Berita Nasional Terkini

Terjawab Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Prabowo, Ungkit Lagi Serangan Negatif ke Gibran

Terjawab alasan Partai Gelora tolak PKS gabung ke Prabowo Subianto, ungkit lagi serangan negatif ke Gibran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkap Layar YouTube Gerindra TV
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato dalam kampanye akbar terakhir Pemilu 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (10/2/2024). Terjawab alasan Partai Gelora tolak PKS gabung ke Prabowo Subianto, ungkit lagi serangan negatif ke Gibran 

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," jelas Mahfuz Sidik.

Mahfuz Sidik menegaskan, bahwa selama ini Jokowi dan Prabowo telah mengingatkan untuk tidak menarasikan membelah politik dan ideologi.

"Narasi-narasi yang beresiko membelah lagi masyarakat secara politis dan ideologis. Padahal itu yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan capres Prabowo," tutur Mahfuz Sidik.

PKS dan PDIP Ditinggal

Peta politik usai Pilpres 2024 berakhir semakin jelas.

Partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju yang merapat ke Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming semakin jelas.

Dua yang sudah menyatakan sikap yakni Nasdem dan PKB, partai pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sementara, dari partai pengusung Ganjar-Mahfud, ada PPP yang diprediksi bergabung ke Prabowo-Gibran.

Bergabungnya PKB dan NasDem ke dalam kelompok partai pengusung presiden dan wakil presiden terpilih dinilai sebagai upaya Prabowo-Gibran untuk membuat koalisi gemoy semakin gemuk.

“Prabowo-Gibran ingin membangun koalisi yang gemoy yang gemuk, koalisi yang mayoritas, koalisi yang kuat,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi, Jumat (26/4/2024).

Baca juga: NasDem dan PKS Angkat Bicara Soal Kans Koalisi Sama Prabowo-Gibran di Kabinet, Ini Kata Surya Paloh

Koalisi yang kuat disebut Ujang harus banyak dan besar dari sisi kuantitas.

Sejauh ini ada 9 partai yang berada di barisan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 ini.

Ada empat partai parlemen: Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Sementara itu partai di luar parlemen: PBB, PSI, Gelora, Garuda, dan Prima.

Kini jumlah itu bakal bertambah dengan bergabungnya PKB dan NasDem.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved