Berita Nasional Terkini
Sandiaga Uno akan Tolak Tawaran Masuk Kabinet Prabowo? 'Banyak yang Lebih Berkeringat daripada Saya'
Sandiaga Uno soal tawaran masuk kabinet Prabowo-Gibran, 'Banyak yang lebih berkeringat daripada Saya'.
Keduanya tengah berusaha mengomunikasikan wacana tersebut kepada partai-partai yang mengusung
"Jadi (saya dan Emil) sama-sama berikhtiar mengomunikasikan dengan partai-partai pengusung. Karena kan saya, Golkar, Gerindra, suaranya lebih besar dari Demokrat, jadi komunikasi sedang dan terus kita lakukan," ujar Khofifah.
3. Sufmi Dasco Ahmad
Presiden terpilih Prabowo Subianto juga sudah meminta Ketua Harian DPP Partai Gerindra untuk masuk ke kabinetnya.
Wakil Ketua DPR RI itu diminta untuk menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
"Gue sudah diminta (untuk menjadi Mensesneg)," kata Dasco kepada wartawan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kamis (25/4/2024).
Baca juga: Jokowi Disebut Titip 4 Nama di Kabinet Prabowo-Gibran, Refly Harun Soroti Peran Wapres Terpilih
Namun demikian, Sufmi Dasco tidak menjelaskan apakah dirinya menerima atau menolak tawaran tersebut.
Dirinya hanya mengatakan tidak sanggup menjadi Mensesneg karena harus selalu mendampingi presiden setiap saat.
“Gua mana betah,” kata dia.
Jumlah Kementerian Jadi 40
Sejak pekan lalu kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran disebut-sebut akan membentuk 'kabinet gemuk' dalam pemerintahannya dengan 40 kementerian dan lembaga.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut ide semacam itu murni merupakan hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.
Oleh sebab itu, menurut Habiburokhman, Prabowo pun memiliki hak untuk menambah atau pun mengurangi jumlah kementerian sebagai instrumen pendukung pemerintahannya.
Hal itu disampaikan Habiburokhman saat merespons isu munculnya rencana pembentukan kementerian baru dengan jumlah total 40 kementerian.
"Baik secara substansi, baik konstitusi (pembentukan kementerian) itu ada di Pak Prabowo, sebagai presiden elected."
"Apakah (tim yang) besar efektif, tidak efektif dan lain sebagainya kan tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Habiburokhman pun mendukung jika Prabowo ingin menambah jumlah kementerian.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang besar, dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.
Oleh karenanya dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita itu akan semakin baik dilakukan.
"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga nggak ada masalah."
"Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata Habiburokhman.
Habiburokhman pun meminta kepada publik untuk tidak membaca bentuk 'besar' itu identik dengan badan gemuk yang memiliki gaya hidup tidak sehat.
Baginya, postur gemuk di jajaran kabinet lain halnya dengan postur tubuh manusia.
Sehingga, dalam urusan kenegaraan, jumlah pihak yang dilibatkan semakin banyak maka dinilai akan semakin baik.
"Jadi kita gak bicara, kalau gemuk dalam konteks fisik seorang perorang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata Habiburokhman.
"Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar," ujar Habiburokhman. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dan Tribunnews.com dengan judul Selain Luhut Dua Politisi Mengaku Ditawari Prabowo Masuk Kabinet Jadi Menteri, Dua Nama Ini Menolak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.