowo-Gibran tak mendapat dukungan Jokowi atau tidak terdampak efek bansos, perolehan suara keduanya sekitar 65.598.746 atau 42,38 persen.

Jumlah tersebut didapat dari perolehan suara Prabowo-Gibran yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU (96.214.691) dikurangi estimasi penambahan suara akibat dukungan presiden dan bansos (26.615.945).

Baca juga: Di Sidang Mahkamah Konsitusi, Guru Besar Tegaskan Pencalonan Gibran Tak Sah, Pilpres Bakal Diulang?

Estimasi perolehan suara 42,38 persen itu tak jauh berbeda dengan elektabilitas Prabowo-Gibran yang direkam oleh survei Charta Politika pada 4-11 Januri 2024, yakni sebesar 42,20 persen.

Lebih lanjut, Vid menjelaskan, ada hubungan positif antara kemiskinan dengan presentase perolehan suara petahana.

“Bahwa kebijakan pemerintah yang ditargetkan kepada kelompok masyarakat miskin seperti bansos akan meningkatkan perolehan suara petahana atau kandidat yang didukung oleh petahana,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved