Ibu Kota Negara
Jatah Rp 16 Triliun/ Tahun untuk IKN Nusantara dari APBN, Prabowo: Negara Masih Bisa Menanggungnya
Jatah Rp 16 triliun per tahun untuk IKN Nusantara dari APBN, Prabowo Subianto: Keuangan negara masih bisa menanggungnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Jatah Rp 16 triliun per tahun untuk IKN Nusantara dari APBN, Prabowo Subianto: Keuangan negara masih bisa menanggungnya.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus dikebut.
Adapun saat ini pembangunan IKN terdiri dari tiga batch, yakni batch 1, batch 2, dan batch 3 dengan total progres 40,8 persen.
Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Dirancang sebagai Kota Cerdas Masa Depan, Terapkan 10 Teknologi Canggih
Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menganggarkan 1 miliar dolar atau sekitar Rp 16 triliun per tahun untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Jadi, 30 miliar dolar untuk 30 tahun itu 1 miliar dolar per tahun. Anggaran negara masih bisa menanggungnya, jadi kami sangat yakin," kata Prabowo dalam Forum Ekonomi Qatar di Doha, dikutip dari kanal YouTube, Sabtu (18/5/2024).
Menanggapi hal ini, Ketua Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga memperkirakan bahwa anggaran tersebut cukup.
Pasalnya, infrastruktur utama di IKN sudah dibangun sejak awal dan saat ini masih dalam tahap penyelesaian, misalnya Bendungan Sepaku Semoi dan sebagian ruas Jalan Tol IKN.
"Kalau hitungan saya sih sekitar Rp 16 triliun cukup karena kan kita berfikirnya juga IKN ini selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kan sebetulnya secara teoritis 80 persen diharapkan investasi," ujar Danis saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Adapun saat ini pembangunan IKN terdiri dari tiga batch, yakni batch 1, batch 2, dan batch 3 dengan total progres 40,8 persen.
Setelah seluruh pekerjaan terkontrak tersebut selesai, akan dilanjutkan pembangunan ruas tol lanjutan Seksi 1, Seksi 4, hingga immersed tunnel.
Selain itu, masih ada proyek pembangunan kantor-kantor kementerian.
Sementara yang saat ini sudah mulai dibangun adalah Kantor Kementerian PUPR dan Kementerian Pertahanan. Juga ada pembangunan rumah susun (rusun) ASN lanjutan untuk memfasilitasi ASN yang akan ditugaskan ke IKN.
Daftar 10 Lokasi Pemasangan Starlink di IKN Kaltim, Warga bisa Jajal Internet Kecepatan 70 Mbps
Berikut daftar 10 lokasi pemasangan layanan internet satelit dari Starlink di IKN Nusantara, Kaltim.
Kehadiran Stalink diharapkan dapat membantu warga di IKN Kaltim untuk mendapatkan internet dengan keepatan hingga 70 Mbps.
Secara resmi uji coba Starlink milik Elon Musk ini akan diumumkan saat groundbreaking IKN di Kaltim dalam waktu dekat.
Warga Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah bisa menjajal layanan internet satelit Starlink.
Baca juga: Update Pembangunan Jalan Tol Akses IKN Nusantara di Kaltim akan Beroperasi di Agustus 2024
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com pada Sabtu (18/05/2024), perangkat Starlink Flat High Performance Kit telah terpasang di 10 titik kunci IKN pada awal Mei 2024.
Ke-10 titik tersebut adalah Kantor Desa Argo Mulyo, Kantor Desa Bukit Raya, Bandara VVIP atau Naratetama, Puskesmas Sepaku, RSUD Sepaku, RS Mayapada yang sedang dalam proses pembangunan, PSSI Training Center, Rest Area, dan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
Pemasangan perangkat tersebut merupakan bagian dari uji coba internet Starlink di IKN yang didukung oleh Tony Blair Institute for Global Change.
Tony Blair Institute menyediakan sejumlah perangkat Starlink Flat High Kit performance untuk dipasang di berbagai titik kunci IKN.
Dengan demikian, pemasangan perangkat Starlink ini menandakan momen penting sebagai upaya penyediaan akses internet yang berkualitas dan cepat di IKN sejalan dengan visi kota cerdas (smart city).
Adapun perangkat internet Starlink adalah produk inovasi dari SpaceX, sebuah perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk.
Baca juga: Penampakan Istana Negara IKN Nusantara di Kaltim, Pakai Kaca Anti Peluru Hingga Dinding Beton 20 Cm
Koneksi internet Starlink ini tersedia untuk mendukung kegiatan ekonomi serta pelayanan publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan hingga keamanan bagi masyarakat setempat, selain kegiatan operasional pembangunan.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, teknologi satelit low earth orbit menjadi keunggulan utama Starlink.
Teknologi ini memungkinkan pemasangan internet di daerah terpencil secara cepat dan praktis, tanpa perlu bergantung pada infrastruktur telekomunikasi kabel serat optik.
Di atas 70 Mbps Dalam uji coba di HPK, laju internet satelit Starlink menunjukkan kecepatan yang stabil di atas 70 mega bite per second (Mbps).
Bahkan, pada waktu tertentu bisa mencapai 80 Mbps. Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi, sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.
"Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat," tutur Ali.
Uji Coba Starlink Diumumkan saat Grounbreaking VI
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (OIKN) Mohammed Ali Berawi memastikan uji coba Starlink, akan resmi diumumkan bersamaan dengan groundbreaking keenam Ibu Kota Nusantara (IKN), akhir Mei 2024.
"Rencananya Proof of Concept (PoC) diumumkan secara resmi pada acara groundbreaking keenam IKN," ujar Ali kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2024).
Baca juga: Prabowo Yakin Pemerintahannya Sanggup Biayai Proyek IKN Nusantara di Kaltim dari APBN
Layanan internet satelit atau satellite internet yang berada di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk, ini diuji coba di 10 titik.
Menurut Ali, uji coba yang dilakukan terkait instalasi dan akses satelit Low Eart Orbit (LOW). Uji coba ini pun masih dalam taraf PoC.
"Tentunya setelah mendapatkan izin operasi, maka Starlink dapat menginvestasikan dan memasang peralatannya untuk mulai beroperasi di IKN," cetus Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.
Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat.
Lembaga konsultan dunia, Tony Blair Institute (TBI) memfasilitasi pelaksanaan PoC yang dilaksanakan pada wilayah area pembangunan yang saat ini masih belum dilengkapi jalur fiber optik.
Hal ini karena menunggu tahapan pembangunan infrastruktur dasar terowongan utilitas serbaguna atau multi utility tunnel (MUT).
Selain bermanfaat pada area kawasan yang sedang dibangun maupun kawasan dengan akses terbatas,
PoC ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan akses internet berbasis satelit.
Baca juga: Pengamanan KIPP IKN di Kaltim Diperkuat, 62 Personel Operasi Nusantara Mahakam 2024 Dikerahkan
Untuk pembangunan jaringan internet di kawasan KIPP 1A akan menggunakan jaringan fiber optik, last mile pada gedung atau hunian.
Fiber optik juga digunakan untuk penyediaan internet berbasis wi-fi pada gedung atau hunian.
Tak hanya itu, jaringan 5G mobile broadband akan digunakan juga pada kawasan 1A.
Seiring dengan masuknya investor ke IKN, pembangunan proyek saat ini telah berkembang tidak hanya dikawasan KIPP 1A, yang mencakup Kawasan Istana Presiden, Kantor Kementerian Koordinator, dan ekosistem pemerintahan, melainkan juga sudah masuk pada pembangunan kawasan 1B.
Ali mengungkapkan, selain Starlink, OIKN juga bekerjasama dengan Bakti Kominfo untuk pemanfaatan akses internet satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) Satria di lima lokasi prioritas untuk pelaksanaan upacara memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2024.
OIKN juga merencanakan pemanfaatan Lora-Wan untuk jaringan data IoT, tanpa jaringan internet, yang berguna bagi pengumpulan data berbasis sensor untuk kawasan dengan akses infrastruktur terbatas seperti monitoring kawasan hutan dan biodiversitas.
Dengan kawasan hutan tropis yang meliputi 65 persen wilayah IKN, Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital OIKN juga mempertimbangkan pemanfaatan penggunaan akses internet berbasis satelit maupun jaringan sensor Lora-Wan.
Sebelumnya diberitakan, Starlink telah mengantongi dua perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).
Dengan demikian, selain akan diuji coba di IKN, dengan mengantongi dua izin tadi, Starlink bisa menyediakan internet ke konsumen dalam skema Business-to-Consumer (B2C) di Tanah Air, alias langsung ke pengguna rumahan di Indonesia. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sebagain artikel ini telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240520_Desain-maket-Kawasan-Inti-IKN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.