Ibu Kota Negara

Sisi Lain IKN Nusantara di Kaltim, Suasana Desa Sekitar Makin Ramai, Ada Indomaret hingga Homestay

Inilah sisi lain IKN Nusantara di Kaltim, suasana desa-desa sekitar yang dulunya sepi kini semakin ramai, dan sudah ada Indomaret hingga Homestay.

Editor: Doan Pardede
(Google Street View)
IKN DI KALTIM - Salah satu gerai rite. modern, Indomaret, yang kerap ramai dikunjungi pembeli di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (IKN). Inilah sisi lain IKN Nusantara di Kaltim, suasana desa-desa sekitar yang dulunya sepi kini semakin ramai, dan sudah ada Indomaret hingga Homestay. 

Sebut saja Mitra Pasundan, Forza Fino, dan penginapan-penginapan kelas melati lainnya dengan tarif mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per malam.

Sahari sendiri menyewakan unit-unit kos Erlangga Homestay dengan harga Rp 350.000 per malam yang selalu penuh oleh tamu.

Kompas.com berkesempatan menjalani hari di IKN dengan beragam aktivitas.

Baca juga: Akhmed Reza Fachlevi jadi Ketua BKPRMI Kaltim, Siap Kontribusi untuk Kalimantan Timur dan IKN

Mulai dari belanja aneka makanan dan minuman di Indomaret, bercengkerama dan mengunggah artikel di kafe Rexton demi akses internet cepat, makan siang di RM Padang Simpang Tigo, dan bermalam di Erlangga Homestay.

Sungguh, betapa IKN telah mengubah rona wajah sebuah kota.

Otorita Tak Ingin Ada Masyarakat Miskin di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tidak ingin ada masyarakat berstatus miskin di IKN, Pemkab PPU dan Kukar diminta terus ikut intervensi.

Seiring dengan progres pembangunan fisik di IKN di Kalimantan Timur, OIKN juga melakukan upaya peningkatan sumber daya manusia di ibu kota baru itu.

Hal ini terungkap dalam seminar nasional terkait IKN.

Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin mengatakan, kegiatan seminar nasional bertema Bersama Nusantara Pembangunan Manusia Ibu Kota Nusantara, diharapkan dapat mempercepatan penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi penerus, terutama di kawasan delineasi IKN.

"Kami ingin segera menyelesaikan persoalan kemiskinan, khususnya di Ibu Kota Nusantara, serta menangani masalah-masalah sosial lainnya seperti stunting. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan BKKBN," ujar Alimuddin dikutip dari website OIKN, Jumat (10/5/2024).

Menurutnya, ada enam materi pokok yang menjadi fokus pembahasan dalam seminar, di antaranya: deliniasi sebagai awal kolaborasi, evaluasi dan harapan masa depan; perencanaan berbasis data dengan pemanfaatan data P3KE dalam perencanaan pembangunan Nusantara.

Kemudian, kesejahteraan sosial masyarakat sebagai wujud IKN sejahtera; pemanfaatan P3KE untuk mendukung strategi pembangunan manusia IKN; layanan dasar sebagai strategi inklusivitas pembangunan IKN; serta praktek baik strategi penanggulangan kemiskinan dan potensi replikasi IKN.

Selain menyelesaikan masalah kemiskinan yang ada, pihaknya juga tidak ingin ada masyarakat IKN yang menghadapi kemiskinan di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu, kami merancang program ini secara linear dengan proses pendidikan sejak anak usia dini hingga pendidikan yang lebih tinggi," ungkapnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved