Pilkada 2024

PDIP Kepincut Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Cek Hasil Survei Cagub Jatim 2024 Terbaru

PDIP kepincut Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2024. Cek hasil survei cagub Jatim 2024 terbaru.

TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa - PDIP kepincut Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2024. Cek hasil survei cagub Jatim 2024 terbaru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar bursa cagub di Pilkada Jawa Timur 2024.

PDIP kepincut Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur 2024.

Cek hasil survei cagub Jatim 2024 terbaru.

Diketahui Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah berbicara mengenai Pilkada Jatim 2024.

Said mengatakan bahwa dirinya telah bertemu secara khusus dengan Khofifah Indar Parawansa.

Ia menyebut pertemuan itu merupakan upaya penjajakan untuk Pilkada Jatim 2024.

Baca juga: Sidang MK Sengketa Pilpres 2024, Faisal Basri Bandingkan Sikap 3 Menteri Jokowi dengan Risma

Baca juga: Tensi Pilkada Pasca Pilpres dan Pileg Masih Kondusif, Kesbangpol Kaltim: Masyarakat Lebih Dewasa

Baca juga: Terbaru Hasil Survei Pilkada Jawa Timur 2024, Risma dan Cak Imin Jadi Penantang Serius Khofifah

Hal ini disampaikan Said saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jatim, Minggu (31/3/2024).

"Kami sudah saling sharing informasi, terutama bagaimana Jawa Timur ke depan dan bagaimana positioning (posisi) Mbakyu Khofifah. Ceritanya, PDIP lagi merayu Mbakyu Khofifah," tuturnya, dikutip dari Surya.co.id.

Pada kesempatan ini, ia tak membeberkan lebih jauh pertemuan tersebut.

Ia hanya menyatakan, pertemuan itu dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Khofifah terhadap PDIP.

Meski begitu, Said menyebut partainya menaruh rasa hormat kepada Khofifah yang sudah memimpin Jawa Timur selama satu periode.

"Kita tidak bicara peluang. Kami baru pada penjajakan," ujar politisi asal Sumenep tersebut.

Selain melakukan penjajakan dengan Khofifah, Said juga mengaku telah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Adapun Gerindra dan PAN diketahui sudah lebih dulu memberikan tiket pencalonan kepada perempuan yang menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Baca juga: PAN, Gelora dan Demokrat Berpeluang Bentuk Fraksi Gabungan di DPRD Bontang 

Namun, berbeda dengan dua partai tersebut, Said mengungkapkan untuk urusan pemilihan gubernur (pilgub), partainya masih sebatas penjajakan.

Sementara itu, mengenai mekanisme pencalonan, ia menegaskan ada tahapan yang selama ini menjadi pegangan partainya.

Pertama, membuka penjaringan yang kemudian digodok secara internal. Lalu, nama-nama yang dijaring diusulkan kepada DPP untuk dilakukan pembahasan.

Setelah proses itu rampung, baru kemudian disampaikan ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Ketua umum kami hampir tidak pernah menggunakan hak prerogatifnya kecuali pada pemilihan presiden saja," ucapnya.

Peluang Persaingan Sesama Kader NU

Di sisi lain, Pilkada Jatim 2024 berpeluang menjadi arena persaingan antara sesama kader NU.

Hal ini dapat terealisasi apabila Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, maju dalam kontestasi tersebut.

PKB Jatim sendiri mengeklaim ada arus deras dari akar rumput agar Cak Imin maju sebagai kandidat calon gubernur (cagub) Jatim untuk menantang Khofifah Indar Parawansa.

"Benar adanya (dukungan agar Muhaimin maju)," kata Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah, dilansir Surya.co.id, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Kubu Anies-Cak Imin di Atas Angin, Ahli Sebut Pencalonan Gibran Tidak Sah Saat Sidang Gugatan MK

Kepastian dukungan kepada Cak Imin maju Pilgub Jatim, sambungnya, turut datang dari para kiai dan nyai.

"Memang ada arus deras dari bawah (masyarakat). Bahkan beberapa kiai dan nyai di Jatim yang menginginkan agar kemenangan PKB dalam pileg bisa disempurnakan dengan kemenangan pilgub-nya," jelasnya.

Menurutnya, dukungan itu sangat besar karena arus bawah menaruh harapan supaya Cak Imin berkenan dicalonkan.

"Mereka berharap agar Ketua PKB berkenan dicalonkan," tegas Anik.

Anik juga mengaku bahwa isu ini tengah jadi pembahasan penting di PKB.

"Tentu ini menjadi bahan bagi internal kami untuk mendalaminya. Karena sebelumnya memang tidak ada pembahasan untuk Gus Muhaimin di Pilgub Jatim, ini karena kita masih fokus mengawal proses gugatan di MK," ungkapnya.

Baca juga: Kubu Anies Tantang MK Hadirkan 4 Menteri Jokowi, Refly Harun: Untuk Mengetahui Pengelolaan Bansos

Survei Pilkada Jawa Timur

Lembaga survei Accurate Research And Consulting Indonesia atau ARCI merilis hasil riset terbarunya terkait elektabilitas tokoh yang berpotensi masuk bursa Pilkada Jatim 2024.

Sejumlah ketua partai politik (Parpol) di Jawa Timur turut meramaikan bursa Pilgub Jatim 2024.

Kendati saat ini petahana Khofifah Indar Parawansa masih unggul, namun elektabilitas para ketua parpol dinilai punya modal awal untuk running.

Dalam survei lembaga Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) periode Maret 2024, setidaknya muncul tiga nama ketua parpol di Jawa Timur baik di bursa cagub maupun cawagub untuk Pilgub Jatim 2024.

Tiga nama ketua parpol di Jatim yang masuk bursa yakni Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak , Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Ketua Golkar Jatim Sarmuji.

Survei ARCI ini, digelar pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Adapun survei ini melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Survei ARCI ini, memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan, pada pertanyaan terbuka atau top of mind, Khofifah Indar Parawansa mendapat angka elektabilitas 39,2 persen.

Di bawah Khofifah, ada Emil Dardak dengan 16,7 persen dan Anwar Sadad 9,5 persen, Tri Rismaharini 9,4 persen dan Sarmuji 8,2 persen.

"Top of mind adalah pilihan kandidat Gubernur yang dipilih secara spontan oleh masyarakat Jawa Timur atau responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveinya, dikutip Kamis (28/3/2024).

Masuknya sejumlah ketua parpol pada bursa cagub ini, dinilai Baihaki lebih kepada pengenalan masyarakat terhadap figur.

Emil misalnya, merupakan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, sehingga memiliki popularitas di masyarakat dan turut masuk di bursa pilgub.

Begitu pula dengan Sadad. Politisi yang pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPR RI itu populer, utamanya di kawasan tapal kuda. Salah satunya karena ditopang latar belakang Sadad yang merupakan Keluarga Ponpes Sidogiri.

Sehingga, Baihaki menyebut, tidak heran nama Sadad juga masuk bursa di top of mind.

Pasca Pileg dan Pilpres, Baihaki juga menilai Sadad relatif rajin melakukan berbagai kegiatan baik sebagai ketua partai maupun Wakil Ketua DPRD Jatim.

"Apa tujuannya, tentu saya kira Sadad cek ombak untuk Pilgub Jatim 2024," ujarnya.

Namun, melihat Gerindra yang sudah memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah, Baihaki menilai peluang Sadad running lebih rasional di posisi cawagub. Peluang itu dinilai terbuka.

"Di bursa Cagub sudah mulai kompetitif, namun paling rasional saya melihat tentu untuk posisi menjadi wakil dari Khofifah," jelasnya.

Di samping nama Emil dan Sadad, juga ada nama Sarmuji selaku Ketua Golkar Jatim sekaligus wakil ketua Komisi VI DPR RI.

Dalam survei yang digelar oleh ARCI pada kategori top of mind, elektabilitas Sarmuji berada di angka 8,2 persen.

Dalam analisa Baihaki, Sarmuji juga memiliki peluang. (*)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Pilkada Jatim 2024, PDIP Sebut Masih Penjajakan dengan Khofifah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved