Berita Nasional Terkini

Akhirnya PDIP Tanggapi Pertemuan Puan Maharani dengan Jokowi, Refly Harun Ungkap PDIP Tak Solid Lagi

Akhirnya PDIP tanggapi pertemuan Puan Maharani dengan Jokowi, Refly Harun ungkap PDIP tak solid lagi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(Dokumentasi Tim Puan Maharani)
Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023). Akhirnya PDIP tanggapi pertemuan Puan Maharani dengan Jokowi, Refly Harun ungkap PDIP tak solid lagi 

TRIBUNKALTIM.CO - PDIP akhirnya merespon pertemuan Presiden Jokowi dengan Puan Maharani.

Adapun Puan dan Jokowi bertemu dalam gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024) malam kemarin.

Alhasil, banyak pihak menilai PDIP tak solid karena Puan Maharani bertemu Jokowi.

Sebelumnya, PDIP tak mengundang Jokowi ke acara Rakernas.

Baca juga: Akhirnya Gerindra Usung Ahmad Dhani di Pilkada Surabaya 2024, Cek Hasil Survei Pentolan Dewa 19 Ini

Baca juga: Puan Kembali Bertemu Jokowi, Refly Harun Bongkar Analisisnya Soal Petinggi PDIP Tak Solid Lagi

Terbaru, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menganggap pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI Puan Maharani adalah hal yang lumrah meski hubungan Jokowi dan PDIP tidak baik-baik saja akibat Pemilihan Pilpres 2024.

Said mengingatkan, Jokowi dan Puan adalah tokoh yang menjadi representasi Indonesia saat ini sehingga wajar apabila mereka bertemu.

“Itulah kita, itulah wajah Indonesia, yang satu Bapak Jokowi sebagai Presiden RI, yang satu Ibu Puan Maharani sebagai Ketua DPR,” kata Said di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Said mengatakan, pertemuan antara Jokowi dan Puan adalah keniscayaan yang mesti diterima meski terdapat pro dan kontra.

“Mau tidak mau, suka tidak suka, perbedaan apapun, tetap beliau berdua adalah lambang kita bersama,” ujar Said.

Adapun Puan dan Jokowi bertemu dalam gala dinner World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024) malam kemarin.

Puan menjadi tamu terakhir yang disambut langsung oleh Jokowi.

Saat berjabat tangan, keduanya pun saling melempar senyum.

Ini merupakan kali pertama Jokowi dan Puan bertemu sejak akhir 2023 lalu.

Baca juga: PKS Minta Prabowo Tiru Jokowi, Tak Beri Jatah Menteri ke Partai Non-Parlemen, Sindir PSI dan Gelora?

Baca juga: Cukup? Begini Respons Satgas Soal Prabowo Sebut Anggarkan Rp 16 Triliun Per Tahun Buat IKN di Kaltim

Puan sendiri mengaku pertemuan dengan Jokowi berlangsung hangat.

“Acaranya bagus, makannya enak, suasananya hangat dan GWK menjadi sangat spektakuler dan juga pertemuan yang ditunggu-tunggu yah," kata Puan kepada wartawan di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.

Analisis Refly Harun

Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga, saat ini kondisi internal PDIP tengah tidak solid.

Selanjutnya Refly Harun menunjukkan sejumlah sinyal adanya perbedaan suara antara Megawati Soekarnoputri, Ketua PDIP dan putrinya yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani.

Perbedaan sikap elite PDIP ini menurut Refly Harun bukan hanya pada Megawati dan Puan saja, tetapi juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

“Puan beda, Megawati beda, Hasto beda. Bahkan Puan datang ke Prabowo halal bihalal,

Megawati suaranya enggak jelas, tapi pakai amicus curiae (saat sidang sengketa Pemilu Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi),” ujar Refly dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Jumat (17/5/2024).

“Nah, dari situ kita enggak jelas, PDIP dan Megawati not a single message anymore.

Jadi kalau dulu PDIP itu single message, apa yang dikatakan Megawati itulah sikap PDIP, sekarang enggak lagi,” paparnya.

Baca juga: Abaikan Peringatan Refly Harun, Anies Beri Sinyal Kuat Maju Pilkada Jakarta Usai Dapat Energi Baru

Baca juga: Refly Harun Makin Rajin Kritik Anies Baswedan, Soal Pengkhianatan, Pilkada Hingga Zombie

Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curiae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin.

Bagi Refly Harun, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDIP terkesan tidak tegas, utamanya menyikapi pemerintahan ke depan.

Menurutnya, tidak solidnya sikap politik Megawati dan Puan juga menjadi penyebab gagalnya hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bergulir di DPR.

Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curiae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin. 

Bagi Refly Harun, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDIP terkesan tidak tegas, utamanya menyikapi pemerintahan ke depan.

Menurutnya, tidak solidnya sikap politik Megawati dan Puan juga menjadi penyebab gagalnya hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bergulir di DPR.

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini, PDIP masih bergeming soal arah politik ke depan.

Belum diketahui apakah partai banteng akan merapat ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau menjadi oposisi. 

Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, PDIP berbeda gerbong politik dengan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Mantu Jokowi Maju Pilkada Sumut 2024, Orang Dekat Bobby Nasution Ramaikan Pilkada Medan dan Binjai

Baca juga: Daftar 4 Nama yang Dititipkan Jokowi ke Kabinet Prabowo, Refly Harun sebut Keterlibatan Gibran Minim

Bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), keduanya mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

Sementara, sampai saat ini pun Prabowo belum mendatangi PDIP.

Partai lain yang juga belum disambangi Prabowo yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Usai ditetapkan sebagai presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo telah mendatangi elite Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari kunjungan itu, Nasdem dan PKB mengumumkan manuvernya.

Kedua partai yang semula mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 itu menyatakan siap bergabung ke pemerintahan ke depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved