Sejarah

Sejarah 26 April: Hari Wafatnya Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara, atau yang dikenal dengan julukan Bapak Pendidikan Nasional ini sangat berjasa dalam memberikan akses pendidikan.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Intisari
Sejarah 26 April - Ilustrasi. Hari wafatnya Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional. 

Ing ngarso sung tulodo, memiliki makna “di depan memberi teladan atau contoh”.

Ing madyo mangun karso, artinya “di tengah memberikan motivasi/semangat”.

Sementara Tut Wuri Handayani, berarti “di belakang memberikan dorongan”.

Pengaplikasian dari semboyan ini adalah bahwa setiap kita hendaknya menjadi guru yang saat di depan memberikan teladan dan contoh tindakan yang baik.

Saat di tengah atau di antara para muridnya memberikan inspirasi untuk menciptakan prakarsa dan ide.

Dan dari belakang memberikan dorongan untuk memajukan muridnya.

Tut Wuri Handayani kemudian ditetapkan sebagai logo Kementrian Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977, tanggal 6 September 1977.

Selain itu, ada beberapa kutipan Ki Hadjar Dewantara yang senantiasa dapat menjadi inspirasi kita, antara lain:

“Apapun yang kamu lakukan, hendaknya memberi manfaat bagi semua, bagi dirimu, bangsamu, dan alam sekitarmu”;

“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah”

“Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan”

“Percaya, tegas, penuh ilmu hingga matang jiwanya, serta percaya diri, tidak mudah takut, tabah menghadapi rintangan apapun.”

Demikian beberapa fakta tentang Ki Hajar Dewantara. Semoga bermanfaat! (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved