Berita Samarinda Terkini
Mengenal Tradisi Capu-Capu di Samarinda, Simbol Rasa Syukur dan Kebersamaan Warga saat Lebaran
Mari mengenal tradisi capu-capu, simbol rasa syukur dan kebersamaan warga Kelurahan Masjid Samarinda saat Lebaran.
Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi saat merayakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.
Keberagaman tradisi perayaan Idul Fitri ini lantaran Indonesia memiliki sejarah panjang dengan Islam.
Salah satunya adalah tradisi capu-capu di Kota Samarinda.
Tradisi capu-capu ini disambut gembira oleh sekelompok bocah di Kelurahan Masjid, Samarinda Seberang.
Sejak pagi, mereka berbondong-bondong berburu capu-capu.
Tradisi unik ini melengkapi momen Lebaran di kawasan Kelurahan Masjid.
Baca juga: Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso Mengajak Umat Muslim untuk Bersikap Tawadhu, Ini Maknanya
Sebagai informasi,, capu-capu berarti angpao lebaran.
Capu-capu merupakan tradisi yang kental dengan nuansa budaya Bugis dan Makassar.
Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak, mereka dengan penuh semangat mengunjungi setiap rumah warga untuk mendapatkan capu-capu.
Salah satunya adalah Habibi, bocah berusia 13 tahun yang sudah beberapa tahun terakhir mengikuti tradisi ini.
"Sudah dapat Rp 100 ribu. Dari tadi habis makan, kami pergi jalan," ungkapnya dengan riang.
Berbekal kantong kecil, Habibi dan teman-temannya menyusuri gang-gang di kelurahannya.
Ia menyapa tetangga dan mengucapkan selamat Lebaran.
“Ada kue enak tadi di rumah Nenek Erna,” timpal Aisyah dengan gamis merah mudanya.
Warga menyambut mereka dengan ramah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.