Sejarah
Sejarah 26 April: Hari Wafatnya Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara, atau yang dikenal dengan julukan Bapak Pendidikan Nasional ini sangat berjasa dalam memberikan akses pendidikan.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Tulisan ini dimuat di harian De Express pada 13 Juli 1913. Karena tulisan ini ia dihukum dan diasingkan ke Belanda pada tahun 1913.
Baca juga: Sejarah 15 April: Tenggelamnya Kapal Titanic serta Misteri yang Mungkin Tidak Akan Terpecahkan
5. Pendiri Partai Indische Partij
Ki Hadjar Deawantara mendirikan partai politik nasionalis pertama di Indonesia.
Partai ini ia dirikan bersama temannya Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo pada tahun 1912.
Partai Indische Partij yang didirikannya tercatat sebagai partai pertama yang secara tegas mencantumkan “Indonesia Merdeka“ sebagai tujuannya.
Partai ini pula yang mulai memikirkan tanah Hindia dan memisahkan semboyan Hindia dengan Belanda.
6. Pendiri Taman Siswa
Terdorong dari pengalaman masa kecilnya saat ia mengamati banyaknya mayarakat yang tidak berkesempatan memperoleh pendidikan, Ki Hadjar Dewantara berhasil mewujudkan impiannya mendirikan sekolah di Yogyakarta.
Sekolah yang kemudian diberi nama “National Onderwijs Institut Taman Siswa” ini didirikan pada tanggal 3 Juli 1922.
Sekolah Taman Siswa ini menjadi simbol bahwa pendidikan adalah hak semua orang, tidak hanya masyarakat Eropa dan kaum bangsawan.
Di sekolah ini, Ki Hadjar Dewantara memadukan pendidikan gaya eropa dengan ideologi kebangsaan.
Melaui pendirian sekolah, Ki Hadjar Dewantara berkeyakinan bahwa pendidikan adalah modal penting untuk merdeka.
Pendidikan merupakan sarana untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan mengantarkan kita sebagai bangsa yang berbudaya, beradab dan bermartabat.
Baca juga: Sejarah 9 April: Hari Meninggalnya Sutan Sjahrir, Jadi Perdana Menteri Indonesia di Usia 36 Tahun
7. Pencetus Semboyan Pendidikan Nasional Indonesia
Ki Hadjar dewantara memiliki tiga semboyan yang dikenal sebagai semboyan pendidikan Indonesia, yaitu: “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan Tut Wuri Handayani”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.