Berita Nasional Terkini

Pengakuan Terbaru Prabowo, sebut Jokowi Mempersiapkan Dirinya sebagai Penerus, Beliau sengat Teliti

Pengakuan terbaru Prabowo sebut Jokowi mempersiapkan dirinya sebagai penerus. Prabowo menyebut Jokowi sangat teliti.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Jeprima
PENGAKUAN PRABOWO - Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan kata sambutan pada acara Halal Bihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024). Pengakuan terbaru Prabowo sebut Jokowi mempersiapkan dirinya sebagai penerus. Prabowo menyebut Jokowi sangat teliti. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengakuan terbaru Prabowo tentang sosok Jokowi di acara halal bihalal di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024).

Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut Jokowi mempersiapkan dirinya sebagai penerus.

Kekalahan dua kali dari Jokowi justru membuat Prabowo belajar dari rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019.

Awalnya, Prabowo berbicara bahwasannya dirinya sedang menyiapkan diri menjelang pelantikannya sebagai Presiden RI pada Oktober 2024 mendatang.

Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Didominasi Orang Partai, Kata Golkar soal Jatah Menteri

Baca juga: Usai Putusan MK, Ramai-ramai Partai Pengusung Anies Merapat ke Prabowo? NasDem Sadar Posisi, PKS?

Baca juga: Respons Golkar, PAN dan PBB Soal Partai Baru Masuk Koalisi Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024

Bahkan, dirinya sudah mengumpulkan sejumlah pakar untuk invetarisir masalah di RI. 

"Kami kumpulkan para pakar, kami diskusi dengan semua unsur untuk kami rumuskan langkah-langkah sehingga 20 Oktober nanti dengan penyerahan mandat tidak akan ada vakum tidak akan ada waktu yang terbuang," ucap Prabowo dalam sambutannya.

Karena itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu pun memuji Jokowi yang selalu mempersiapkan apapun untuk dirinya saat menjabat sebagai Presiden RI.

"Saya harus sampaikan di sini betapa besar Pak Jokowi menyiapkan saya," katanya.

KABINET PRABOWO-GIBRAN - Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto (Kiri) dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) bereaksi di depan potret Presiden Indonesia Joko Widodo usai rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengumumkan pemilihan presiden 2024 di Kantor KPU di Jakarta pada 24 April 2024. Susunan kabinet Prabowo-Gibran diprediksi bakal didominasi orang partai. Kata Golkar soal jatah menteri.
PRABOWO-GIBRAN - Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto (Kiri) dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) bereaksi di depan potret Presiden Indonesia Joko Widodo usai rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengumumkan pemilihan presiden 2024 di Kantor KPU di Jakarta pada 24 April 2024. (AFP Photo/Yasuyoshi CHIBA.)

Lebih lanjut, Prabowo menambahkan pihaknya juga memuji Presiden Jokowi sebagai sosok yang teliti.

Dia pun berkelakar ketelitian inilah yang membuat dirinya kalah dua kali dari Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.

Baca juga: Noel Beber Alasan Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres, Singgung Utang Megawati di Perjanjian Batu Tulis

"Beliau seorang yang boleh saya katakan sangat teliti, beliau sangat teliti. Mungkin karena itu saya kalah dua kali sama beliau.

Tapi, saya juga tidak kalah akal, kalau dua kali kalah lebih baik kita belajar dari orang yang menang," ungkapnya.

Eks Danjen Kopassus itu menuturkan saat ini Presiden Jokowi pun masih terus memberikan perhatian kepada dirinya.

Bahkan, ia pun mengungkit Jokowi lah yang menintanya untuk mendatangi sejumlah negara.

"Sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan benar-benar.

Kemarin-kemarin saya masih dipanggil Menhan kan, sekarang-sekarang lebih akrab,

Mas Bowo. Jadi Mas Bowo nanti harus berangkat ke sini, ketemu ini jadi beliau yang, siap pak siap, bener," ucapnya.

"Saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau, ke Jepang, sekarang saya diperintahkan untuk ke Timur Tengah, sangat penting," tutupnya.

Prabowo bahkan menyebut, jika tak dapat restu dari Jokowi, ia mungkin tak akan ikut dalam perhelatan Pilpres 2024 lalu.

"Waktu saya ditanya waktu saya mau maju atau tidak 2024 ini, saya terang-terangan mengatakan saya maju apabila direstui dan didukung oleh Pak Joko Widodo," katanya.

Baca juga: Prabowo Tidak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Aboe Bakar: Bukan Tidak Mau Datang

Sebab dukungan Jokowi dinilai sebagai lambang keberlanjutan dan komitmen untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan.

"Kenapa? Karena kita butuh kontinuitas, kita butuh komitmen keberlanjutan.

Hal-hal yang baik investasi-investasi uang rakyat yang sudah sedemikian besar harus diamankan," tuturnya.

Alasan Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres

Terbaru, Ketua Umum relawan Prabowo Mania dan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, membongkar alasan Jokowi membantu Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Noel meyakini, dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 ada kaitannya dengan perjanjian Batu Tulis.

Oleh karena Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak memenuhi perjanjian itu lantaran tidak mendukung Prabowo pada Pilpres 2014.

Akhirnya Jokowi berupaya membayar “utang” tersebut.

“Ada yang namanya perjanjian Batu Tulis, yang isinya, salah satu poinnya, PDIP akan mengusung Pak Prabowo (sebagai calon presiden).

Ternyata dalam prosesnya tidak,” kata Noel, demikian sapaan akrab Immanuel, dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: Untung-Rugi Koalisi Gajah Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024, Cek Respons Golkar, PAN dan PBB

“Saya yakin sekali apa yang dilakukan Pak Jokowi cuma ingin membayar utang itu.

‘Kalau Bu Mega tidak mampu membayarnya, biar saya yang membayarnya’,” ujarnya.

Menurut Noel, Presiden berusaha memutus mata rantai kebencian dan dendam masa lalu karena tidak dipenuhinya perjanjian Batu Tulis oleh Megawati.

Namun, oleh sebagian pihak, dukungan Jokowi ke Prabowo pada Pilpres 2024 justru dianggap sebagai bentuk pengkhianatan Kepala Negara terhadap partainya, PDIP.

“Seandainya ada diksi pengkhianatan dan sebagainya, saya rasa enggak ada yang dikhianati,” ujar Noel.

Noel mengatakan, Jokowi berkali-kali menyampaikan bahwa PDIP merupakan partai yang melahirkannya.

Disebutkan pula bahwa Megawati merupakan sosok orang tua ideologi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sebagai partai besar, lanjut Noel, PDIP mestinya mengawal gagasan-gagasan dan cita-cita besar.

Menurutnya, sikap PDI-P yang menganggap Jokowi berkhianat terhadap partainya kekanak-kanakan.

“Akan menjadi partai yang seakan-akan kerdil karena beda pilihan, kemudian itu dianggap sebuah pengkhianatan.

Ini tidak baik,” kata Noel.

"Kalau terus bangsa ini menjalankan politik kebencian, dendam, dan sebagainya, akhirnya bangsa ini tidak pernah menemukan yang namanya kedewasaan dalam berdemokrasi," tuturnya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Sinyal Kuat PKS Bersandar ke Prabowo-Gibran, PKB Gabung Tanpa Syarat Menteri?

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com dengan judul Prabowo Blak-blakan: Betapa Besar Pak Jokowi Menyiapkan Saya.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved