Pilkada 2024
PDIP Dilema, Turunkan Ahok Lawan Anies di Pilkada Jakarta atau Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut
PDIP dilema, turunkan Ahok lawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 atau lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024
TRIBUNKALTIM.CO - PDIP dilema menetukan nasib Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Serentak 2024.
Nama Ahok santer dikabarkan akan kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024 dan berpotensi kembali melawan Anies Baswedan atau RIdwan Kamil.
Namun, ternyata PDIP juga menimbang untuk menerjunkan Ahok di Pilkada Sumut 2024 untuk melawan Bobby Nasution dan Edi Rahmayadi.
Sebelumnya, Ahok beberapa kali muncul membahas berbagai persoalan Jakarta sekaligus solusinya.
Baca juga: Memastikan Kelancaran Pilkada 2024 di Berau, Akses Internet Daerah Pedesaan Menjadi Perhatian Utama
Hal ini dinilai menjadi kode dari Ahok bahwa dirinya akan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga tak menampik bahwa mantan Komisaris Utama Pertamina itu banyak disebut di internal partainya dalam pembahasan kandidat bakal cagub DKI Jakarta 2024.
Kendati demikian, Ahok juga berpeluang masuk ke dalam bursa bakal cagub Sumut 2024.
"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatra Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Menurutnya, Sumut yang selama lima tahun terakhir dipimpin oleh Edy Rahmayadi membutuhkan pemimpin baru. Oleh karena itu, nama Ahok coba dimunculkan.
"Karena Sumatra Utara juga perlu perubahan yang mendasar," ujarnya.
"Nah ini dengan bahasa perubahan, meminjam istilah," imbuhnya.
Sebelumnya, Senin (13/5/2024), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ahok akan diberi penugasan untuk membantu pemenangan para kader PDIP dalam ajang Pilkada 2024.
Ahok akan memberikan masukan dalam perancangan kurikulum Sekolah Partai untuk kepala daerah.
Sebab, Ahok dinilai sebagai sosok yang sudah berpengalaman.
"Agar best practices dari keberhasilan para kepala daerah PDIP bisa diterapkan ke yang lain," ujar Hasto.
Baca juga: 50 Anggota PPK Resmi Dintik KPU Kota Samarinda, Siap Bertugas di Pilkada 2024
Analisis Pengamat
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengukur potensi kemenangan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Jamiluddin menilai, Ahok bisa menang Pilkada Jakarta asalkan memiliki calon wakil gubernur (Cawagub) yang pas saat mendampinginya.
Menurut Jamiludin, sosok pendamping Ahok harus sosok yang bisa mendongkel elektabilitasnya.
Apalagi apabila Ahok berhadapan dengan nama-nama kondang seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
"Karena itu, Ahok harus didampingi sosok Cawagub yang dapat mendongkrak elektabilitasnya secara signifikan," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Ia menyampaikan bahwa kans Ahok menang di dalam Pilkada Jakarta ditentukan dari siapa sosok bakal Cawagub yang dipilihnya.
"Hal itu baru dapat dijawab setelah calon pasangan kompetitornya sudah diketahui. Dari sini barulah dapat diperkirakan siapa pasangan Ahok yang berpeluang layak dan menjual dalam mendongkrak elektabilitas."
"Termasuk tentunya peluang menang tidaknya Ahok jika maju lagi pada Pilgub 2024," katanya.
Ia menjelaskan tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak mengusung Ahok.
Semua persyaratan pun terpenuhi meskipun Ahok pernah menjadi seorang terpidana kasus penistaan agama.
"Kasus hukum tidak mencabut hak politik Ahok untuk berkarier di dunia politik.
Karena itu, Ahok tetap punya hak untuk dipilih dan memilih dalam Pilgub Jakarta, khususnya menjadi calon gubernur," pungkasnya.
Baca juga: 4 Figur Kandidat Bupati dan Wakil Bupati Paser Berebut Dukungan PDI Perjuangan Dalam Pilkada 2024
8 Nama
Diketahui PDIP saat ini sudah mengantongi delapan nama yang berpotensi diusung di Pilkada Jakarta.
Kata Hasto, semua nama bakal calon gubernur sudah di kantong Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Banyak nama yang muncul, sudah ada hampir sekitar delapan nama. Dan banyak nama-nama besar yang sudah ada di kantongnya Bu Megawati Soekarnoputri," ungkap Hasto.
Hanya saja, Hasto enggan mengungkapkan apakah dari delapan nama tersebut berasal ada perwakilan kalangan profesional.
"Lho, PDIP kan terus kembangkan suatu kepemimpinan yang memiliki makna strategis di dalam melakukan suatu penyelesaian masalah rakyat, tetapi juga membangun masa depan," tuturnya.
"Karena kami partai yang memiliki sekolah partai. Sehingga nama-nama yang masuk itu dipertimbangkan," sambung Hasto.
Baca juga: 11 Nama Nyatakan Siap Maju di Pilkada Bontang 2024, Ada Petahana, Pengusaha Hingga Pensiunan Polisi
Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024
Lalu, Lembaga Survei Jakarta turut melakukan survei terkait elektabilitas bacagub DKI Jakarta.
Adapun survei tersebut dilakukan pada 8-15 Januari 2024 lalu.
Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto menuturkan Anies bukan lagi menjadi sosok yang diterima warga DKI Jakarta.
Fetra menyebut, berdasarkan hasil survei, kepopuleran dan elektabilitas Anies kalah dengan Ridwan Kamil.
"Nama Pak Anies mulai kurang diterima masyarakat Jakarta dan justru nama Kang Emil yang di posisi pertama," kata Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto, Kamis (18/1/2024) dikutip dari Tribun Jabar.
"Aspek elektabilitas pun, nama Anies tak lagi menjadi pilihan warga Jakarta. Setelah nama Emil, ada nama Mensos, Tri Risma."
Fetra mengatakan aspek kepopuleran dan elektabilitas Anies menurun lantaran warga DKI Jakarta tidak menyukai performa mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat debat capres perdana dan kedua saat dirinya masih maju dalam Pilpres 2024.
"Alasannya sih responden menyebut karena mereka kecewa pada kepribadian Anies, utamanya performa yang diperlihatkan selama dua kali debat capres," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kekecewaan pada personal Anies menyebabkan terjadinya migrasi dukungan warga Jakarta ke paslon Prabowo-Gibran.
Baca juga: Basri Rase-Chusnul Dhihin Gagal Maju Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Bontang Sebut Bisa Ajukan Gugatan
Berikut elektabilitas bacagub dalam Pilkada DKI Jakarta:
1. Ridwan Kamil: 23,4 persen
2. Tri Rismaharini: 19,2 persen
3. Anies Baswedan: 18,4 persen
4. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok: 8,7 persen
5. Heru Budi: 5,5 persen
6. Kaesang Pangarep: 3,9 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Bingung Tentukan Nasib Ahok, Ikut Pilkada Jakarta atau Sumut? Pengamat: Tergantung Wakilnya
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, 1 Suara Dibayar Rp6,5 Juta, MK Diskualifikasi Semua Calon |
![]() |
---|
Jorjoran Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, Satu Suara Rp6,5 Juta, Sekeluarga Dapat Rp64 Juta |
![]() |
---|
MK Diskualifikasi Gogo-Helo dan Gunadi-Sastra di Pilkada Barito Utara, Terbukti Lakukan Politik Uang |
![]() |
---|
Tonton Live Streaming Debat PSU Mahulu 2024 Hari Ini 7 Mei 2025, Siaran Langsung dari Samarinda |
![]() |
---|
Ada Mahulu Kaltim! Ini Daftar Daerah yang Gelar PSU Pilkada 2024 Bulan Mei Lengkap Paslonnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.