Ibu Kota Negara
Keuntungan Bagi IKN Nusantara jika Ada Kereta Cepat, Hubungkan 3 Negara Asia Tenggara
Seiring dengan proses pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur, ibu kota baru Republik Indonesia muncul juga wacana pembuatan transportasi darat
Oleh karena itu, rencana pembangunan jalur Trans-Borneo ini juga semestinya diiringi dengan pengembangan industri produksi kereta cepat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di ASEAN agar biaya pembangunan dapat lebih efisien dan manfaat pembangunan optimal.
"Semoga rencana pembangunan ini terus bergulir pada ketiga negara," harap Ali.
Sebelumnya diberitakan, Brunergy Utama, perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam mengumumkan proposal pembangunan kereta berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan, akhir Maret 2024.
Baca juga: IKN Nusantara atau Makan Siang Gratis? Rocky Gerung Beber Potensi Pertengkaran Jokowi dan Prabowo
Transportasi ini rencananya akan menghubungkan Brunei dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia, termasuk IKN Nusantara.
Diberitakan Nikkei Asia, Senin (1/4/2024), perusahaan mengumumkan, Trans-Borneo akan menghubungkan sisi barat dan sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.
Tahap pertama disebut menghubungkan Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.
Tahap kedua berlanjut ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.
"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara," kata perusahaan tersebut.
Baca juga: 3 Keuntungan Bagi Warga Beridentitas KTP IKN Nusantara, Antara Lain Peluang Kerja
Masih menurut rencana Brunergy Utama, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun.
Sesuai usulan, kereta api cepat tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 1.112 triliun.

Penyediaan Lapangan Kerja
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut baik rencana pembangunan kereta berkecepatan tinggi high speed train Trans-Borneo yang diprakarsai perusahaan infrastruktur Brunei Darussalam. Trans-Borneo dirancang dapat melintasi tiga negara, Brunei, Indonesia, dan Malaysia.
Membentang hingga 1.620 kilometer. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi menegaskan hal itu kepada Kompas.comi, Kamis (4/4/2024).
"Saya menyambut baik rencana pembangunan kereta cepat ini. Bahkan mendukung jika sultan Brunei akan turun langsung mengembangkan jalur konektivitas ekonomi antar negara serumpun ini," tegas Ali.
Dukungan ini diberikan bukan tanpa alasan. Menurut Ali, ketika kereta berkecepatan tinggi dapat menjadi sistem transportasi efisien di tingkat regional bahkan lintas negara, akan memberikan peluang dan manfaat ekonomi dan sosial yang positif.
Baca juga: Anggaran untuk IKN Nusantara Tahun 2024 disebut akan Ditambah, Sri Mulyani tak Sebut Nominalnya
Sebut saja peluang aksesibilitas yang lebih baik ke pasar regional dan internasional, lapangan kerja, investasi, dan kualitas hidup yang lebih baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.