Ibu Kota Negara

Terjawab Sudah, Mei 2024 Starlink Elon Musk Uji Coba Internet Super Cepat di 7 Lokasi IKN Nusantara

Terjawab sudah, Mei 2024 Starlink milik Elon Musk uji coba internet super cepat di 7 lokasi IKN Nusantara.

Kompas.com/Wahyunanda Kusuma
Elon Musk - Terjawab sudah, Mei 2024 Starlink milik Elon Musk uji coba internet super cepat di 7 lokasi IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara acap kali menyita perhatian publik.

Konsep ibu kota baru yang modern dan ramah lingkungan tersebut, membuat banyak masyarakat yang penasaran apa yang bakal ada di IKN Nusantara di masa depan.

Simak informasi IKN Nusantara terbaru.

Terjawab sudah, Mei 2024 Starlink milik Elon Musk uji coba internet super cepat di 7 lokasi IKN Nusantara.

Sebagai informasi Starlink dipastikan telah mengantongi izin operasi di Indonesia.

Diketahui, Starlink merupakan layanan internet satelit atau satellite internet yang berada di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Elon Musk Rambah IKN Nusantara, Internet Cepat Space X Segera Ujicoba di Ibu Kota Baru Indonesia

Baca juga: 10.000 Pekerja IKN Nusantara Mudik ke Kampung Halaman, 1.258 orang Naik Pesawat Hercules

Baca juga: Kagetnya Malaysia Dengar Rencana Proyek Kereta Cepat IKN Nusantara - Brunei, Terungkap Fakta Lain

Dalam keterangan tertulis yang diunggah di laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan, Space X telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).

Dengan mengantongi dua izin tadi, Starlink bisa menyediakan internet ke konsumen dalam skema B2C (Business-to-Consumer) di Tanah Air, alias langsung ke pengguna rumahan di Indonesia.

Tak hanya itu, setelah mendapat izin, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan, Starlink akan melakukan uji coba internet satelitnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi memastikan, jadwal uji coba Starlink dilaksanakan Mei 2024 pada tujuh lokasi di wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B.

"Ini termasuk di kawasan Hutan Kota, Botanical Garden, Rumah Sakit, PSSI Training Center, Depot BRT, dan Park and Ride," urai Ali kepada Kompas.com, Sabtu (6/4/2024).

Menurut Ali, uji coba yang dilakukan terkait instalasi dan akses satelit Low Eart Orbit (LOW).

Uji coba ini pun masih dalam taraf proof of concept (PoC).

"Tentunya setelah mendapatkan izin operasi, maka Starlink dapat menginvestasikan dan memasang peralatannya untuk mulai beroperasi di IKN," cetus Ali.

Namun demikian, sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.

Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat.

Baca juga: Prabowo-Gibran Mulai Godok Program yang Anggarannya Setara IKN Nusantara, Belajar dari China-India

Lembaga konsultan dunia, Tony Blair Institute (TBI) akan memfasilitasi pelaksanaan PoC dari pemanfaatan internet berbasis satelit Starlink ini.

PoC ini akan dilaksanakan pada wilayah area pembangunan yang saat ini masih belum dilengkapi jalur fiber optik.

Hal ini karena menunggu tahapan pembangunan infrastruktur dasar terowongan utilitas serbaguna atau multi utility tunnel (MUT).

Selain bermanfaat pada area kawasan yang sedang dibangun maupun kawasan dengan akses terbatas, PoC ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan akses internet berbasis satelit.

Untuk pembangunan jaringan internet di kawasan KIPP 1A akan menggunakan jaringan fiber optik, last mile pada gedung atau hunian.

Fiber optik juga digunakan untuk penyediaan internet berbasis wi-fi pada gedung atau hunian.

Tak hanya itu, jaringan 5G mobile broadband akan digunakan juga pada kawasan 1A.

Seiring dengan masuknya investor ke IKN, pembangunan proyek saat ini telah berkembang tidak hanya dikawasan KIPP 1A, yang mencakup Kawasan Istana Presiden, Kantor Kementerian Koordinator, dan ekosistem pemerintahan, melainkan juga sudah masuk pada pembangunan kawasan 1B.

Ali mengungkapkan, selain Starlink, OIKN juga bekerjasama dengan Bakti Kominfo untuk pemanfaatan akses internet satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) Satria di lima lokasi prioritas untuk pelaksanaan upacara memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2024.

OIKN juga merencanakan pemanfaatan Lora-Wan untuk jaringan data IoT, tanpa jaringan internet, yang berguna bagi pengumpulan data berbasis sensor untuk kawasan dengan akses infrastruktur terbatas seperti monitoring kawasan hutan dan biodiversitas.

Dengan kawasan hutan tropis yang meliputi 65 persen wilayah IKN, Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital OIKN juga mempertimbangkan pemanfaatan penggunaan akses internet berbasis satelit maupun jaringan sensor Lora-Wan.

Baca juga: Bukan di Jakarta, Presiden dan Wapres Terpilih akan Dilantik di IKN Nusantara, Begini Reaksi Gibran

Kereta Cepat 3 Negara

Belakangan ini, muncul rencana pembangunan kereta berkecepatan tinggi atau high speed train yang diberinama Trans-Borneo.

Saat dikonfirmasi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Menjelasakan, pembangunan sarana kereta cepat mengubungkan tiga negara termasuk nanti sampai IKN Nusantara akan memberi dampak positif. 

Pembuatan kereta cepat ini akan digarap perusahaan dari luar negeri. Tentu saja hal ini diprakarsai perusahaan infrastruktur dari Brunei Darussalam.

Trans-Borneo dirancang dapat melintasi tiga negara, yakni:

- Brunei Darussalam;

- Indonesia;

- dan Malaysia.

Dengan adanya prakarsa Trans-Borneo ini, menurut Ali, pembangunan IKN akan dapat memberikan dampak percepatan pembangunan wilayah di Kalimantan menjadi lebih masif.

"IKN sebagai global city akan berperan penting dalam pengembangan ekonomi bagi tiga negara ASEAN, Indonesia, Brunei dan Malaysia," cetus Ali.

Sebagai contoh, pembangunan jalur kereta cepat sejak tahun 1970-an, telah berhasil menjadi salah satu tulang punggu atau backbone transportasi publik yang menghubungkan berbagai negara di Eropa.

Bahkan, China sejak tahun 2000-an telah membangun secara masif industri kereta cepat-nya dan saat ini mengoperasikan lebih dari 40.000 kilometer jalur kereta cepat terpanjang di dunia.

"Hal ini telah berdampak positif dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi China," ucap Ali.

Oleh karena itu, rencana pembangunan jalur Trans-Borneo ini juga semestinya diiringi dengan pengembangan industri produksi kereta cepat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di ASEAN agar biaya pembangunan dapat lebih efisien dan manfaat pembangunan optimal.

"Semoga rencana pembangunan ini terus bergulir pada ketiga negara," harap Ali.

Sebelumnya diberitakan, Brunergy Utama, perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam mengumumkan proposal pembangunan kereta berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan, akhir Maret 2024.

Transportasi ini rencananya akan menghubungkan Brunei dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia, termasuk IKN Nusantara.

Diberitakan Nikkei Asia, Senin (1/4/2024), perusahaan mengumumkan, Trans-Borneo akan menghubungkan sisi barat dan sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.

Tahap pertama disebut menghubungkan Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.

Tahap kedua berlanjut ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.

"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara," kata perusahaan tersebut.

Masih menurut rencana Brunergy Utama, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun.

Sesuai usulan, kereta api cepat tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 1.112 triliun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uji Coba Starlink Milik Elon Musk di IKN Bakal Digelar Mei 2024"

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved