Idul Fitri 2024

Viral Jemaah Aolia Gunung Kidul Rayakan Idul Fitri Lebih Awal, Ini Kata Kemenag dan MUI

Ini tanggapan Kementerian Agama dan MUI soal jemaah Aolia yang menggelar Idul Fitri 2024 pada Jumat (5/4) lalu.

TribunJatim dan IG/fokusyogyakarta
KH Raden Ibnu Hajar Pranolo atau yang dikenal sebagai Mbah Benu, pimpinan jemaah masjid Aolia Gunungkidul yang rayakan Lebaran 2024 pada Jumat (5/4/2024). Ini tanggapan MUI dan Kemenag soal Idul Fitri dilakukan lebih awal. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini tanggapan Kementerian Agama dan MUI soal jemaah Aolia yang menggelar Idul Fitri 2024 pada Jumat (5/4) lalu.

Perayaan Idul Fitri 2024 yang dilakukan lebih awal dari keputusan pemerintah ini tentu membuat heboh media sosial.

Sebelumnya, jemaah Aolia juga berpuasa 5 hari lebih awal dari keputusan pemerintah.

Adapun salat Idul Fitri digelar di salah satu rumah imam Jemaah masjid Aolia di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.

Baca juga: Kisah Jemaah Aolia di Gunung Kidul yang Rayakan Idul Fitri Lebih Awal, Hidup Harmonis dengan Warga

Diberitakan, salat Idul Fitri dipimpin oleh Imam Jemaah Masjid Aolia KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.

KH Raden Ibnu Hajar Pranolo menerangkan bahwa penetapan Idul Fitri 1445 H ini bukan berdasar perhitungan.

KH Raden Ibnu Hajar Pranolo atau yang dikenal sebagai Mbah Benu, pimpinan jemaah masjid Aolia Gunungkidul yang rayakan Lebaran 2024 pada Jumat (5/4/2024). Ini tanggapan MUI dan Kemenag soal Idul Fitri dilakukan lebih awal.
KH Raden Ibnu Hajar Pranolo atau yang dikenal sebagai Mbah Benu, pimpinan jemaah masjid Aolia Gunungkidul yang rayakan Lebaran 2024 pada Jumat (5/4/2024). Ini tanggapan MUI dan Kemenag soal Idul Fitri dilakukan lebih awal. (TribunJatim dan IG/fokusyogyakarta)

"Tidak pakai perhitungan. Saya telepon langsung pada Allah," kata Mbah Benu sapaan karibnya.

"Ya Allah kemarin tanggal 4 ini sudah 29 satu syawalnya kapan ? Tanggal 5.

Semua koe koyongono. disalahkan wong ora popo urusanne guti Allah," tambahnya.

Diketahui, perbedaan jemaah Masjid Aolia dalam awal puasa dan Idul Fitri bukan baru tahun ini terjadi.

Tahun lalu, jemaah Masjid Aolia juga melaksanakan puasa dan lebaran lebih cepat daripada Muhammadiyah dan pemerintah.

Jemaah Aolia di Kapanewon Panggang, Gunungkidul merayakan Idul Fitri 1444 H pada 20 April 2023.

Padahal, pemerintah menetapkan Idul Fitri tahun lalu jatuh pada 22 April 2023, atau terpaut dua hari.

Baca juga: Viral Agung Surahman Sekpri Prabowo Nyanyi Ge Chang Zu Guo Depan Presiden China, Ini Profilnya

Bagaimana Respons Kemenag?

Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Sya'ban Nuroni mengatakan sudah mendengar informasi adanya Salat Id oleh jamaah masjid Aolia.

Sebagai kantor milik semua agama, pihaknya akan memberikan pendekatan kepada jamaah masjid Aolia.

"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan, kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.

Dia mengatakan, pendampingan dan edukasi kepada jemaah akan dilakukan.

Ia berharap jemaah bisa mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau pemerintah.

Pihaknya mengaku sudah mendatangi beberapa kelompok Jamaah Masjid Aolia.

"Kalau ini kan tidak lazim, kalau satu atau dua hari biasa (perbedaan penentuan hari raya), kalau ini kan lima hari tidak lazim," kata dia.

Tanggapan MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti soal adanya jemaah Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta yang sudah melaksanakan salat idulfitri pada Jumat (5/4/2024) lalu 

MUI meminta publik tidak mengikuti langkah jemaah tersebut.

"Jangan diikuti itu tidak benar," kata Ketua Bidang Dakwah MUI, KH Cholil Nafis kepada Tribunnews, Sabtu (6/4/2024).

Cholil menilai tidak mungkin seorang manusia bisa melakukan kontak melalui telepon dengan Allah untuk memastikan jatuhnya hari raya Idulfitri.

"Itu enggak masuk akal. Lalu menetapkannya tanpa pakai syariah, itu tidak benar," kata dia.

Cholil menduga jemaah Aolia masih memiliki sisa-sisa kepercayaan kuno.

"Oleh karena itu, kita perlu menyampaikan kepada mereka agar mereka memperbaiki, begitu juga para pengikutnya perlu diluruskan agar tidak miring-miring gitu ya, berharap nanti MUI di tempat bisa menyampaikan dakwah kepada mereka," pungkasnya.

Sosok Mbah Benu

Pimpinan jamaah masjid Aolia ini bernama K H Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau Mbah Benu yang disebut sebagai Mursyid atau guru.

Jamaah Masjid Aolia adalah jamaah yang menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah.

Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunah Nabi dan sunah khulafaurrasyidin setelahnya.

Perlu diketahui, jamaah masjid aolia sering berbeda dengan pemerintah maupun organiasasi keagamaan Islam dalam penentuan hari besar.

Dikutip dari Kompas.com, para jamaah mendengarkan khotbah dari Mbah Benu usai menunaikan ibadah salat Ied.

Setelahnya, para jamaah secara bergantian bersalaman dengan Mbah Benu, ada pula yang langsung pulang ke rumah masing-masing.

Mbah Benu menyampaikan pesan agar masyarakat tetap rukun dan saling menjaga toleransi di tengah banyaknya perbedaan.

"Pesannya saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan. Jangan menyalahkan orang, ya kalau disalahkan salah, kalau benar malah dia yang untung kita yang jadi tertuduh," kata Mbah Benu, dikutip dari kompas.tv.

Ia mengatakan toleransi merupakan hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Kesatuan dan persatuan harus terus dijaga.

"Tadi khotbah saya, jangan jadi jangkriknya setan, manusia dengan manusia mau diadu. Jangan mau. Hancur Indonesia kalau saling bermusuhan," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Aolia 'Telepon Allah' Tentukan Lebaran 2024: Perjalanan Spiritual.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MUI Soroti Jemaah Aolia Salat Idulfitri Lebih Awal: Jangan Diikuti Itu Tak Benar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Salat Idul Fitri Hari Ini, Tahun Lalu Juga Gelar Lebih Awal.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved