Banjir di Mahakam Ulu
Dua Kecamatan di Kutai Kartanegara, Tabang dan Kembang Janggut Waspada Banjir Kiriman dari Mahulu
Warga di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bersiap menerima banjir kiriman dari Mahakam Ulu
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Warga di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur bersiap menerima banjir kiriman dari Mahakam Ulu atau Mahulu.
Mereka mulai mengungsikan kendaraan bermotor ke tempat lebih tinggi.
Menyikapi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) telah menurunkan personel ke Kecamatan Tabang untuk memantau perkembangan ketinggian air.
Baca juga: PLN Bersinergi dengan Pemerintah Percepat Pemulihan Kelistrikan di Kabupaten Mahulu Kaltim
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji mengatakan, ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir kiriman dari Mahulu.
"Kita ketahui bahwa banjir besar melanda sejumlah wilayah di Mahulu, ketinggian air mencapai atap rumah warga. Kini, banjir ini sudah mulai memasuki wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar)," ujarnya, Minggu (19/5/2024).
"Tidak menutup kemungkinan, wilayah hulu yang menjadi bagian terujung Kukar akan segera mengalami hal serupa," sambung Setianto.
Selain melakukan pemantauan, tim yang bertugas di lapangan akan berkoordinasi langsung dengan relawan kebencanaan dan Muspika Kecamatan Tabang.
BPBD khawatir banjir di Mahulu akan berimbas ke kecamatan yang ada di wilayah hulu, seperti Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Muara Muntai, Muara Kaman, Kota Bangun dan sebagainya.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Kunjungi Lokasi Banjir di Mahulu, Beri Bantuan Sembako pada Warga Terdampak
“Tentu ini menjadi atensi kita karena Mahulu adalah bagian dari Sungai Mahakam yang melewati beberapa sungai di kecamatan wilayah hulu dan tengah Kukar,” terangnya.
Tak hanya itu, BPBD Kukar juga akan segera melayangkan imbauan ke kecamatan, untuk segera melaporkan kondisi perkembangan ketinggian Sungai Mahakam.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat, relawan dan aparat setempat bisa bersiap-siap melakukan antisipasi.
“Bencana alam tidak bisa kita prediksi. Tapi kita bersiap-siap memberikan bantuan atau mengurangi dampak yang terjadi,” jelasnya.
“Bila ada gangguan terhadap komunikasi dan sarana transportasi, kita akan segera berkoordinasi supaya dapat dipulihkan dan dilakukan perbaikan untuk menunjang serta tidak mengganggu ekonomi masyarakat,” ucap Setianto.
Baca juga: Bupati Mahulu Imbau Warga Pinggir Sungai Segera Tinggalkan Rumah Saat Lihat Tanda-tanda Air Mau Naik
Saat ini, BPBD Kukar juga terus memonitor perkembangan dan menjalin komunikasi di grup WhatsApp dengan seluruh relawan dan BPBD Kaltim. Kukar, kata Setianto, sudah berdiap-siap melakukan sejumlah antisipasi.
“Karena kejadian tahun sebelumnya biasanya berimbas ke sungai di wilayah terbawah Mahulu dan Kubar, yaitu Kukar. Kondisi di Tabang sudah banjir masuk permukiman desa, tapi masih relatif aman," ungkapnya.
Dia mengimbau, apabila ada masyarakat yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan untuk transportasi atau kebutuhan lain, bisa menghubungi pemerintah setempat atau Tim BPBD yang ada dalam contact person, sebagai berikut:
1. EKO
0812-1010-5794
2. NANANG
0812-1010-5631 (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Akmal Malik Perkuat Penanganan Banjir di Mahulu Kaltim, Pentingnya Edukasi Bagi Warga |
![]() |
---|
Belajar dari Banjir Mahakam Ulu 2024, Kini Kapolres Mahulu Siapkan Tim Tanggap Bencana |
![]() |
---|
Banjir di Mahakam Ulu Hancurkan Arsip Penting SMPN 1 Long Bagun, Kehilangan Dokumen |
![]() |
---|
Mahakam Ulu di Kaltim Siaga Potensi Banjir, BPBD Beber Curah Hujan Masih Tinggi |
![]() |
---|
Update Banjir Long Apari di Mahakam Ulu Kaltim, BPBD Berikan Pesan Waspada ke Kepala Kampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.