Berita Nasional Terkini
Ramai Kabar Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran, Pengamat: Dampak Penambahan Kementerian Lahirkan Birokrasi
Ramai kabar kabinet Prabowo-Gibran disebut bakal makin gemuk. Pengamat sebut dampak penambahan kementerian, lahirkan birokrasi.
TRIBUNKALTIM.CO - Ramai beredar kabar kabinet Prabowo-Gibran bakal makin gemuk, bahkan susunan menteri sudah beredar dari yang berjumlah 40 hingga yang terbaru ada 61 menteri dan wakil menteri.
Saat ini wacana penambahkan kementerian di kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi sorotan publik.
Pengamat mengingatkan dampak dari penambahkan kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan menilai, rencana untuk menambah pos dalam kabinet Prabowo-Gibran tidak disadarkan oleh ide untuk mengefektifkan jalannya pemerintahan.
Baca juga: Nasdem PKB Belum Tentu Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Syarat yang Harus Dipenuhi
Baca juga: Ada 2 Menko Baru, Beredar Daftar 61 Calon Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran, Kata Gerindra
Baca juga: Zulhas Beber 4 Kader PAN Bakal Didorong Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, tak Ada Eko Patrio
Adapun kata Halili, penambahan tersebut lebih didasarkan pada intensi politik untuk menghimpun dukungan politik elite.
"Konkretnya untuk memperkuat koalisi pemerintahan melalui bagi-bagi kursi dan jabatan kementerian dan/atau lembaga," kata Halili, saat dihubungi Tribunnews, pada Jumat (10/5/2024).
Halili secara tegas menilai pembekakan postur kabinet secara umum akan berdampak negatif bagi jalannya pemerintahan.
Ia kemudian menuturkan, penambahan kementerian dan/atau lembaga pemerintahan akan berdampak pada birokrasi gemuk.
"Birokrasi gemuk akan melahirkan kinerja yang lamban dan inefektif.
Selain itu, banyaknya pos-pos politik akomodatif pasti akan melemahkan kontrol dan kendali kekuasaan pemerintahan," jelasnya.
Hal itu, menurutnya, pasti akan memberi dampak berupa semakin kuatnya ekosistem korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Dihubungi Tribunnews secara terpisah, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah menyebut, jalannya pemerintahan akan lebih baik dengan jumlah kementerian yang tidak banyak.

Sebab, menurutnya, hal itu sebagai upaya menghindari tumpang tindih kewenangan dalam proses menjalankan berbagai program dan kebijakan.
"Kementerian yang bagus itu sebenarnya malah dirampingkan. Misalnya Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Perdagangan satu aja itu. Jadi enggak tumpang tindih," kata Trubus, saat dihubungi, Kamis (9/5/2024).
Baca juga: Demokrat tak Cemaskan Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Yakin Diberi Porsi yang Pas
"Ada juga kementerian dan lembaga digabung jadi satu, misalnya Kementerian PAN-RB di bawahnya ada Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Itu dijadikan satu aja, jadi enggak ada badan-badan sendiri gitu, pemborosan anggaran, enggak jelas arahnya juga," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menambah jumlah kementerian hingga lebih dari 40.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan tak masalah jika nantinya Prabowo akan menambah jumlah kementerian.
Sebab, Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.
"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga enggak ada masalah.
Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Daftar 61 calon menteri dan wamen yang baru beredar
Sebelumnya, ramai beredar jumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran bakal menjadi lebih gemuk.
Dari semula 34 menteri, di kabinet Prabowo-Gibran bakal ada 40 menteri.
Setelah kemarin ramai beredar nama-nama menteri plus formasi jatah parpol dalam kabinet Prabowo-Gibran, kini muncul lagi daftar terbarunya.
Dalam daftar terbaru yang beredar di media sosial ini diurai 61 nama menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga nonkementerian yang disebut akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran untuk periode pemerintahan 2024-2029.
Baca juga: Poltisi PAN Doa dapat Banyak Jatah Menteri di Kabinet Baru, Prabowo Singgung Kesetiaan Partai Zulhas
Banyak di antara nama-nama tersebut sudah dikenal publik dan memang kerap dikaitkan dengan jabatannya.
Namun ada juga di antaranya yang merupakan nama baru yang mungkin tidak diprediksi bakal menjabat di posisi tersebut.
Berikut susunan 61 nama yang viral dan disebut masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran yang ramai beredar:
1. Menko Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
2. Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia: Erick Thohir
3. Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup: Hatta Rajasa
4. Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan: Tito Karnavian
5. Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
6. Wakil Menteri Pertahanan: M. Herindra
7. Menteri Sekretaris Negara: Ahmad Muzani
8. Wakil Menteri Sekretaris Negara: Nezar Patria
9. Menteri Sekretaris Kabinet: Rosan Roeslani
10. Menteri Dalam Negeri: Sufmi Dasco
11. Menteri Luar Negeri: Fadli Zon
12. Wakil Menteri Luar Negeri: Teuku Riefky Harsya
13. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Joko Santoso
14. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Helmi Yahya
15. Menteri Agama: Yaqut Cholil Qoumas
16. Wakil Menteri Agama: Asep Saepudin Jahar
17. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yusril Ihza Mahendra
18. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Hotman Paris Hutapea
19. Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: Arif Satria
20. Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: Ace Hasan Syadzily
21. Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Terawan
22. Wakil Menteri Kesehatan dan Badan Gizi: Benny Oktavianus
23. Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Rahayu Saraswati
24. Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Grace Natalie
25. Menteri Riset & Kepala BRIN: Dudung Abdurachman
26. Menteri Ketenagakerjaan: Ahmad Doli Kurnia Tanjung
27. Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Agus Jabo
28. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
29. Wakil Menteri Perindustrian: Haris Rusly Moti
30. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Rauf Purnama
31. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Oki Muraza
32. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Ridwan Kamil
33. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
34. Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas: Sri Mulyani Indrawati
35. Wakil Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas: Kartika Wirjoatmodjo
36. Menteri Investasi: Bahlil Lahadalia
37. Menteri Komunikasi, Informatika dan Digital: Budi Arie Setiadi
38. Wakil Menteri Komunikasi, Informatika dan Digital: Kailani
39. Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
40. Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
41. Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono
42. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi: Bambang Eko S.
43. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Habiburokhman
44. Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko
45. Wakil Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Dedy Permadi
46. Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan: Agus Harimurti Yudhoyono
47. Wakil Menteri Tata Ruang, BPN dan Kehutanan: Raja Juli Antoni
48. Menteri BUMN: Sakti Wahyu Trenggono
49. Wakil Menteri BUMN: T. Helmi
50. Menteri Kelautan dan Perikanan: TB Heru Rahayu
51. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan: M. Riza Damanik
52. Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo
53. Wakil Menteri Muda Pemuda dan Olahraga: Arief Rosyid Hasan
54. Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional: Maruarar Sirait
55. Wakil Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional: Sudaryono
56. Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Roberto Lumban Gaol
57. Kepala BIN: I Nyoman Cantiasa
58. Kepala Badan Pangan Nasional: Arief Prasetyo Adi
59. Kepala Badan Gizi Nasional: Dadan Hindayana
60. Kepala Badan Penerimaan Negara: Bambang Brodjonegoro
61. Kepala Staf Kepresidenan: Nusron Wahid
Baca juga: Prabowo Harus Terbitkan Perppu UU Kementerian Negara untuk Bentuk Kabinet Gemoy Berisi 40 Menteri
Penjelasan Gerindra dan Jubir Prabowo
Saat ditanya wartawan, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut hal tersebut sebagai masukan dan aspirasi.
“Ya kalau dilihat dari media sosial itu sudah banyak memang beredar-beredar ya. Kami anggap itu sebagai sebuah aspirasi, dinamika dan mungkin usulan-usulan dari luar,” kata Dasco kepada wartawan di Jakarta, hari ini (9/5/2024).
Ia juga ditanya soal penambahan Menko dan bertambah jadi 4.
Misalnya, selain Menko Perekonomian dan Menkopolhukam, ada dua Menko dengan titel baru yakni Menko Bidang Pangan, Gizi & Pembangunan Manusia dan Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup.
“Sampai saat ini di internal belum ada pembicaraan atau penggodokan kabinet yang fix,” imbuhnya.
Wakil Ketua DPR itu juga menanggapi isu wacana penambahan kursi menteri menjadi 40 kursi. Dasco menganggap hal tersebut sebagai aspirasi.
“Sampai dengan saat ini Pak Prabowo masih fokus justru untuk merancang janji program yang dijanjikan dalam kampanye. Nah itu untuk nomenklatur, (penambahan) kementerian itu belum ada,” ungkapnya.
Sebelumnya, kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membantah kabar tersebut karena formasi resmi kabinet akan diungkap setelah pelantikan presiden terpilih.
”(Daftar) Yang beredar pasti hoaks.
Kabinet yang tahu dan memutuskan adalah Pak Prabowo, beliau pula nanti setelah pelantikan yang menyampaikan langsung kepada publik,” kata Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Menurut Dahnil, informasi seputar formasi kabinet yang kerap beredar tak pernah resmi dikeluarkan oleh tim Prabowo-Gibran.
Alasan maraknya peredaran, lanjut Dahnil, kemungkinan karena banyak pihak atau kelompok yang semangat untuk membantu pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Kabinet Prabowo-Gibran disebut Tambah Gemuk, DPR Ingatkan Sesuai UU Paling Banyak 34 Menteri
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang Tribunnews.com dengan judul Beredar 61 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran, Ada Ignasius Jonan & Terawan, Gerindra Sebut Masukan dan judul Penambahan Kementerian Disebut Lahirkan Birokrasi Gemuk Berbuntut Kinerja Lambat dan Tidak Efektif.
Resmi! Terjawab KJP Bulan Mei 2024 Kapan Cair Tanggal Berapa? Cara Daftar antriankjp.pasarjaya.co.id |
![]() |
---|
Profil Yusril Ihza Mahendra yang Menguat Jadi Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Refly Harun Muntahkan Rasa Sakit 'Dipermainkan' NasDem dan Surya Paloh, Akui Anies tak Punya Power |
![]() |
---|
Resmi! Cek Kapan Pelantikan Presiden 2024-2029, Jadwal/Tanggal Prabowo-Gibran Resmi Bekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.